Wednesday 26 January 2022
Winda Bestari
4061
Morowalikab.go.id - Bungku - Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali menggelar rapat internal di Ruang Kerja Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kamis (27/01/2022). Rapat dipimpin oleh Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Ir. Rizal Badudin dan dihadiri oleh Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Morowali, Drs. Abdurahman Topo, Perwakilan PT IMIP, Sahabudin Ende, serta para Camat Bungku Tengah, Bungku Timur, Bungku Barat, Bumi Raya dan Witaponda.
Rapat tersebut merujuk pada Surat Bupati Nomor: 560/1274/TND/XII/2021 pada 20 Desember 2021 perihal Permintaan Data Tenaga Kerja Calon Operator Alat Berat. Namun data yang diperoleh masih belum mencapai target sehingga perlu dilakukan pertemuan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan industri. Seperti diketahui, program pelatihan operator alat berat ini rencananya membutuhkan peserta sebanyak kurang lebih 100 orang anak daerah. Hingga hari ini, peserta yang terserap baru mencapai 51 orang.
Asisten I, Rizal Badudin berujar bahwa hal ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Daerah Kab. Morowali dan PT IMIP untuk membuka kesempatan luas bagi anak daerah dalam meningkatkan skill agar menjadi tenaga kerja terampil.
"Melalui kesempatan ini, Pemerintah Daerah telah menjawab tudingan bahwa tidak ada lagi anak daerah termarjinalisasi dalam memperoleh pekerjaan di industri Morowali", pungkasnya.
"Namun tidak dapat dimungkiri apabila ada peluang maka disitu ada tantangan, salah satunya mengenai prasyarat agar peserta harus memiliki SIM A. Olehnya ini menjadi PR Pemda bagaimana untuk mencari langkah solutif agar proses rekrutmen ini berjalan baik", tambah dia.
Hal senada disampaikan Kadis Transnaker, Abdurahman Topo mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dan bekerja kolektif dalam menyukseskan rekrutmen ini. Mengingat program tersebut sangat positif dan memberikan peluang bagi Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan taraf kesejahteraan hidup masyarakat Morowali.
"Mari kita bergerak bersama-sama agar anak-anak kita tidak ada lagi yang tertinggal. Apalagi dalam kurun waktu 2 tahun kedepan, kebutuhan industri mengenai tenaga kerja terampil akan semakin bertambah. Olehnya dalam kesempatan ini kami meminta bantuan para camat untuk memberikan masukan, informasi dan data yang lebih akurat", ucapnya.
Sementara itu, Perwakilan Manajemen PT IMIP, Sahabudin Ende mengungkapkan bahwa pihaknya tidak berdiam diri dalam mengakomodir tenaga lokal. Ia mengatakan, PT IMIP masih membutuhkan kurang lebih 2000 tenaga operator alat berat. Olehnya pelbagai upaya terus digenjot untuk memprioritaskan anak daerah mendapat peluang yang sama. Namun ia juga menginformasikan bahwa program tersebut akan digelar secara berkala, tetapi tidak mengikat bagi para peserta untuk harus bekerja di PT IMIP.
"Ini kita maksimalkan agar teman-teman Morowali juga bisa berkiprah di wilayah industri", tutur Sahbudin.
"Program pelatihan dimaksimalkan sampai di pertengahan atau akhir bulan Februai agar jumlah pesertanya tercapai. Ini adalah program berkesinambungan. Namun perlu diketahui bahwa pelatihan ini tidak mengikat harus bekerja di IMIP, peserta berhak memilih bekerja dimanapun. Sebab pelatihan ini adalah komitmen dan tanggungjawab IMIP dalam meningkatkan SDM Morowali untuk menyiapkan tenaga terampil", tandasnya.
Adapun hasil pertemuan tersebut adalah sebagai berikut:
- Pihak pemerintah kecamatan memberikan informasi secara rinci berdasarkan kebutuhan industri mengenai rekrutmen peserta pelatihan
- Meminta kelonggaran waktu kurang lebih dua minggu dalam proses rekrutmen peserta pelatihan operator alat berat agar jumlahnya tercapai
- Meminta PT IMIP memfasilitasi rekrutmen tenaga kerja terampil dengan diberi pelatihan secara berkala
- Memaksimalkan kehadiran Kampus Politeknik Industri Logam Morowali, dengan menyiapkan angkatan kerja anak daerah yang memiliki skill, mental dan etos kerja yang baik