Thursday 26 May 2022
Winda Bestari
3462
Morowalikab.go.id -
Witaponda - Hari keempat Penilaian Lomba Desa Tingkat Kabupaten Morowali, digelar Jumat (27/05/2022). Penilaian Lomba Desa Tingkat Kabupaten Morowali tersebut mengusung tema "Desa Tangguh, Ekonomi Masyarakat Tumbuh". Memasuki hari keempat, penilaian lomba dilaksanakan di Desa Sampeantaba, Kecamatan Witaponda.
Turut hadir di antaranya Ketua TP PKK Kabupaten Morowali, Ny. Asnoni Taslim, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMDP3A) Kab. Morowali, Drs. H. Abdul Wahid Hasan, M.Pd., Kepala Desa Sampeantaba, Zulkifli dan segenap unsur Forkopimcam Witaponda.
Digelarnya lomba desa/kelurahan bertujuan untuk melakukan evaluasi perkembangan pelayanan pembangunan kemasyarakatan di desa. Mendorong dan memberi motivasi kepada pemerintah desa dan kelurahan beserta masyarakatnya untuk berlomba dan bersaing secara sportif dan positif dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat desa dan kelurahan.
Kepala DPMDP3A, Abdul Wahid Hasan mengungkapkan ada dua indikator utama penilaian yakni data Indeks Desa Membangun (IDM) dan data Profil Desa. IDM meliputi lima klasifikasi status desa, lima status itu adalah (1) Desa Sangat Tertinggal; (2) Desa Tertinggal; (3) Desa Berkembang; (4) Desa Maju; dan (5) Desa Mandiri. Sementara Profil Desa terdiri dari tiga kategori yaitu Desa Swakarya, Desa Swadaya dan Desa Swasembada.
"Kedua indikator tersebut menjadi alat ukur untuk menilai desa, kesemuanya telah terintegrasi melalui sistem elektronik. Sehingga kedepannya desa menjadi lebih maju, tidak lagi melakukan input data manual", pungkas Kepala DPMDP3A dalam sambutannya.
Selanjutnya, terkait mekanisme penilaian, ia menyebut tim penilai akan menyinkronkan laporan dan fakta yang terjadi di lapangan.
Seperti perkembangan pembangunan desa di berbagai sektor baik fisik maupun non fisik.
"Yang dilihat adalah apakah benar terlaksana pembangunan di desa seperti PAUD, Posyandu, jalan lingkungan desa, drainase dan jalur evakuasi saat terjadi bencana. Ataupun upaya yang dilakukan desa di sektor kesehatan yaitu dengan menyiapkan kader posyandu, paham mengenai penanganan stunting, mengutamakan keselamatan ibu dan bayi, penanganan Covid-19", terang Kadis.
"Sedangkan di bidang pendidikan, gedung PAUD dan sekolah, ketersediaan guru dan insentifnya apakah sudah sesuai standar. Yang terpenting adalah administrasinya. Pelaporannya harus terperinci sesuai aturan yang berlaku", tandas dia.
Untuk diketahui, sembilan desa, mewakili sembilan kecamatan se-Kab. Morowali bersaing untuk menampilkan yang terbaik dalam penilaian lomba desa tingkat Kab. Morowali. Adapun desa tersebut di antaranya Desa Wawongkolono, Menui Kepulauan, Desa Paku, Bungku Selatan, Desa Lafeu, Bungku Pesisir, Desa Sampeantaba, Witaponda, Desa Parilangke, Bumi Raya, Desa Bahoea Reko-Reko, Bungku Barat, Desa Bente, Bungku Tengah, Kelurahan Lamberea, Bungku Tengah, Desa Geresa, Bungku Timur dan Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi.