Saturday 27 June 2020
Winda Bestari
3278
morowalikab.go.id - Bungku - Peresmian taman wisata mangrove digelar di desa Matansala, Minggu, (28/06). Taman wisata diresmikan langsung oleh Bupati Morowali, Drs. Taslim.
Dalam acara tersebut, hadir pula Ketua TP - PKK Morowali, Ny. Asnoni Taslim, Kades Matansala, Abdul Harir, pimpinan OPD dan jajaran, pimpinan bank se - Kec. Bungku Tengah, Kades se - Kec. Bungku Tengah, para Camat, para pendamping desa, serta insan pers.
Dalam sambutannya, Kades Matansala, Abdul Harir berujar bahwa dibangunnya taman wisata mangrove merupakan usulan dari masyarakat yakni kesepakatan bersama melalui Musrenbang desa. Lanjutnya, kawasan wisata tersebut akan lebih dikembangkan agar mampu menggerakkan ekonomi masyarakatnya.
"kedepan akan dikembangkan lagi seperti tempat jualan makanan untuk menunjang ekonomi masyarakat. Juga beberapa hal yang mendesak, seperti jalan masuk sampai ke lokasi wisata karena aksesnya masih belum bagus," ucapnya.
lebih jauh Abdul Harir mengungkap bahwa dana desa yang digelontorkan akan berfokus pada pembangunan ekonomi masyarakat melalui potensi sumber pendapatan desa.
"Jika Tahun 2018 berfokus pada pembangunan SDM, maka sekarang ini dana desa akan difokuskan pada pembangunan ekonomi rakyat, khususnya melalui wisata mangrove yang dapat menunjang PAD desa juga", pungkasnya.
Sementara itu, Taslim dalam sambutannya menyebut bahwa meski di tengah situasi pandemi Covid-19, itu bukan sebuah hambatan untuk membuat inovasi yang dapat mengembangkan ekonomi masyarakat. Taslim juga mengapresiasi Kades Matansala oleh kreativitasnya memanfaatkan sumber potensi pendapatan.
"Kita bisa melihat desa Matansala, bahwa pandemi bukanlah hambatan. Ini merupakan tanggungjawab desa mengembangkan ekonomi rakyatnya. Kades Matansala kreatif sehingga program ini harus butuh dukungan dari seluruh masyarakat" ucap Taslim.
Menyoal potensi pariwisata, Taslim menguraikan bahwa hal tersebut memerlukan dukungan penuh dan kesiapan dari masyarakat. Menurutnya, jika masyarakat dan SDM siap, maka akan terjadi geliat ekonomi. Namun itu bukan hal yang mudah karena akan banyak tantangan yang dihadapi kedepan.
"Ini betul - betul membutuhkan dukungan full dari masyarakat. Terkait kesiapan masyarakat, kawasan wisata ini akan banyak pengunjung dari segala penjuru yang datang. Beberapa hal kadang tidak sesuai dengan norma kita maka ini adalah tantangan yang akan dihadapi. Wisata dibangun dengan tujuan agar mampu menggerakkan ekonomi, jika masyarakat tidak siap, justru oranglain akan mengisi kesempatan itu", jelas Taslim.
Diketahui, luas keseluruhan kawasan wisata mangrove ini adalah seluas 24 hektar. Pembangunan taman wisata mangrove ini bersumber pada anggaran dana desa yang nilainya kurang lebih sebesar Rp.190.000.000. Melalui dana tersebut, beberapa pembangunan yang dibuat adalah jembatan, tempat duduk dan tempat istirahat.