Wednesday 04 March 2020
Octaviana Latong
1452
Morowalikab.go.id-Bungku- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Tengah menggelar kegiatan fasilitasi penguatan keluarga untuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Morowali. Kegiatan dilaksanakan pada Hari Rabu s/d Kamis tanggal 04– 05 Maret 2020. Bertempat di Penginapan Anunta Baru Kabupaten Morowali. Peserta kegiatan ini berjumlah 6 orang yang terdiri dari OPD terkait, P2TP2A, kepala desa, PKK, organisasi Masyarakat, tokoh adat, tokoh masyarakat, LSM, unit pelayanan masyarakat UPPA.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Morowali yang diwakili oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Morowali, H. Jafar Hamid, S.H, MM, Kepala Dinas BPMPDes Kab. Morowali Alamsyah S.STP, M,Dev, Kadis P3 Prov. Sulawesi Tengah, Mirna Lahido serta Narasumber Moh. Basir, M.Psi dan Ni Wayan Sadyawidyati K. S.Psi, M.Psi.
Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah memberikan penguatan kepada keluarga untuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam lingkup rumah tangga maupun lingkup masyarakat, membangun kemitraan antara lembaga pemerintah, LSM, sektor swasta dan dunia usaha, organisasi profesi di pusat dan di daerah untuk pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dalam pidatonya Bupati Morowali dibacakan Sekertaris Daerah Kabupaten Morowali, H. Jafar Hamid, S.H, MM mengatakan bahwa peran masyarakat dalam pencegahan kekerasan dimulai dari keluarga dengan mengedepankan fungsi ketahanan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai karakter, kasih sayang sehingga terhindar dari praktek-praktek kekerasan.
Ditambahkannya bahwa Keluarga menjadi unsur terpenting dalam pembentukan karakter diri seorang manusia. Karena keluarga memiliki peran dan tanggung jawab untuk menentukan baik atau buruknya sifat dan sikap seseorang.
“ Keluarga juga dapat menjadi institusi yang paling efektif untuk mengawas dan mencegah suatu tindak pelanggaran, peran keluarga sangat penting untuk menginternallisasikan norma dan etik dalam bermasyarakat, peran tersebut dapat mewujudkan dalam bentuk sosialisasi nilai masyarakat dan agama, pendidikan moral, penguatan mental hingga masalah psikologis. Peran keluarga dirumah mampu membentangi perempuan dari segala jenis penyimpangan dan tempat kembali ketik mendapatkn permasalahan serta tempat untuk mendapatkan penguatan. Kekerasan terhadap perempuan dan anak bukanlah tindakan terpuji dan harus di akhiri. Mayoritas pelaku kekerasan perempuan dan anak ternyata orang dekat korban, orang yang biasa tinggal satu rumah dengan mereka, atau juga berada satu lingkungan.”jelas Bupati Morowali.
Lebih lanjut dengan adanya penguatan peran keluarga, ia berharap berbagai kasus kejahatan yang menjadikan perempuan dan anak sebagai korban berkurang. fenomena kekerasan terhadap perempuan dan anak disebabkan adanya ketimpangan dalam relasi kuasa. Hingga Tingginya kekerasan terhadap perempuan dan anak membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat untuk ikut serta berperan aktif mendukung pemerintah dalam pencegahan dan penanganan tanggap darurat kekerasan tersebut.
Selesai membacakan Pidato Bupati Morowali, H. Jafar Hamid menghimbau kepada peserta kegiatan agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap pemberitaan mengenai virus corona yang telah masuk ke Wilayah Indonesia khususnya di Kabupaten Morowali. (Jurnalis/Octaviana)