Monday 17 May 2021
helman kaimu
2534
Morowalikab.go.id, Bungku – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Morowali mengikuti pengarahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bersama Kepala Daerah se-Indonesia Tahun 2021, di Ruang Pola Kantor Bupati Morowali, Kompleks Perkantoran Fonuasingko, Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Senin (17/5/21).
Pertemuan yang berlangsung secara virtual atau Video Telconference, diikuti Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menko Perekonomian, Erlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Menkes, Budi Gunadi Sadikin, Gubernur, Bupati, Walikota dan Unsur Forkopimda seluruh Indonesia.
Sementara itu, untuk Forkopimda Morowali dihadiri Bupati, Drs. Taslim, Wakil Bupati, Dr. H. Najamudin, S.Ag., S.Pd., M.Pd, Anggota DPRD, Daeng Pasolong, Dandim 1311/Morowali, May. Inf. Raden Yoga Raharja, Kapolres Morowali, AKBP. Bayu Indra Wiguno, dan Kajari Morowali, Tenri A. Waru, SH., MH.
Selain itu, hadir pula Asisten I Bidang Pemerintahan, Ir. Rizal Badudin, Kaban Kesbangpol, Drs. Bambang S. Soerojo, M.Si, Kaban Bappeda, Ramli Sanudin, SE., M.Si, Kadis Kominfo, Bachtiar Peohoa, ST, Kadis PMDP3A, Drs. H. Wahid Hasan, M.Pd, dan Kadis Pendidikan daerah, Amir Aminudin, S.Pd., M.M.
Presiden Joko Widodo dalam arahannya menghimbau seluruh masyarakat indonesia harus betul betul mewaspadai penyebaran covid-19 pasca lebaran idul Fitri 1442 Hijriyah. Hal ini mengingat adanya potensi jumlah kasus baru covid.
''Meskipun adanya kebijakan larangan mudik, saya mendapatkan data terdapat satu setengah juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6 Mei sampai 17 Mei. Oleh sebab itu, saya berharap kasus positif kita tidak inginkan sebesar seperti tahun lalu, mengingat sudah terjadi penurunan kasus aktif dari 176 ribu terjadi penurunan menjadi Sembilan Puluh Ribu Delapan Ratus artinya turun menjadi 48% ini yang kita tekan agar semakin turun. Dalam mensukseskan terjadinya penurunan dibutuhkan konsistensi serta memiliki ketahanan karena tidak mungkin selesai dalam waktu sebulan ataupun dua bulan kedepan. Olehnya kita hati-hati khususnya dengan varian baru covid-19 pada gelombang ke-2 dan ketiga,'' jelasnya.
ia juga memberikan warning agar berhati-hati bagi sejumlah daerah yang memngalami kenaikan positif. ''Sekarang kita terbuka daerah yang harus hati-hati, Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, jambi, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Maluku Utara, Kaltim, Sulteng, Sulsel, Gorontalo,'' ungkapnya.
dirinya meminta seluruh Forkopimda mengetahui perkembangan kasus Covid-19 didaerah masing-masing,
''Saya minta Gubernur, Bupati, Walikota, Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, Kapolres, Kajati, Kajari, Sekda, Asisten seluruh indonesia tau kondisi angka-angka peningkatan dan penurunan kasus Covid-19 disetiap daerah sehingga mengetahui apa yang harus dilakukan saat menangani covid-19. Daerah yang zona merah dan orange tempat wisatanya harus ditutup. Kuning dan hijau tetap buka namun Satgas harus selalu disiagakan,'' ucapnya.
Sementara itu, Mendagri, Tito Karnavian dalam kesempatan tersebut mengatakan hampir satu setengah tahun dunia mengalami covid-19 yang merupakan pandemi terluas dalam sejarah umat manusia dimana hampir semua negara terambah oleh virus ini.
''Pandemi Covid-19 tidak hanya menjadi krisis kesehatan tapi menjadi krisis multi dimensi global yang menyebabkan munculnya krisis ekonomi dan keuangan, krisis sosial bahkan dibeberapa negara telah memicu krisis keamanan dan politik. Mengantisipasi krisis multi dimensi akibat pandemi covid-19 dibutuhkan peran aktif Pemerintah Pusat dan Forkopimda yang ada ditingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Indonesia untuk segera membuat kebijakan guna memulihkan perekonomian masyarakat dimasa pandemi Covid-19,'' pungkasnya.