Morowalikab.go.id-Bungku- Badan Kesatuan bangsa dan Politik Daerah Kabupaten Morowali menggelar Sosialisasi Penanganan Konflik Horizontal dan Vertikal. Dengan Tema "memantapkan koordinasi antara instansi terkait TNI, POLRI, dan masyarakat dalam rangka mendukung terciptanya stabilitas keamanan dalam negeri khususnya di Kabupaten Morowali". Di Aula Kodim 1311/Morowali Kamis (31/03).
Kegiatan ini secara resmi di buka oleh Waki Bupati Morowali Dr.H.Najamudin, M.Pd,. Turut Hadir Kepala Badan Kesbangpol Drs. Bambang S. Soerojo, M.Si., Dandim 1311/Morowali Lektol Inf. Constatinus Rusmanto, S.Sos., M.Sc., Kasat Bimas Polres Morowali Iptu Supoyo, Kasdim 1311/Morowali Mayor Inf. David Lunta, Para Camat, Para Kapolsek, Para Danramil, Para Kepala OPD, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan, Ketua Adat, Ketua FKUB dan Ketua MUI Kabupaten Morowali.
Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini mengacu pada Permendagri Nomor 42 Tahun 2015 tentang pelaksanaan koordinasi penanganan konflik sosial. Tujuannya adalah meningkatkan peran tim terpadu dan masyarakat dalam rangka penanganan efektivitas gangguan keamanan dalam negeri dan menjamin terciptanya kondisi sosial, hukum dan keamanan yang kondusif dalam rangka mendukung kelancaran pembangunan menuju Morowali sejahtera bersama.
"Sosialisasi dilaksanakan Guna untuk menyamakan persepsi antara pemerintah daerah dan pemerintah kecamatan serta partisipasi masyarakat dalam keikutsertaan untuk memelihara keamanan dan ketentraman guna terciptanya stabilitas nasional dalam daerah untuk menjaga keutuhan NKRI." Ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Wakil Bupati Morowali dalam Sambutannya menyampaikan bahwa Sosialisasi ini merupakan salah satu bagian dari kinerja tim dengan upaya untuk saling bersinergi dan berdiskusi memantapkan stabilitas Wilayah Kabupaten Morowali.
" Sosialisasi ini merupakan salah satu bagian dari kinerja tim untuk bagaimana kita bisa memahami, mendeteksi, meminimalisir potensi-potensi yang ada di Kabupaten Morowali. Kabupaten Morowali merupakan kabupaten maju, cepat berkembang di Provinsi Sulawesi Tengah. Kecepatan pembangunan ini mempengaruhi situasi kondisi di Kabupaten Morowali, karena dengan hadirnya Pembangunan, hadir pula orang-orang, agama, suku, budaya dan perilaku yang berbeda-beda. Ini mempengaruhi lahirnya sebuah konflik. Kita menyadari bahwa segala potensi konflik selalu mengiri perjalanan hidup manusia begitupun Kabupaten Morowali di usianya 21 Tahun telah mengalami berbagai pengalaman, tentu ini masih kurang. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya agar setiap potensi konflik yang ada tidak ber-eskalasi menjadi lebih besar, sehingga merugikan kita semua. Terlebih lagi dinamika sosial, politik, ekonomi dan budaya selalu mengalami perubahan, dan seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi menyebabkan terjadinya pergeseran nilai yang sulit dihindari," Pungkasnya.
Guna Meminimalisir potensi konflik tersebut, Wabup Najamudin berharap agar Kabupaten Morowali benar-benar memiliki kesiapan dan menerima segala perbedaan yang ada di Kabupaten Morowali.
" Kita tidak boleh menuntut hadirnya orang-orang yang berlatar belakang berbeda di Kabupaten Morowali, karena salah satu ciri kabupaten maju adalah datangnya orang-orang berbeda " semakin berbeda, semakin maju daerahnya". Oleh karena itu kesiapan Kabupaten Morowali untuk benar-benar menerima itu harus benar-benar dipersiapkan". Harapannya.
Bertindak sebagai Narasumber adalah Wakil Bupati Morowali Dr.H.Najamudin, M.Pd,. Tentang Peran Pemerintah Daerah dalam kebijakan deteksi dini dan penanganan konflik daerah, Dandim 1311/Morowali tentang peran TNI dalam pencegahan konflik sosial, dan Kapolres Morowali tentang peran Polri dalam penanganan awal Konflik sosial masyarakat di desa.