Monday 27 February 2017
kominfo
2380
Bertempat di Gedung Serba Guna "Ahmad Hadie" Kota Bungku, Bupati Morowali, Drs. H. AnwarHafid, M. Si, membuka Rembuk Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017. pada sambutan Bupati menyampaikan beberapa hal untuk dibahas pada rembuk kali ini antara lain:
1. Hasil rembuk pendidikan dijadikan acuan bekerja selama tahun 2017. Dijelaskan bahwa hasil rembuk pendidikan harus ditindak lanjuti apa yang telah dirumuskan. Harus ada kesepahaman antar sekolah dan dinas bahwa permasalahan setiap tahun semakin berkurang, demikian juga masalah kualitas pendidikan semakin hari semakin baik, bukan sebaliknya. Lebih lanjut dihimbau untuk mencari masalah yang luar biasa, tidak semua orang tahu dan tidak membutuhkan dana. Biasanya masalah masalah demikian merupakan hal hal kecil, tapi memiliki daya ungkit besar, menuturnya.
2. Bagaimana masalah klasik harus dihentikan tahun ini dan tidak terulang lagi ke depannya. Dicontohkan masalah honor guru honda/kontrak supaya dibayarkan per bulan
tidak dibayarkam per triwulan seperti selama ini. Harus diatur supaya dibayar perbulan, himbau bupati. Contah lain dikatakan demikian juga dengan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dibayarkan perbulan.
3. Seluruh sekolah harus berinovasi. Dikatakan bahwa setiap sekolah harus punya kelebihan. Misalanya kelebihan karena penataan bunganya bagus atau ada sekolah semua siswanya kalau ketemu tersenyum atau salaman. Cari inovasi yang tidak pakai biaya, ini nantinya dibahas sekolah masing masing agar setiap sekolah punya mempunyai kelebihan, himbau bupati. Ditambahkan bahwa kelebihan dimaksud adalah masalah prilaku. Menurutnya, ini ada kaitannya dengan Revolusi Mentalnya Bapak Presiden Jokowi.
4. Absen sholat subuh bagi anak sekolah. Bupati juga meminta untuk merumuskan apa mungkin diberlakulan absen subuh bagi semua anak sekolah, ini bagian dari program Morowali Berjamaah. Lebih lanjut meninta dibahas dirumuskan plus minusnya. Menurut Bupati sisi positifnya, kalau anak anak kita suka bangun subuh kedepan perubahan pola pikir dan prilaku sangat baik. Ditambahkan kalau anak selalu bangun subuh kelihatan cerdas. Dicontohkan anak anak Jakarta terbiasa bangun jam 4 karena macet, anak masih sempat belajar menunggu orang tua baru berangkat ke sekolah.
5. Pemetaan Guru. Bupati menekankan pembahasan ketersedian guru dan jam mengajarnya. Hal ini nantinya dijadikan dasar diadakan pemerataan terhadap sebaran guru di Kabupaten Morowali. Bupati juga mengingatkan agar jangan melakukan pengutan liar (pungli), karena di Morowali sudah terbentuk Tim Saber Pungli. Kalau pun ada pungutan, harus dilakukan dengan presdur yang benar. Misalnya rapat komite dengan tanda tangan, ada foto dan didokumentasikan dengan benar. Hasilnya disampaikan ke dinas selanjutnya dinas melaporkan ke Bupati mendapat persetujuan, baru dilaksanakan.
6. Disiplin Guru. Masalah disiplin guru kepala sekolah lebih tahu, kata Bupati. Bupati meminta agar dirembukkan, apa yang harus dilalukan supaya jangan kita membiarkan ada orang rajin betul dan ada orang malas betul terima gaji sama. Kepala Sekolah juga diminta harus berani melaporkan jika ada guru yang tidak bisa diatur termasuk keluarga bupati atau pejabat. Bahkan bupati memberikan nomot HP-nya, untuk dihubungi.
7. Standar Opersional Prosedur (SOP). Dinas pendidikan juga diminta merumuskan sop setiap kegiatan, termasuk gaji guru honorer.
8. Kepala sekolah juga diminta proaktif jika ada sekolah gedungnya rusak.
Di samping hal hal tersebut, Bupati juga meminta agar semua masalah yang ada di lapangan dibahas semuanya. Demikian juga mengharapkan semua sekolah bebas asap rokok.
Di akhir sambutannya, Bupati mengingatkan agar kepala sekolah dan seluruh guru tidak berpolitik praktis. Hal ini disampaikan karena sekarang ini sudah memasuki tahun politik.
Rembuk pendidikan dan kebudayaan yang mengambil tema "BERSAMA MEMBANGUN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN YAMG MERATA, BERKEADILAN, DAN BERKUALITAS" dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Pebruari 2017, dihadiri oleh Kasdin 1311/Morowali, Asisten I Bidang Pemerintahan Drs. Bambang S. Soerojo, M. Si., Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Drs. H. Nurullah Garusu, Asisten III Bidang Administrasi Umum Drs. H. Abdul Wahid Hasan, M. Pd., dan sejumlah pajabat Eselon II, diantaranya mantan Kadis Pendidikan Daerah Dra. H. Rosnawati Mustapa, M. Si. yang kini menjabat Kadis Dukcapil dan sejumlah pejabat eselon III dan IV lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali. (NA)