Tuesday 13 October 2020
Winda Bestari
1649
morowalikab.go.id - Laantula Jaya - Selasa, (13/10) digelar rapat final check di Gedung aula STQ Desa Laantula Jaya, Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali. Rapat tersebut dalam rangka memantapkan persiapan pelaksanaan MTQ ke-10 tingkat Kabupaten Morowali tahun 2020. Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Morowali, Dr. H. Najamudin, S.Ag., S.Pd., M.Pd., dan dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Drs. Bambang S. Soerojo, M.Si., para Kepala OPD, Kabag, jajaran TNI/POLRI dan POL PP, para Pemerintah Kecamatan se-Kabupaten Morowali serta para Kepala Desa se-Kabupaten Morowali yang kesemuanya tergabung dalam struktur kepanitiaan MTQ ke-10.
Peserta atau kafilah yang akan mengikuti MTQ ini diikuti oleh 9 Kecamatan, di antaranya, Kecamatan Menui Kepulauan, Kecamatan Bungku Selatan, Kecamatan Bungku Pesisir, Kecamatan Bahodopi, Kecamatan Bungku Tumur, Kecamatan Bungku Tengah, Kecamatan Bungku Barat, Kecamatan Bumi Raya, dan Kecamatan Wita Ponda. Berdasarkan jadwal yang telah disusun oleh seksi acara, tanggal 17 Oktober dilakukan penerimaan dan penjemputan bagi peserta. Selanjutnya pada tanggal 18 Oktober, dilakukan pendaftaran bagi peserta mulai pagi hingga sore. Sedangkan 19 Oktober adalah pembukaan acara MTQ yang dimulai pukul 09:00 WITA.
Sementara itu, Wakil Bupati Morowali, H. Najamudin dalam arahannya menyebut situasi penyelenggaraan MTQ ke-10 ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena dunia sedang dilanda pandemi Covid-19 tidak terkecuali Kabupaten Morowali. Maka, dalam mendesain konsep pelaksanaannya menurut Wabup harus menyesuaikan dengan berbagai aturan yang telah ditetapkan.
"Kita saat ini berada dalam situasi yang tidak normal. Berbeda dengan MTQ tahun lalu. Kita hari ini menghadapi bencana non alam yaitu Covid-19. Virus yang mudah menular dan berbahaya. Maka, acara ini harus berbasis protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Inilah yang akan coba kita desain, itu adalah poin utama. Jangan nantinya acara ini sekadar digelar namun gagal dalam penerapan protokol Covid", terangnya.
Najamudin menekankan bahwa anggaran pelaksanaan MTQ ini harus difokuskan pada protokol kesehatan Covid-19 dan pemberian konsumsi para peserta. Hal ini menurut dia sangatlah vital dan dapat menentukan kesuksesan acara tersebut.
"Persiapkan dengan matang, jangan lari dari protokol kesehatan. Bukan lagi kemegahannya yang diperhatikan. Anggaran yang disiapkan kali ini tidak perlu bermewah-mewah. Panitia mesti menyesuaikan dengan kondisi anggaran yang ada. Karena ini akan kita alihkan ke sarana protokol Covid-19 guna mencegah jangan sampai melahirkan cluster baru perebakan Covid-19. Untuk konsumsi juga ini harus diperhatikan, kita harus memberikan pelayanan yang prima bagi seluruh peserta agar mereka semangat mengikuti acara ini" tegas dia.
Ia juga bertutur agar seluruh jajaran panitia yang hadir saling menginformasikan dan membahas langkah solutif bagi hal-hal yang masih dianggap kurang menuju pelaksanaan MTQ ke-10.
"Jika ada masukan dari rapat ini mari kita bahas bersama, baik itu perkembangan terbaru, maupun saran-saran dari seluruh masyarakat", pungkasnya.
Diketahui, dalam menjaga sterilnya seluruh peserta dari Covid-19, peserta dari setiap kecamatan wajib menunjukkan hasil rapid test. Selain itu, akan dilakukan kunjungan rutin pada pemondokan kafilah untuk pemeriksaan kesehatan. Adapun tenaga medis terdiri dari 15 orang yang terbagi menjadi 3 tim pemeriksa. Kebijakan lainnya yang ditetapkan pada pemondokan yaitu tidak diperbolehkan menerima tamu baik sanak keluarga, orangtua ataupun kerabat dekat lainnya. Hal tersebut guna melindungi para peserta agar tidak terpapar dari Covid-19.
Adapun estimasi jumlah peserta yang mengikuti MTQ ini yaitu 29 peserta dari 9 kecamatan atau sebanyak 261 orang. Tujuan perhelatan MTQ ini adalah memilih peserta yang akan mewakili Kabupaten Morowali pada pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur'an tingkat Provinsi Sulawesi Tengah di Kabupaten Banggai Laut pada Tahun 2021.