Monday 28 October 2024
helman kaimu
1050
Morowalikab.go.id – Bungku – Penjabat (Pj) Bupati Morowali, Drs. Yusman Mahbub, M.Si, secara resmi membuka Rapat Kerja (Raker) Pebotoa Adati Tobungku. Kegiatan yang digelar dengan semangat melestarikan dan menguatkan budaya masyarakat Tobungku berlangsung di Hotel Amanah, Desa Ipi, Kecamatan Bungku Tengah, Selasa (29/10/24).
Acara yang berlangsung khidmat dihadiri oleh Dandim 1311 Morowali, Letkol Inf, Alzaki, Kapolres Morowali, AKBP. Supriyanto, SIK, Ketua Pebotoa Adati Tobungku, Drs. Maizhun Ilwan Ridwan, berbagai pemangku adat, dan tokoh masyarakat, sebagai wujud kolaborasi untuk memajukan Morowali melalui pendekatan kearifan lokal.
Dalam sambutannya, Yusman Mahbub menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap Raker Pebotoa Adati Tobungku, yang dinilai sebagai momentum penting untuk merajut persatuan dan memperkuat identitas budaya Tobungku di tengah arus modernisasi. “Budaya adalah akar dan identitas suatu daerah. Melalui forum ini, kita ingin memastikan budaya Tobungku tetap hidup, lestari, pemersatu dan menjadi pijakan yang kokoh dalam pembangunan Morowali,” ujar Yusman.
Lebih lanjut, Yusman menekankan pentingnya pelestarian budaya dalam pembangunan daerah. Menurutnya, kearifan lokal Tobungku memiliki nilai-nilai luhur yang dapat diintegrasikan dalam kebijakan pemerintah untuk mendorong kemajuan Morowali yang berkelanjutan. “Pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga harus memperhatikan pembangunan sosial dan budaya. Untuk itu, sinergi antara pemerintah dan masyarakat adat seperti Pebotoa Adati Tobungku menjadi sangat krusial,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Yusman berharap Raker ini dapat menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat diimplementasikan sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap budaya dan nilai-nilai lokal. Untuk itu, Mars dan Hymne Pebotoa Adati Tobungku perlu diajarkan diseluruh sekolah se Kabupaten Morowali kalau perlu diperlombakan sehingga tidak kehilangan jati diri budayanya.
Raker Pebotoa Adati Tobungku tahun ini mengusung tema ’’Kita Merajut Persatuan Untuk Melestarikan Budaya Tobungku dan Membangun Morowali’’ yang mencakup pelestarian adat istiadat serta penyusunan program kerja dan rekomendasi berbasis budaya lokal.