Senin 14 Januari 2019
kary marunduh
1436
morowalikab.go.id - BAHODOPI. "Kementerian Perindustrian hari ini pindah ke Morowali", ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. Hal tersebut dikatakan ketika memberikan sambutan pada Peletakan Batu Pertama Proyek Produksi Material Energi Baru Dari Nikel Laterit Indonesia, di Kawasan PT. IMIP - Jumat, 11 Januari 2019. Hal ini menunjukkan serta menegaskan keseriusan jajaran Kementerian Perindustrian dalam mendukung dan mengawal investasi dalam pembangunan pabrik yang akan memproduksi komponen utama lithium batteray dari bahan dasar nikel. Dukungan dan pengawalan Kementerian Perindustrian ini terlihat dengan hadirnya seluruh jajaran Kementerian Perindustrian, diantaranya: Sekretaris Kementerian Perindustrian, Haris Munandar dan Irjen Kementerian Perindustrian, Setyo Wasisto.
Pabrik PT. QMB New Energy Material dibangun di atas lahan PT. IMIP di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah - Indonesia. Investasi dalam pembangunan pabrik di awal ini sejumlah USD 700 Juta merupakan bagian dari investasi keseluruhan yang bernilai USD 4,3 M. Pendirian pabrik ini membuktikan keseriusan pemerintah Republik Indonesia dalam pengembangan energi baru terbarukan, sehingga ketergantungan terhadap energi fosil akan berangsur-angsur dikurangi. Khususnya dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia maupun di dunia.
Besarnya investasi yang ditanamkan dalam membangun Nickel Smelting yang diprediksi dapat memproduksi 50 Ribu Ton per tahun. Selain itu, akan dibangun pula Nickel Hydroxites dan Cobalt Smelting dengan kapasitas produksi sebesar 4.000 Ton per tahun. Dengan realitas ini, maka diharapkan dalam waktu dekat, Indonesia akan menjadi pemimpin terkait lithium baterai di dunia.
Pada kesempatan itu, Airlangga Hartarto juga mengatakan bahwa untuk mendukung sepenuhnya pendirian Pabrik PT. QMB New Energy Material, maka Kementerian Perindustrian akan meningkatkan 3 (tiga) kali lipat sarana maupun prasarana yang berhubungan dengan Politeknik Industri yang ada sekarang ini di Kawasan PT. IMIP. Keberadaan Politeknik Industri diharapkan dapat mensuplay tenaga kerja kurang lebih 2.000 tenaga kerja yang dibutuhkan. Sebab industri ini merupakan industri sarat teknologi, sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang benar-benar menguasai teknologi (high skill).
Investor asing yang bekerja sama dengan Indonesia dalam pendirian pabrik PT. QMB New Energy Material diantaranya: GEM (perusahaan yang bergerak dalam daur ulang baterai), Tsingshing Group, CATL (perusahaan baterai terbesar di China), dan Hanwa (Perusahaan Jepang). Sementara investor dari Indonesia adalah PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Pada kesempatan ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan tampil sebagai Keynote sekaligus menandatangani prasasti pembangunan pabrik PT. QMB New Energy Material. Sebagai tanda simbolik dimulainya pembangunan pabrik, dilakukan pemancangan tiang perdana di Kawasan PT. IMIP.
(Kominfo / IKP, k4r7)