Thursday 23 June 2022
Octaviana Latong
1149
Morowalikab.go.id-Bungku- Upaya rehabilitasi dan restorasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dapat dilakukan dengan kegiatan pemulihan ekosistem mangrove yang mengalami kerusakan serta pemanfaatan mangrove bagi sumber daya manusia dalam peningkatan ekonomi warga pesisir. Kamis (23/06/22).
Berangkat dari hal tersebut , Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali berkolaborasi bersama PT IMIP melakukan Pelatihan Pengolahan Buah Mangrove Menjadi Komoditas Jual. Kegiatan berlangsung di Kelurahan Matansala, Kec. Bungku Tengah.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Bupati Morowali Dr.H.Najamudin, S.Ag., S.Pd.,M.Pd. Turut menghadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Morowali Zainal, S.E., M.M., Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Morowali Drs. As'ad, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispora Kab. Morowali, Perwakilan PT.IMIP Manajemen Legal and Govrel PT IMIP Askurullah bersama Tim, Narasumber UMKM Griya Anyar Dewata Bali, Camat Bungku Tengah Wirda Rosanti, S.STP., M.AP bersama Jajaran, Lurah Matansala dan jajaran, Lurah Tofoiso dan Jajaran, Para Peserta pelatihan, serta tamu undangan lainnya.
Wakil Bupati Morowali Dr.H.Najamudin, Dalam Sambutannya mengatakan bahwa Pelatihan pengolahan mangrove merupakan Implementasi produktivitas SDM Morowali, khususnya dalam membudidayakan hutan mangrove dan memberdayakan warga pesisir.
" Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir pantai untuk memanfaatkan tanaman mangrove sebagai sumber pangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pelatihan Implementasi ini diharapkan dapat berkelanjutan dan bisa membuat perencanaan yang lebih matang.” Ungkapnya
Ia berharap, Pelatihan ini dapat memberikan dampak pesat dalam meningkatkan perekonomian di Kabupaten Morowali, serta dapat memberikan edukasi pemanfaatan mangrove terhadap warga pesisir.
" Sudah kita pastikan bahwa buah mangrove ini sukses dari semua perencanaan, mudah-mudahan dari buah mangrove bisa membuat produk olahan yang harapannya bisa menambah pendapatan masyarakat setempat. Saya berharap agar peserta mampu menyimak dengan baik ilmu yang diberikan." Pungkasnya
Di Kesempatan sama, Perwakilan PT IMIP Menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PT IMIP, dengan menggandeng Pemerintah Daerah Morowali.
" Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara pihak pemerintah dengan pihak swasta. Kami mendukung kegiatan ini sebagai dasar bahwa IMIP peduli dengan keadaan sekitar tidak hanya di daerah tanggung jawab sosialnya saja tetapi juga diluar itu.’’ Pungkasnya.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan Misi IMIP dalam melaksanakan Sustainable Development Goals, Dimana terdapat dua indikator penting untuk dijamah yaitu sektor lingkungan dan sektor ekonomi. Pihaknya berharap kepada peserta untuk menyimak kegiatan ini untuk kemudian diaplikasikan.
"Sebagai dasar pelaksanaan bahwa kegiatan ini merupakan misi IMIP dalam melaksanakan sustainable development goals. Dimana terdapat dua sektor yang akan terjamah yaitu sektor lingkungan dan sektor mendirect ekonomi. Dalam sektor lingkungan sebenarnya kita harus peduli saat ini dengan keadaan pesisir dengan kita melihat bahodopi habitat mangrove nya berkurang karena banyaknya pembangunan. Alasan kami memilih Mangrove Matansala sebagai fokus kegiatan, bahwa Kami menilai habitat mangrove Matansala yang luasnya 24 Hektar masih terlihat asri dan alami. Mangrove berfungsi sebagai penahan abrasi, juga sebagai tempat berlindung populasi hewan dan lebih penting bisa dimanfaatkan untuk komoditas jual." Ungkapnya.
Pelatihan ini dilaksanakan selama 5 Hari, Mulai Tanggal 23 hingga 27 Juni 2022. Mengikutsertakan 40 orang peserta yang berasal dari PKK warga pesisir Kecamatan Bungku Tengah yaitu Kelurahan Matansala dan Kelurahan Tofoiso.