Monday 15 January 2018
iqbalmirza
1754
Morowalikab.go.id. Pemerintah Kabupaten Morowali lewat Dinas kesehatan ,mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) dalam rangka mewujudkan Universal Acces 2019,bertempat di Desa Wata kecamatan Bungku Barat.Deklarasi Stop BABS ingin mendorong masyarakat meninggalkan perilaku berisiko melalui peningkatan sanitasi yang layak.Kegiatan ini di hadiri oleh Direktur Kesehatan Lingkungan, Dirjen Kesmas Kemenkes RI,Kalvin Wattimena,S.KM.M,Kes.Bupati Morowali Drs,H.Anwar Hafid,MSi. wakil Bupati Drs S.U.Marunduh,M.Hum.ketua PKK kabupaten morowali,para Kepala OPD,camat se Morowali, para Kepala Desa ,Tokoh masyarakat,Tokoh Agama,dan konsultan yg bergerak di bidang kesehatan lingkungan.
Dalam sambutannya Kalvin Wattimena mengungkapkan, Ada empat kategori penyakit yang terkait dengan air yang tercemar.Pertama, air minum yang mengandung patogen mengakibatkan penyakit diare. Kedua, kurangnya air higienis untuk mandi dan mencuci menyebabkan penyakit jamur atau kudis. Ketiga, bibit penyakit yang memiliki siklus hidup melalui air seperti Schistosomiasis. Keempat, vektor yang hidupnya bergantung pada air, seperti malaria dan demam berdarah.Lebih jauh direktur Kesehatan Lingkungan menjelaskan, Hasil kajian tentang kualitas air minum di Indonesia ialah masih banyak masyarakat yang mengambil air dari air permukaan atau air tanah yang mengandung bakteri E coli karena tercemar oleh tinja manusia. Akibatnya, biaya tinggi harus dikeluarkan untuk mengolah air tersebut sehingga layak minum.Sanitasi buruk juga menimbulkan dampak, seperti mengakibatkan stunting atau pendek. Indonesia merupakan negara dengan stunting terbesar kelima di dunia.olehnya itu, masalah Sanitasi dan lingkungan dikontrol langsung oleh Presiden dan bahkan dilakukan beberapa kesepakatan (MOU) dengan beberapa lembaga seperti Sejuta Jambang dengan TNI Angakatan Darat (AD)
Bupati Morowali pada sambutannya, mengatakan Gerakan ini harus di Motivasi terus menerus sehingga di Kabupaten Morowali, semua rumah mempunyai jamban dan perilaku buang air sembarang tempat tidak ada lagi karena rentan terhadap penyakit.Sejatinya,Anwar Hafid mengharapkan, semua stakeholder terlibat langsung melakukan penyadaran,kalau perlu melakukan Sweeping ke rumah masyarakat agar semua masyarakat punya jamban.Lanjut Anwar menyatakan,diakhir Masa jabatannya sudah tidak ada lagi warga Morowali yang Buang air Besar sembarangan.
Ikrar Deklarasi Desa Stop Buang air besar Sembarangan (Stop BABS) di lakukan oleh 40 orang kepala desa mewakili seluruh kades se- Kabupaten Morowali dan sekaligus penandatanganan Komitmen untuk mewujuddkan Universal accees 2019.(001)