Rabu 08 Desember 2021
Octaviana Latong
1963
Morowalikab.go.id - Bungku - Berakhirnya rangkaian kegiatan Festival Budaya Tahun 2021, di Pelataran Lapangan Sangiang Kinambuka, Kel. Marsaoleh, Kecamatan Bungku Tengah, ditutup oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Ir. Rizal Badudin, Rabu Malam (8/12).
Acara tersebut turut dihadiri, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Amir Amirudin, M.MPd., bersama jajaran, Ketua Dewan Adat Morowali Drs. H. Maidhzun Ilwan Ridwan, Para Camat Se-Kabupaten Morowali, Sanggar Seni Se-Kabupaten Morowali, Sanggar Seni Kabupaten Donggala, Poso dan Tojo Una-Una, Panitia Pelaksana serta Masyarakat Morowali.
Dalam sambutannya, Rizal Badudin menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Adat Tobungku, dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Morowali, atas terlaksananya kegiatan festival budaya ini, sebab semakin menambah tali silaturahmi serta dapat menjaga warisan budaya yang di Kabupaten Morowali. Ia menilai masyarakat Morowali mampu menunjukan eksistensi seni budaya yang ditampilkan.
"Saya mewakili Bupati dan Wakil Bupati serta seluruh perangkat pemerintah daerah menyampaikan ucapan terimakasih dan apresisasi yang luar biasa kepada seluruh panitia kegiatan festival budaya, ini merupakan salah satu wujud kekayaan kita di Kabupaten Morowali. Olehnya, Pemerintah sangat mendukung penuh atas semangat, inovasi dan kreativitas seluruh masyarakat baik anak muda maupun orang tua kita yang cinta terhadap seni budaya." Pungkasnya.
Dirinya juga mengapresiasi kepada seluruh peserta dan kontingan dari 3 Kabupaten/Kota yang telah memberikan penampilan dengan sangat luar biasa dalam memeriahkan festival ini. ia berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan kembali ke depannya, dan lebih terkenal baik secara nasional maupun internasional.
Di kesempatan yang sama, Ketua Dewan Lembaga Adat Tobungku Drs. H. Maidhzun Ilwan Ridwan mengungkapkan hal yang kepada seluruh penyelenggara dan peserta pertunjukan seni budaya di festival Budaya. " Kedepan lembaga adat Tobungku akan merencanakan Program pelestarian kesenian dan permainan rakyat, maupun adat dalam perkawinan, untuk ditampilkan pada festival budaya berikutnya."