Tuesday 23 February 2021
Octaviana Latong
2058
Morowalikab.go.id-Bungku- Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, Bupati Morowali Drs Taslim beserta OPD Terkait Pemkab Morowali mengikuti rapat koordinasi pengamanan Kawasan industri startegis Provinsi Sulawesi Tengah, Rakor dipimpin langsung oleh Mentri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan , Selasa (23/02), Rapat berlansung di Ruang Kantor Bupati secara virtual.
Turut Hadir dalam rakor virtual tersebut, Menteri perdagangan RI Agus Suparmanto, S.E, Menteri perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakapolri Komisaris Jendral Gatot Eddy Pramono, Komando Daerah Militer XVI/Pattimura, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng, Bunga Elim Somba.
Dalam memimpin rapat, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan" Luhut Binsar Pandjaitan, meminta isu gangguan keamanan dan stabilitas di kawasan industri tidak boleh lagi terjadi di Indonesia.
"Tidak boleh negara ini dikontrol oleh premanisme,"tukasnya
Menurut Luhut, hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik investasi melalui iklim usaha yang kondusif. "Tidak boleh negara ini dikontrol oleh premanisme," tegasnya.
Demi lancarnya investasi, diharapkan sinergitas TNI-Polri untuk menciptakan suasana kondusif dikawasan industri yang menjadi objek vital nasional.
“ saya berharap agar, TNI Polri menyiapkan pangkalan dalam satu tahun ini, rencana perjalanan pangkalannya dan sebagainya saya serahkan kepada KASAD dan Wakapolri. Dalam satu bulan kedepan kita beretemu lagi untuk mengecek kesiapan TNI Polri dalam pengamanan tersebut, Saya minta peranan pengamanan industry untuk membantu semua yang diusul tadi, agar dibantu untuk menyiapkan lahan melihat contoh di Kabupaten Morowali, agar tempat Pendidikan nya terlihat bagus,, kepada Menteri Perindustrian objek vital nasional ini segera diputuskan, jangan berlama lama lagi. Untuk Wakapolri, kalau memang butuh pendananaan nanti silahkan saja diajukan nanti kita bantu prosesnya, Saya minta kepada Pangdam dan Kapolda bersatu padu untuk melakukan pengamanan, tidak boleh terjadi lagi kasus seperti di Konawe, Saya mohon Kasad dan Wakapolri untuk tanggung jawab keamanan, Hal ini pangdam juga bertanggung jawab langsung jika terjadi hal tersebut.” Pungkasnya.
Ditambahkanya bahwa, Pertemuan tersebut akan dilakukan kembali pada tanggal 23 Maret 2021, guna memastikan kesiapan Tim pengamanan kawasan indrustri strategis.
“ Satu bulan dari sekarang, Tanggal 23 Maret kita bertemu lagi, saya mohon nanti pak Kasad Wakapolri sudah bisa memberikan paparannya bagaimana kesiapannya. Jangan ada indsurti kita terlambat, produksi bateri litium pada Desember 2023 hanya karena keamanan. “ kita akan menjadi big player, tapi kalo hanya karena keamanan yang tertunda berarti kita tidak beres melakukakn kemanan” pungkasnya.
Sementara itu, Dalam rakor tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah turut hadir dan menanggapi penyampaian dari pemerintah pusat.
Gubernur Sulteng melalui Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng, Bunga Elim Somba menegaskan bahwa Objek Vital Nasional di Kabupaten Morowali sudah berjalan, hanya saja belum selesai. Begitu juga yang terjadi di Kabupaten Morowali Utara
"Kami sebenarnya sudah punya pengalaman mengkoordinir dalam pengamanan ovitnas yang ada di Sulawesi Tengah khususnya yang ada di Dongi Senoro Kab.Banggai, jadi menurut kami tidak ada masalah untuk pengamanannya," jelasnya.