Monday 28 June 2021
helman kaimu
2740
Morowalikab.go.id, Bungku, Untuk memperkaya khasanah Kebudayaan Nasional, Pemerintah Kabupaten Morowali melalui Dinas Pendidikan Daerah menggelar Musyawarah Adat Tobungku (Seba Tobungku) di Gedung Achmad Hadie, Kelurahan Matano, Kecamatan Bungku Tengah, Senin (28/6/21).
Dibuka Bupati Morowali, Drs. Taslim, kegiatan tersebut dihadiri Ketua DPRD Morowali, Kuswandi, Kapolres Morowali, AKBP. Bayu Indra Wiguno, S.I.K., Tokoh Adat Bungku, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kepala OPD, Kades se-Kecamatan Bungku Tengah serta tamu undangan lainnya.
Bupati Morowali, Taslim mengatakan adat istiadat adalah kebiasaan turun temurun yang dianut oleh leluhur kita, sehingga ini perlu dijaga bagi generasi muda saat ini. Adat- istiadat kata dia sudah terbukti oleh para pendahulu masyarakat To Bungku sehingga perlu dipegang teguh dalam membangun daerah.
‘’Sebelum ada peraturan perundang-undangan, leluhur kita sudah mampu membangun komitmen dalam bentuk kebiasaan yakni selalu semangat dalam melakukan segala hal secara turun temurun yang menjadi pedoman hidup mereka saat itu, sehingga mereka bisa hidup rukun, maju dan mempertahankan kehidupan mereka. Olehnya lewat Musyawarah adat ini, kita kembangkan nilai-nilai kebudayaan To Bungku sehingga memberi kontribusi nyata dalam membangun Kabupaten Morowali yang lebih baik, maju dan berkembang,’’ Ujar Taslim saat membuka kegiatan.
Taslim menambahkan, nila-inilai kebudayaan adalah sebuah semangat yang gigih tanpa pamrih. Dengan semangat, para leluhur mampu berdagang dengan baik, membuka lahan pertanian, mampu membangun daerah walaupun berbekal peralatan seadanya.
‘’Membangun suatu daerah, Jangan lihat peralatannya, namun nilai semangat tanpa pamrih yang perlu dicontoh. Menurutnya, Semangat tidak bisa dikalahkan oleh waktu. Budaya semangat yang dimiliki para leluhur inilah yang perlu digali untuk dimasukan dalam bahan pembelajaran di setiap sekolah lingkup Pemkab Morowali,’’ tukasnya.
Taslim, yang juga merupakan mantan anggota DPRD Morowali, berharap dukungan semua pihak agar kiranya melalui Musyawarah Adat ini menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang bisa digunakan dalam rangka membangun Kabupaten Morowali.
‘’Saya atas nama Pemkab Morowali mengharapkan dukungan penuh seluruh stakeholder, sehingga musyawarah ini bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang bisa kita gunakan dalam rangka membangun Kabupaten Morowali. Selain itu, Pemda juga merumuskan pembangunan Kota Bungku sebagai kota modern tanpa meninggalkan nilai budaya Bungku sehingga tidak menghilangkan identitas kita,’’ ucap orang nomor satu di Bumi Tepe Asa Moroso.
Ia tekankan semua stakeholder kiranya memanfaatkan kegiatan ini dengan merumuskan upaya melestarikan replika peninggalan leluhur sehingga tidak terkesan hura-hura.
‘’Saya tekankan kegiatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam merumuskan upaya melestarikan replika peninggalan leluhur kita, sehingga tidak terkesan berhura-hura, namun betul-betul dimanfaatkan dengan meminta pendampingan dari sejarawan. Replika peninggalan leluhur, jika dilestarikan dan dikelola dengan baik dipastikan mampu menggerakkan ekonomi. Budaya Bungku, jika dikembangkan semaksimal mungkin dapat menjadi sumber kekuatan ekonomi masyarakat,’’ pungkas Taslim.
Kegiatan yang mengusung tema ‘’Pengembangan Nilai-Nilai Kebudayaan Bungku Dalam Rangka Memperkaya Khasanah Kebudayaan Nasional’’ berakhir dengan penabuhan gong oleh Bupati Morowali sebagai tanda dimulainnya Musyawarah Adat To Bungku yang dilaksanakan selama dua hari yakni sejak tanggal 28 hingga 29 Juni 2021.