Friday 26 June 2020
Winda Bestari
1275
morowalikab.go.id - Bungku - Peresmian pembukaan puncak peringatan Hari Anti Narkotika Nasional (HANI) 2020 disiarkan langsung oleh TVRI, Jumat (26/06). Karena pandemi Covid-19, peringatan HANI tahun ini berlangsung via virtual. HANI 2020 mengusung tema "Hidup 100% di Era New Normal Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia Tanpa Narkoba.
HANI 2020 secara daring ini diikuti oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen. Pol. Drs. Heru Winarko, S.H., Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Dr. Ir. Bima Haria Wibisana, MSIS., jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua DPR RI, Puan Maharani, beserta pegiat anti narkotika, BNN se - Indonesia serta Kepala Daerah se - Indonesia. Tak terkecuali Kabupaten Morowali, yang dihadiri oleh Bupati Morowali, Drs. Taslim, Kepala BNN Morowali, AKBP Mulyadi, pimpinan OPD dan jajaran.
Dalam peringatan tersebut, dilakukan penandatanganan MoU antara BNN dengan BKN, serta Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai perwakilan dari 13 kementerian. Kemudian dilanjutkan dengan peluncuran portal pengaduan narkoba.
Kepala BNN, Heru Winarko dalam sambutannya mengungkap, pada bidang supply reduction, BNN berhasil memetakan jaringan narkotika, di antaranya merupakan sindikat berskala internasional. Ia berujar, jaringan tersebut berhasil diungkap sebanyak 33 jaringan yang mana 19 di antaranya melibatkan warga binaan di dalam lembaga pemasyarakatan.
"Berhasil memetakan 98 jaringan sindikat narkotika, 27 jaringan di antarnya berskala internasional, dengan mengungkap 33 jaringan, dan sedikitnya ada 19 jaringan yang melibatkan warga binaan atau napi di lapas," ungkapnya.
Heru Winarko menyebut, para pelaku memanfaatkan seluruh akses guna berhasil melakukan penyelundupan.
"kebanyakan (red - Penyelundupan) lewat online, jasa pengiriman, tapi masih ada juga lewat jalur laut," ujar Heru.
Sementara itu, Wapres, Ma'ruf Amin dalam sambutannya menyebut bahwa angka penyalahgunaan narkoba meningkat pada 2019. Menurutnya, momentum HANI penting digelar sebagai bentuk perlawanan dan kewaspadaan terhadap bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang.
“Data BNN menyebutkan bahwa angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia tahun 2017 sebanyak 3,37 juta jiwa dengan rentang usia 10-59 tahun. Tahun 2019 naik menjadi 3,6 juta, olehnya hal ini memerlukan perhatian khusus” ucap Ma'ruf.
Seperti diketahui, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) mencanangkan pada 26 Juni 1988 sebagai Hari Anti Narkotika Internasional atau HANI. Terbentuknya HANI juga sebagai gerakan perlawanan terhadap bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial ekonomi, serta kemanan dan kedamaian dunia.