Thursday 05 September 2024
Ketut Suta
722
Morowalikab.go.id, Bungku - Sedikitnya 18 bencana alam telah ditangani oleh Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali, terhitung pada Januari 2024 s/d Agustus 2024.
Dari data diperoleh, Periode Januari 2024-Agustus 2024, BPBD Morowali menangani sejumlah bencana alam yang terjadi di Kabupaten Morowali antara lain:
-. Januari
Bencana alam Abrasi Pantai di Desa Pulau Tengah, Kecamatan Sombori Kepulauan: 12 Kepala Keluarga (KK) terdampak, 9 bangunan rusak ringan, 2 rusak serius dan 1 rusak parah.
-. Maret
Bencana alam Banjir di Desa Solonsa Jaya Kecamatan Wita Ponda Wita
Bencana Angin Puting Beliung di Desa Kaleroang Kecamatan Bungku Selatan: 1 rumah terdampak.
-. April
Bencana alam Banjir di Desa Wosu Kecamatan Bungku Barat: 9 Rumah Terendam
-. Mei
Bencana Banjir, di Desa Torete Kecamatan Bungku Pesisir: sejumlah rumah dan akses jalan terendam air.
Bencana Banjir, Kecamatan Bahodopi: 9 KK terdampak dan beberapa bangunan terendam.
Bencana Banjir, di Desa Wosu Kecamatan Bungku Barat: 75 KK terdampak dan sejumlah rumah maupun bangunan lainya terendam.
Bencana Banjir, di Desa Sampeantaba Kecamatan Wita Ponda: 45 KK terdampak, sejumlah rumah dan bangunan sekolah terendam.
Bencana Banjir, di Desa Lahuafu Kecamatan Bungku Timur: 86 KK terdampak, 6 Rumah Rusak Serius.
Bencana Banjir, di Desa Dampala Kecamatan Bahodopi: 1 KK terdampak, 1 rumah terendam dan rusak berat.
Bencana Banjir, di Desa Reko-reko Kecamatan Bungku Barat: 2 rumah terendam.
Bencana Banjir, di Desa Wosu Kecamatan Bungku Barat: 8 rumah terendam.
Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Bahodopi: 5 korban luka-luka, 4 KK terdampak, 1 bangunan rusak ringan, 2 rumah masing-masing rusak ringan dan rusak berat, dan beberapa bangunan lainya rusak.
-. Juli
Bencana Banjir dan Longsor, di Kecamatan Bungku Barat: 56 rumah terdampak, (Tanggal 3, 8, dan 13).
Bencana Banjir, di Desa Sampeantaba Kecamatan Witaponda: 35 KK terdampak dan 27 rumah terendam.
Bencana Longsor, di Desa Tudua Kecamatan Bungku Tengah: akses jalan terdampak.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Gunawan, SKM,.mengatakan, pada dasarnya tugas dan fungsi Bidang Kedaruratan dan Logistik melaksanakan penanganan pada saat terjadi tanggap darurat bencana atau melaksanakan rencana kontijensi yang telah disusun menjadi rencana operasi pada saat terjadi bencana.
Sedangkan upaya pokoknya adalah upaya untuk penyelamatan korban bencana, kemudian pemenuhan kebutuhan dasar termasuk logistik, kebutuhan tempat tinggal bagi pengungsi, dan penanganan sarana prasarana vital yang rusak akibat bencana untuk segera dipulihkan.
“Selain itu peran bidang kedaruratan dan logistik juga dalam upaya membantu pencarian dan penyelamatan korban bencana maupun pemenuhan logistik atau kebutuhan dasar korban bencana pada saat masa tanggap darurat,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (5/9/2024).
Dia menambahkan, peran dari tanggap darurat dan logistik pada saat setelah menerima laporan adanya kejadian bencana, akan ada tim diturunkan di lapangan untuk melakukan kaji cepat guna mengetahui seberapa besar kejadian, banyaknya korban, maupun kebutuhan mendesaknya.
Selain itu, di dalam penyelenggaraan penanggulan bencana, pihak BPBD tidak berdiri sendiri namun, menjalankan fungsi koordinasi, komando dan pelaksana. Pada saat pelaksana masa tanggap darurat, semua klaster atau instansi maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ikut terlibat sesuai dengan peran dan fungsinya berdasarkan keputusan pemerintah