Tuesday 29 June 2021
Winda Bestari
2638
morowalikab.go.id - Bungku - Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMDP3A) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Penyelarasan Persepsi BUMDes sebagai Kekuatan Ekonomi Pedesaan Guna Mewujudkn Morowali Sejahtera Bersama" Selasa (29/06). FGD yang berlangsung di Gedung Serbaguna Matano, dibuka oleh Bupati Morowali, Drs. Taslim dihadiri seluruh pimpinan OPD Pemkab Morowali beserta jajaran, para Camat se Kab. Morowali, Kepala Desa se Kab. Morowali dan Ketua BPD se Kab. Morowali.
Kepala DPMDP3A, Drs. H. Abdul Wahid Hasan, M.Pd., menerangkan bahwa FGD digelar untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan pemerintahan desa guna menyamakan persepsi antara Kepala Desa, Perangkat Desa, Ketua BPD, dan Anggota BPD dalam pelaksanaan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"BUMDes sebagai lembaga ekonomi desa harus dikelola secara baik dan profesional agar meningkatkan pertumbuhan perekonomian di desa, dengan demikian harus ada sinergitas antara Kepala Desa, Ketua dan anggota BPD sebagai mitra kerja dalam pengelolaan dan pelaksanaan pemerintahan desa", urainya.
Diketahui, sebagai upaya memenuhi tuntutan dan kebutuhan penguatan BUMDes, Pemkab Morowali membangun kerjasama dengan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Provinsi Sulawesi Tengah yang ditandai dengan penandatanganan MoU (nota kesepahaman) antara Bupati Morowali dan pihak PINBUK. FGD merupakan salah satu dari rangkaian pendampingan PINBUK Sulteng kepada pengurus BUMDes di Morowali. PINBUK sendiri akan mengawal, memberikan pendampingan dan pelatihan BUMDes selama satu tahun kedepan.
Bupati Morowali, Taslim menyebut, FGD hari ini bertujuan untuk menyamakan persepsi seluruh pihak yang terlibat dalam mengurus BUMDes. Taslim menuturkan bahwa BUMDes memiliki peran yang sangat besar sebagai ujung tombak penguatan ekonomi di desa dalam representasi pemerintah dan masyarakat desa.
"Bumdes dibangun untuk menopang ekonomi masyarakat desa. Saat ini kita berkumpul demi kebaikan kita, sebab BUMDes merupakan tanggungjawab kita bersama. Di forum ini kita berdiskusi dan akan diberi arahan terkait permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam menjalankan BUMDes", pungkas dia.
Dalam meningkatkan pelayanan BUMDes, Lebih jauh Taslim menguraikan, program unggulan Tahajud yakni 200 juta per desa bukan tiba masa tiba akal. Program itu dibentuk melalui perencanaan yang matang. Sehingga dalam pelaksanaannya harus benar tepat sasaran dan diatur melalui regulasi yang jelas agar tidak menemui hambatan di kemudian hari. Selain program tersebut, Taslim juga menegaskan banyak program lainnya yang menunjang dalam mewujudkan visi sejahtera bersama sehingga adanya pemerataan ekonomi yang diperoleh masyarakat.
"Di lapangan sangat banyak potensi usaha yang dapat dikembangkan masyarakat, tetapi ada kendala salah satunya yaitu tidak adanya modal usaha. Di wilayah kepulauan, akan sulit mengakses perbankan dan jarak antar pulau dan darat tidaklah dekat. Maka 200 juta itu diperuntukkan sebagai modal untuk pengembangan usaha. Sehingga masyarakat tidak kesulitan lagi untuk mengembangkan usahanya. Jika dikelola dengan baik tentu akan meningkatkan kesejahteraan", kata Taslim.
"Program ini bukan hanya 200 juta per desa saja melainkan banyak program lain yang menunjang kesejahteraan masyarakat. Yang paling utama adalah bagaimana bantuan ini harus tepat sasaran. Jangan disalahgunakan oleh para oknum yang tidak bertanggungjawab. Olehnya saya minta kita bersinergi. Manfaatkan program agar tepat sasaran. Saya tidak inginkan pembangunan 2000 unit rumah, pengadaan ribuan perahu fiber dan kucuran dana 200 juta per desa tidak menyelesaikan persoalan", tegasnya.
Dalam sambutannya, Bupati juga mengimbau agar seluruh pihak yang terlibat khususnya dalam menjalankan BUMDes dapat bertanggungjawab dan bersinergi serta bergerak kolektif dengan Pemerintah Daerah demi mewujudkan Kabupaten Morowali yang sejahtera bersama.
"Mari kita ada keseriusan untuk bersinergi dan membangun komitmen bersama dalam menyelesaikan masalah BUMDes. Mari kita bergerak bersama memanfaatkan peluang usaha. Seyogianya semua program pemerintah selalu memberi kebermanfaatan. Tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan baik. Hari ini kita sudah bekerja sama dengan PINBUK, agar kita diberi penguatan dan pelatihan BUMDes selama satu tahun kedepan. Ini butuh dukungan dan keseriusan kita. Harapannya agar Morowali dapat menjadi daerah percontohan yang melahirkan BUMDes hebat dan andal dalam membangun perekonomian masyarakat desa", tandas Taslim.