Monday 01 August 2022
Octaviana Latong
2613
Morowalikab.go.id-Bungku- Dalam Rangka Meningkatkan Realisasi Investasi di Kabupaten Morowali, Pemerintah Daerah Melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Morowali menggelar Rapat Koordinasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Se-Kabupaten Morowali Tahun 2022, Bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati, Senin (01/08/22).
Rakor Mengusung Tema " Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Morowali yang Sejahtera Bersama", Secara resmi dibuka oleh Bupati Morowali Drs. Taslim. Turut menghadiri, Sekretaris Daerah Morowali Drs. Yusman Mahbub, M.Si., Para Staf Ahli Setkab Morowali, Para Asisten Setkab Morowali, Para Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Morowali, Kepala Kementerian Agama Kab. Morowali, Para Pimpinan Perusahaan PMA dan PMDN Se Kabupaten Morowali, serta Insan Pers.
Dalam Laporannya Kepala Dinas PMPTSP Morowali, Drs. Yusman Mahbub, M.Si., menyampaikan rapat koordinasi ini memiliki output menerbitkan pelaku yang tidak mematuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah, serta meningkatkan dan mempertahankan investasi dan capaian investasi penanaman modal di Kabupaten Morowali.
“ Rapat Koordinasi dilaksanakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam pidato pelantikan Presiden periode 2019-2024, yaitu memastikan program pemerintah dapat terlaksana (berorientasi pada hasil) prioritas investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan transformasi ekonomi, Maka Kementerian investasi BKPM RI melakukan strategi-strategi dalam rangka meningkatkan realisasi di Indonesia”. Pungkasnya.
Di Kesempatan yang sama, Bupati Morowali Drs. Taslim memberikan arahannya, berharap masuknya investasi ke Kabupaten Morowali dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Taslim menyebut Kabupaten Morowali berhasil mencatatkan investasi yang sangat positif. Terlihat dari realisasi investasi pada Semester II Tahun 2022 mencapai Rp. 29,3 Triliun. Nilai investasi ini menempatkan Morowali pada Posisi pertama secara nasional dan Provinsi Sulawesi Tengah di Angka Rp. 30,12 Triliun berada diurutan ke III Nasional.
“ Pada Tahun 2022 target realisasi investasi yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 53 Triliun, untuk target realisasi investasi Kabupaten Morowali sebesar 35,7 Triliun. Pada semester I Tahun 2022 Kabupaten Morowali telah mencapai 43,6 Triliun, dimana telah melampaui target sebesar 122% dan telah menempati urutan I tingkat Nasional sedangkan untuk Provinsi Sulawesi Tengah menempati urutan III Nasional. Sementara itu, Pada Tahun 2022 di Semester Ke II capaian Investasi Provinsi Sulawesi Tengah sudah di Angka Rp.30,12 Triliun, Artinya bahwa Sulawesi Tengah masuk pada tiga besar Nasional. Dari Rp.30,12 Triliun, ada Rp.29,3 Triliun berada di Kabupaten Morowali. Morowali menjadi peringkat pertama, capaian investasi secara nasional.” Ungkap Taslim
Menurutnya, Perolehan investasi tidak terlepas dari kebijakan Gubernur Sulawesi Tengah dalam membangun kemudahan investasi, baik dari sektor keamanan maupun dari kemudahan perizinan. Pihaknya, juga mengapresiasi atas komitmen dan sinergitas yang terjalin antara pihak perusahaan dan pemerintah daerah Morowali dalam menciptakan investasi yang kondusif.
“ Dengan realisasi investasi sebesar itu, Saya atas nama pemerintah daerah Morowali mengapresiasi pimpinan perusahaan. Tentu semua ini hasil kerja karya nyata dari seluruh Komponen di Kabupaten Morowali. Kami Pemerintah Daerah dan Masyarakat Morowali bangga bisa berkontribusi besar terhadap negara”. Ungkap Taslim.
Lanjut, Taslim menyebut angka kemiskinan di Provinsi Sulawesi Tengah masih menjadi polemik hingga saat ini. Terbukti, Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi yang masuk dalam 10 besar provinsi termiskin di Indonesia. Persamaan persepsi untuk melakukan strategi dalam membenahi angka Kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Morowali sangat diharapkan.
“ Pembangunan di Sulawesi Tengah tidak diragukan lagi pada skala nasional, namun hari ini angka kemiskinan masih menjadi polemik bagi Sulawesi Tengah. Terbukti Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi yang masuk dalam 10 besar Provinsi termiskin di Indonesia. Ini menjadi tantangan kita semua, untuk mampu menjawabnya. Mari satukan persepsi kita, di dalam mengelola sumber daya yang kita miliki, sehingga betul-betul bisa mewujudkan kesejahteraan bersama.” Ungkapnya.
Ia mengatakan untuk strategi CSR dan PPM diperlukan pertimbangan dalam menentukan visi target atau sasaran yang tepat. Dengan CSR yang tepat sasaran, program yang diimplementasikan akan selaras dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.
“ Mari kita bangun koordinasi yang baik termasuk penyusunan CSR dan PPM. Kami berharap semua program yang dicanangkan tepat sasaran. Mohon, bisa membuka ruang untuk koordinasi dalam rangka untuk merencanakan program CSR maupun PPM dengan baik. Apa yang menjadi harapan, kesejahteraan bisa kita capai.” Ungkapnya.
Lebih jauh, Bupati Taslim Menegaskan kepada dinas terkait, Pihak Perusahaan maupun masyarakat dapat berperan aktif dalam mengawasi dan memperhatikan tata kelola pertambangan secara kontinu dari segala aspek salah satunya aspek lingkungan. Termasuk kegiatan Ilegal Mining harus segera ditertibkan.
“ Saya mengajak, untuk kita bisa patuh dengan aturan dalam mengelola SDM harus sesuai dengan prosedur. Mengingat ini tercantum dalam Pasal 33 ayat (3) menentukan “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Maka, rakyat secara kolektif memberikan mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan, pengelolaan dan pengawasan untuk tujuan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, menjadi komitmen bersama agar lingkungan bisa terjaga dengan baik dari segala aspek guna tercapainya kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Saya mohon bantu pemerintah daerah Morowali untuk bisa mengawasi dan menertibkan illegal mining.” Jelas Taslim
Akhir sambutannya, Ia berharap Melalui rakor tersebut, dapat melahirkan pemahaman yang sama mengenai pelaksanaan kebijakan penanaman modal guna mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan meningkatkan kualitas perizinan dan non perizinan di Kabupaten Morowali.
Penghujung acara dilanjutkan dengan, Penyerahan plakat oleh Pemerintah Daerah Morowali kepada investor dengan investasi terbesar di Kabupaten Morowali Diantaranya Terbanyak I; PT.HUA CHIN ALUMINIUM Rp. 4.38 Triliun, Terbanyak II; PT. METAL SMELTINDO SELARAS Rp. 3.21 Triliun, Terbanyak III; PT. SHONG TSING NEW ENERGY Rp. 2.12 Triliun.
Dilanjutkan dengan persentase realisasi investasi dari Pimpinan PT. IMIP, PT. BTIIG, dan PT. ATI.