Wednesday 30 October 2024
Ketut Suta
938
Morowalikab.go.id, Bungku - Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Drs. Yusman Mahbub.,M.Si.,secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Transformasi Posyandu dan pelatihan Pembuatan Makanan Tambahan (PMT) dalam rangka Menuju Morowali Bebas Stunting.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Morowali itu, bertempat di Gedung Serbaguna Ahmad Hadie, Kelurahan Matano, Kecamatan Bungku Tengah, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (30/10/2024).
Membuka acara tersebut, Yusman Mahbub mengatakan bahwa, stunting merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi masa depan anak-anak, karena memiliki resiko tinggi pada masalah kesehatan maupun masalah perkembangan anak-anak itu sendiri.
Sehingga, Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara semua pihak terkait, sehingga melalui kerjasama yang baik dengan berbagai program dan inisiatif saling mendukung, tentunya pemerintah daerah akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan kualitas gizi bagi anak-anak.
“Kader PKK memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya penanganan stunting, dengan pengetahuan yang tepat, para kader dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pemenuhan kebutuhan gizi anak,” ujar Yusman Mahbub dalam sambutanya.
“Olehnya saya sangat mengapresiasi dengan kegiatan Sosialisasi dan pelatihan PMT yang diselenggarakan PKK Morowali hari ini. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan bermanfaat bagi semuanya. Mari bersinergi demi masa depan anak-anak yang lebih baik,” imbuhnya.
Mengakhiri sambutannya, Pj Bupati Yusman Mahbub juga mengharapkan, kiranya pelatihan ini bukan hanya sekedar menjadi ajang untuk belajar, tetapi juga menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan ide-ide inovatif dalam menciptakan makanan tambahan bergizi dan terjangkau.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Morowali, Fawakihah Yusman Mahbub menyampaikan, kegiatan pelatihan ini digelar guna memberikan pengetahuan dan keterampilan terutama bagi kader PKK agar dapat membuat PMT bergizi dan mudah diakses, agar dapat meningkatkan kualitas gizi anak terutama kategori yang rentan stunting.
Selain itu, melalui transformasi posyandu dalam kegiatan ini, kiranya dapat memberikan informasi bahwa, posyandu bukan sekedar tempat pemeriksaan kesehatan, tetapi berfungsi sebagai pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat, yang diharapkan dapat menjadikan posyandu sebagai wadah yang lebih komprehensif dalam pelayanan kesehatan dan gizi.
“Transformasi posyandu meliputi beberapa aspek penting seperti pelayanan yang terintegrasi, peningkatan kualitas SDM, penggunaan teknologi, dan partisipasi masyarakat. Dengan transformasi ini diharapkan posyandu menjadi lebih efektif dalam penanganan gizi dan kesehatan di komunitas kita serta dalam penanganan stunting,” ujar Ketua TP-PKK Morowali.
“Saya juga mengingatkan bahwa peran kita (TP PKK, red) bukan hanya sampai di pelatihan pada hari ini saja, tetapi harus terus berkomitmen menyebarluaskan pengetahuan yang diperoleh di tempat ini, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengoptimalkan program penanganan stunting di lingkungan kita,” imbuhnya.
Adapun kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sulteng, dan para Dosen Politeknik Kesehatan Provinsi Sulteng. Turut hadir pada kegiatan tersebut, Para Asisten/Staf Ahli Setdakab Morowali, Para Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Morowali, 266 orang Kader PKK Desa Se-Kabupaten Morowali, 286 orang Pengurus TP-PKK Kecamatan Se-Kabupaten Morowali, dan para tamu undangan lainnya.