Thursday 20 May 2021
helman kaimu
1732
Morowalikab.go.i, Bungku, Untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Daerah Kabupaten Morowali menggelar upacara di Ruang Pola Kantor Bupati, Kamis (20/5/21).
Upacara yang berlangsung secara Virtual di ikuti Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Ir. Rizal Badudin, Dandim 1311/Morowali, Letkol Inf. Raden Yoga Raharja, Kapolres Morowali, AKBP. Bayu Indra Wiguno, Ketua Komisi I DPRD Morowali, Subhan Matorang, Kaban Kesbangpol, Drs. Bambang S. Soerojo, M.Si, Kasat Pol PP, Drs. Ambo Lewa, M.Pd, Kadisporapar, Drs. Adzan Jirimu, Sekretaris Diskominfo, Kary Marunduh, S.Sos., M.Si, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Mengusung Tema ‘’Bangkitkan Bangsa Yang Tangguh’’, Harkitnas kali ini dipimpin Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia, Johnny G. Plate, sekaligus bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Dalam amanatnya, Menkominfo, Johnny G. Plate mengatakan 113 tahun lalu perhimpunan Budi Utomo meletakkan dasar-dasar kebangkitan nasional bagi bangsa Indonesia. Sejumlah hal penting yang merupakan substansi makna kebangkitan nasional harus dipertahankan.
‘’Tiga hal penting yang diretas Budi Utomo adalah pertama, cita-cita untuk memerdekakan kemanusiaan, kedua, memajukan nusa dan bangsa, ketiga, mewujudkan bangsa yang terhormat dan bermartabat dimata dunia. Tiga hal tersebut merupakan substansi makna kebangkitan nasional harus terus dipertahankan dan diaktualisasikan lintas generasi, serta senantiasa diterapkan dalam kerangka dinamis sesuai konteks jamannya,’’ ujarnya.
Ia melanjutkan, pada setiap era kebangkitan nasional menjadi ruh dan inspirasi gerakan perubahan demi terwujudnya pembangunan bangsa disegala bidang.
‘’Pada era pra kemerdekaan kebangkitan nasional mampu menjadi ruh gerakan perlawanan terhadap hegemoni penjajah. Pasca kemerdekaan, kebangkitan nasional menjadi inspirasi pelaksanaan pembangunan bangsa. Diera Reformasi, membawa Indonesia menuju pengelolaan negara yang lebih terbuka dan lebih demokratis. Dalam konteks ini, makna kebangkitan nasional seyogyanya diharapkan menjadi faktor pemandu untuk mengembangkan demokatisasi disegala bidang, mewujudkan keadilan, penegakan hukum, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Inilah agenda kontekstual yang sejatinya lebih dari cukup untuk mengantarkan bangsa Indonesia ke cita-cita ke-3 yang diretas Budi Utomo yakni berbuat sesuai dinamika kehidupan bangsa saat ini,’’ urai Jhonny G. Plate.
Pada Mei 1948, presiden pertama RI, Ir. Soekarno dengan sengaja menjadikan hari lahirnya organisasi Budi Utomo sebagai hari bangkitnya nasionalisme di Indonesia.
‘’Penetapan lahirnya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1948 diangkat sebagai harkitnas dengan harapan golongan yang saling bertengkar dan rakyat Indonesia melalui momentum ini dapat mengumpulkan kekuatan bersatu melawan penjajah Belanda, sehingg Ir. Soekarno berharap penetapan Harkitnas bisa mencegah perpecahan,’’ ungkap Menkominfo.
Peringatan Harkitnas pun pada akhirnya bukan sekedar menjadi ritual untuk mengenang kejayaan sejarah masa lalu. Peringatan harkitnas saat ini sejatinya dapat dijadikan untuk menggalang kembali semangat kebangkitan sebagai bangsa yang tangguh.
‘’Semangat kebangkitan nasional mengajari kita untuk selalu optimistis menghadapi masa depan sebagai pewaris ketangguhan bangsa ini seperti tangguh dalam menghadapi Covid-19. Olehnya Harkitnas sejatinya dijadikan sebagai kekuatan untuk mewujudkan bangsa yang tangguh,’’ tutur Jonny.