Wednesday 15 May 2024
Ketut Suta
619
Morowalikab.go.id, Bungku - Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Morowali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama PLN UP3 Palu, membahas terkait kelistrikan di Kabupaten Morowali. Pertemuan bertempat di Ruang Rapat Perencanaan PT. PLN UP3 Palu, Kota Palu, Rabu (15/5/2024).
Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Morowali, Arif Mahmid menjelaskan, rapat tersebut diadakan sesuai dari Instruksi dan arahan Penjabat (Pj) Bupati Morowali, Ir. H. A Rachmansyah Ismail, M.Agr.,MP.,untuk segera mencari solusi terkait pelayanan kelistrikan di Kecamatan Bumi Raya dan Kecamatan Wita Ponda.
Adapun pembahasan dalam pertemuan itu, Pemkab Morowali menyampaikan kepada pihak PLN UP3 Palu terkait kondisi kelistrikan di Kabupaten Morowali khususnya di Kecamatan Bumi Raya dan Wita Ponda, yang sering mengalami tegangan drop dan gangguan pemadaman.
Sehingga salah satu inisiatif dari Pemkab Morowali yakni mengusulkan dan merencanakan penambahan mesin untuk PLN ULP Bungku di PLTD Bahoruru, dengan penambahan mesin 4 x 1 MW, 2 x 2 MW atau 8 x 500 KW. Dengan rencana realisasi pengadaan dan serah terima ke PLN pada bulan Oktober 2024.
Sementara itu menurut Asisten Manager Bidang Perencanaan PLN UP3 Palu, Maxi C Tampa menyebutkan bahwa, sistem kelistrikan di Bumi Raya dan Wita Ponda saat ini disuplai dari Kolonodale dengan jaringan TM 20 KV yg saat ini sudah terkoneksi dengan pembangkit di PLTA Tentena.
Sehingga, daya listrik sudah sangat mampu namun karena terkendala masih menggunakan Jaringan TM 20 KV yang rawan gangguan dan terjadi drop tegangan, menyebabkan listrik di Bumi Raya sering padam dan berkedip kedip.
Dia menjelaskan juga bahwa , memang saat ini PT Tamaco disuplai oleh PLN dengan daya 500 kva, namun menurutnya, itu tidak berpengaruh pada listrik di Bumi Raya dan Wita Ponda, karena sistem kolonedale saat ini memiliki daya yg berlebih, tetapi kondisi listrik di dua kecamatan tersebut lebih disebabkan karena masih menggunakan Jaringan Listrik Sistem 20 kv.
Sehingga, menanggapi usulan dari Pemkab Morowali tersebut, pihak PLN UP3 Palu menjelaskan, untuk kelistrikan sistem PLN ULP Kolonedale bulan Agustus 2024, direncanakan gardu induk Kolonedale beroperasi, sehingga nantinya dapat memperkuat dan mengandalkan sistem kelistrikan ULP Kolonedale.
Sedangkan, kelistrikan sistem PLN ULP Bungku pada bulan Oktober 2024 direncanakan Gardu induk Bungku beroperasi, dan nantinya dapat memperkuat dan mengandalkan sistem kelistrikan ULP Bungku.
Dengan beroperasinya gardu induk Kolonade dan Bungku tersebut maka, akan dapat memperkuat dan memperbaiki kualitas kelistrikan di Kabupaten Morowali dan Morut, termasuk Kecamatan Bumi Raya dan Wita Ponda.
Sementara itu untuk rencana pengadaan mesin dari Pemkab Morowali, nantinya akan ditindaklanjuti oleh PLN ULP 3 Palu jika surat sudah diterima dari Pemkab Morowali, dan PLN ULP 3 Palu juga akan melakukan evaluasi terhadap pola operasi kelistrikan di wilayah Kecamatan Bumi Raya dan Wita Ponda.
Disisi lain juga, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Morowali, Arif Mahmid menjelaskan bahwa, sejak PJ Bupati Morowali menjabat, kondisi kelistrikan Bumi Raya dan Wita Ponda sudah mendapatkan perhatian serius dari Pj Bupati Morowali.
Dimana pada bulan Oktober 2023, Pj Bupati Morowali langsung mengundang pihak PLN terkait solusi kelistrikan di dua kecamatan dimaksud yakni Bumi Raya dan Wita Ponda. Dimana pada saat itu dari pihak PLN menyampaikan jika Daya Listrik dari IMIP bisa ditingkatkan menjadi 15 MW maka kebutuhan listrik di dua kecamatan tersebut akan normal karena bisa disuplai langsung dari Bungku.
“Berdasarkan informasi itu Pj Bupati Morowali bergerak cepat untuk segera merealisasikan 15 MW dari Imip dan hasilnya pada Desember 2023 listrik 15 MW dari IMIP bisa terealisasi. Namun ternyata menurut laporan dari pihak PLN bahwa 15 MW tersebut ternyata hanya mencukupi untuk kebutuhan di sistem Bungku saja, sementara untuk mengcover di Kecamatan Bumi Raya dan Wita Ponda masih dibutuhkan lagi tambahan daya sebesar 3.5 MW,” ujarnya.
“Sehingga Pj Bupati Morowali memikirkan lagi cara lain untuk memecahkan masalah ini, yaitu dengan memasukan Anggaran pengadaan mesin Genset 2 x 2 MW dalam APBD Perubahan 2024 yang akan ditempatkan di PLTD Bahoruru untuk mengcover kebutuhan listrik di Bumi Raya dan Wita Ponda,” tambahnya mengatakan.
Arif juga menjelaskan bahwa, Pj Bupati Morowali juga telah memerintahkan kepada pihaknya untuk segera berkoordinasi dgn PLN terkait rencana penambahan mesin tersebut dan meminta juga solusi alternatif dari PLN, sehingga rapat koordinasi dengan pihak PLN UP3 Palu langsung digelar kemarin, sesuai instruksi dan arahan Pj Bupati Morowali.