Thursday 30 July 2020
helman kaimu
1103
Morowali, IKP Kominfo, Jumat (31/07/20) umat muslim diseluruh dunia melaksanakan sholat Idul Adha 10 Dzul hijjah 1441 Hijriyah/2020 Masehi. Sama dengan muslim lainnya, Umat Islam di Kabupaten Morowali juga melaksanakan sholat Idul Adha di Masjid dan diruang terbuka. Demikian juga halnya di Masjid Agung Morowali, jamaah Idul Adha melaksanakan sholat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak saf yang telah disiapkan oleh panitia masjid, hal tersebut untuk menjaga penyabaran Covid-19.
Meskipun pelaksanaan sholat Idul Adha masih dalam suasana pandemi Covid-19 namun Umat Muslim di Kabupaten Morowali tetap menjalankannya dengan mengedepankan penerapan protokol kesehatan, hal tersebut untuk menjaga terjadinya penyebaran virus Covid-19.
Dalam pelaksanaan sholat Idul Adha 1441 Hijriyah di Masjid Agung, Wakil Bupati (Wabup) Morowali, Dr. H. Najamudin, S.Ag., S,Pd., M.Pd, bertindak sebagai khatib.
Wabup, Najamudin dalam khutbahnya mengajak seluruh umat muslim tanpa terkecuali untuk senantiasa meneladani sikap Nabi ibrahim yang patuh terhadap perintah Allah SWT dan memahami hikmah pelaksanaan ibadah haji.
‘’Hikmah peristiwa Nabi Ibrahim AS adalah berani mengorbankan sesuatu yang dicintainnya demi untuk menaati perintah Allah SWT termasuk ingin menyembelih anak tercintanya Nabi Ismail. Dari hikmah tersebut Allah SWT menguji keimanan Nabi Ibrahim AS dengan memberikan dua pilihan yakni memilih cinta dan kehidupan atau kebenaran untuk agama. Dengan berbekal iman yang tinggi, Nabi Ibrahim AS memilih Kebenaran untuk agama dan meniadakan cinta untuk kehidupan seperti cinta jabatan, harga diri, harta, kelas sosial dan tahta. Semua tidak berarti apa-apa dihadapan Allah SWT selain ketaatan dan keyakinan kepada Allah SWT.’’ Tutur Najamudin
Selain hikmah dari Perjalanan Nabi Ibrahim AS, mantan Kandepag Morowali tersebut juga memaparkan hikmah pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah,
‘’Perjalanan ibadah haji merupakan sebuah gerakan menuju keindahan dan pengetahuan yang mutlak, kekuatan yang hakiki, keabadian dan kesempurnaan .
Gerakan pergi dan gerakan kembali haji merupakan gerakan abadi yang tidak akan pernah berhenti . olehnya haji bukanlah sebuah perjalanan dan si'ar belaka namun merupakan perjalanan yang ada akhirnya dan si'ar yang memiliki hikmah.
‘’Hakekat haji adalah menghampiri atau mendekati Allah SWT. Perjalanan ke Arafah, Ma’sar atau Muzdalifah dan Mina bukanlah tiga tempat yang dikunjungi, akan tetapi tempat yang dilalui. Arafah artinya pengetahuan dan ilmu, Ma’sar atau Musdalifah merupakan kesabaran dalam bepergian, sementara Mina adalah cinta dan keyakinan. kemudian dari Makkah pergi ke Arafah artinya Innalillah yang artinya sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah SWT dan dari Arafah kembali ke Ka’bah adalah Wainnailaihi raji’un yang berarti kepadanya aku kembali. Itulah hikmah ibadah haji yang sesungguhnya,’’ kunci Najamudin