Thursday 19 January 2023
Ketut Suta
1856
Morowalikab.go.id - Bungku - Bupati Morowali Drs. Taslim membuka secara resmi kegiatan sosialisasi tentang investasi pertambangan PT Anugrah Tambang Industri (ATI) di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir, Sulawesi Tengah, Kamis (19/1/2023).
Turut mendampingi dalam kegiatan sosialisasi Ketua Tim Penggerak PKK Morowali Ny. Asnoni Taslim, Sekda Morowali Drs. Yusman Mahbub, M.Si., Anggota DPRD Irene Ilyas dan Subhan Matorang serta Herdianto, Asisten III Bidang Administrasi Umum Husban Laonu, Direktur PT ATI Edison, dan dihadiri Camat Bungku Pesisir Sudarmin Mo'onai, dan Kepala Desa Sambalagi Amirudin, dan masyarakat Desa Sambalagi dan Desa Were'a.
Dalam sambutannya, Bupati Taslim menyampaikan, sosialisasi ini bertujuan untuk menyamakan cara pandang antara pemerintah, pihak perusahaan dan juga masyarakat, terkait akan adanya kegiatan investasi pertambangan khususnya yang akan beroperasi di wilayah Bungku Pesisir.
Dia juga menjelaskan, di Indonesia ada tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditetapkan oleh Presiden RI pada Tahun 2022, salah satunya yakni Desa Sambalagi.
"Ini suatu Rahmat namanya. Jadi KEK di Sambalagi ini masuk program proyek Nasional atau keinginan dari pemerintah pusat, sehingga masuk dalam proyek strategis Nasional dan Insya Allah nanti akan level dunia," ujar Taslim.
Orang nomor satu di Bumi Tepe Asa Moroso itu juga menjelaskan, alasan pemerintah pusat mendorong investasi karena ada manfaatnya, seperti membuka lapangan pekerjaan dan menghidupkan peluang usaha bagi warga sekitar perusahaan baik usaha kios hingga kos-kosan, dan lain sebagainya.
Begitu juga halnya di Kabupaten Morowali yang terus fokus dalam hal pertambangan, karena Kabupaten Morowali memiliki potensi khususnya dibidang penghasil Nikel yang disiasati pemerintah pusat, agar terus dimanfaatkan guna mensejahterakan masyarakat sesuai dengan ketentuan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
"Sebab itulah kenapa kita harus dengar Pemerintah, karena daerah ini harus ada yang memimpin untuk mencapai tujuan bernegara guna mewujudkan kesejahteraan untuk rakyat. Karena kalau kita hanya mengandalkan APBN, APBD, atau hanya dana desa tentu akan lambat dalam memberikan kesejahteraan masyarakat," ujar Taslim.
"Makanya pemerintah menggandeng pihak Swasta untuk dapat mempercepat mewujudkan tujuan kesejahteraan rakyat itu agar cepat tercapai," tuturnya menambahkan.
Perusahaan yang beroperasi di Morowali, Kata Taslim, telah memiliki izin dari pemerintah pusat, dan di dalam surat izin itu juga tertuang aturan-aturan yang tidak akan merugikan masyarakat maupun merusak lingkungan.
Selain itu juga, perusahaan diatur dan memiliki kewajiban umum yakni seperti harus mempekerjakan tenaga warga lokal, mensejahterakan usaha-usaha rakyat di sekitar perusahaan, dan kemudian ada juga dana CSR bagi daerah tersebut.
"Jadi tidak ada yang perlu kita khawatirkan. Saya hari ini bersyukur bapak/ibu mau menghadiri kegiatan sosialisasi ini, karena untuk dapat saling berdiskusi jika ada suatu masukan kepada perusahaan PT ATI yang juga telah bekerjasama dengan PT Vale," ujarnya menutupkan.
Adapun PT ATI dicanangkan akan mulai beroperasi pada Bulan Februari 2023 mendatang serta akan ditandai dengan peletakan batu pertama dari Pemkab Morowali.
Adapun kegiatan sosialisasi investasi pertambangan tersebut diakhiri dengan sesi pertanyaan dari warga yang dilayangkan kepada pemerintah daerah maupun pihak perusahaan PT ATI.(*)