Friday 09 November 2018
helman kaimu
2044
Morowalikab.go.id - Semrawutnya penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Kabupaten Morowali akhir-akhir ini, membuat Pemerintah Daerah mengambil sikap yang tegas. Hal ini terlihat pada pelaksanaan rapat bersama yang dipimpin Wakil Bupati Morowali, DR. H. Najamudin, S.Ag.,SPd.,M.Pd, antara pihak pemerintah, pengelola SPBU Emea dan SPBU Bahomohoni. Pertemuan berlangsung di Aula Dinas Kesehatan, Keluarga Berencana dan pengendalian Penduduk Daerah Kabupaten Morowali, di hadiri Danramil Kecamatan Bungku Tengah mewakili Dandim 1311/Morowali, Kapten Inf. Sukamto, Kapolsek Bungku Tengah mewakili Polres Morowali, AKP. R. Malingga, dan sejumlah masyarakat pemegang rekomendasi penyalur BBM, Jum’at (19/10/18).
Wakil Bupati, H. Najamudin, mengatakan pertemuan ini merupakan upaya kami selaku Pemerintah Daerah dalam menertibkan sistim penyaluran Bahan Bakar Minyak, yang dinilai tidak tersalurkan sesuai peruntukkannya. Untuk itu dalam rangka menertibkan kembali proses penyaluran yang lebih baik dan berkeadilan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Morowali, Pemerintah membentuk tim terpadu yang terdiri dari unsur Pemerintah Daerah, Dandim 1311/Morowali dan Polres Morowali. Ini dilakukan untuk mengawal kegiatan penyaluran BBM, sehingga tidak terjadi permasalahan yang kita tidak inginkan bersama. Ucap Wakil Bupati.
‘’Rekomendasi penyaluran BBM yang pernah diterbitkan Pemerintah Daerah harus dicabut secara menyeluruh, sambil menurunkan tim terpadu meneliti para pihak yang berhak memiliki rekomendasi, jika Pemerintah Daerah menerbitkan kembali. Ini dilakukan untuk memastikan tersalurnya BBM kemasyarakat yang membutuhkan utamanya petani dan nelayan. Rekomendasi jangan disalah gunakan, apalagi untuk kepentingan industry’’ Tegas Najamudin.
Sebagai acuan bersama, Bupati Morowali mengeluarkan Surat Keputusan, Nomor: 188.4.45/Kep.0220/Disperindag/2018, tanggal 8 Oktober 2018, tentang penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Bahan Bakar Minyak (BBM), berdasarkan jarak setiap Kecamatan. Harga dasar BBM untuk semua Kecamatan memiliki nilai sama diantaranya, Premium Rp. 6.500,-/liter, Pertalite Rp. 7.800,-/liter, Solar Rp. 5.150,-/liter, namun biaya angkut dan Harga Eceran berbeda-beda.
Perhitungan biaya angkut dan HET setiap Kecamatan diantaranya, BBM Premium, Kecamatan Bungku Tengah, biaya angkut Rp. 1.000,-/liter, HET Rp. 7.500,-/liter. Bungku Timur, biaya angkut Rp. 1.500,-/liter, HET Rp. 8.000,-/liter. Bahodopi, biaya angkut Rp. 3.500,-/liter, HET Rp. 10.000,-/liter. Bungku Pesisir, biaya angkut Rp. 3.500,-/liter, HET Rp. 10.000,-/liter. Bungku Selatan, biaya angkut Rp. 3.500,-/liter, HET Rp. 10.000,-/liter. Menui Kepulauan, biaya angkut Rp. 3.500,-/liter, HET Rp. 10.000,-/liter. Bungku Barat, biaya angkut Rp. 1.000,-/liter, HET Rp. 7.500,-/liter. Bumi Raya, biaya angkut Rp. 1.000,-/liter, HET Rp. 7.500,-/liter. Witaponda, biaya angkut Rp. 1.000,-/liter, HET Rp. 7.500,-.
BBM Pertalite, Kecamatan Bungku Tengah, biaya angkut Rp. 1.000,-/liter, HET Rp. 8.500,-/liter. Bungku Timur, biaya angkut Rp. 1.500,-/liter, HET Rp. 9.300,-/liter. Bahodopi, biaya angkut Rp. 3.500,-/liter, HET Rp. 11.300,-/liter. Bungku Pesisir, biaya angkut Rp. 3.500,-/liter, HET Rp. 11.300,-/liter. Bungku Selatan, biaya angkut Rp. 3.500,-/liter, HET Rp. 11.300,-/liter. Menui Kepulauan, biaya angkut Rp. 3.500,-/liter, HET Rp. 11.300,-/liter. Bungku Barat, biaya angkut Rp. 1.000,-/liter, HET Rp. 8.800,-/liter. Bumi Raya, biaya angkut Rp. 1.000,-/liter, HET Rp. 8.800,-/liter. Witaponda, biaya angkut Rp. 1.000,-/liter, HET Rp. 8.800,-.
BBM Solar, Kecamatan Bungku Tengah, biaya angkut Rp. 1.000,-/liter, HET Rp. 6.150,-/liter. Bungku Timur, biaya angkut Rp. 1.500,-/liter, HET Rp. 6.650,-/liter. Bahodopi, biaya angkut Rp. 3.500,-/liter, HET Rp. 8.650,-/liter. Bungku Pesisir, biaya angkut Rp. 3.500,-/liter, HET Rp. 8.650,-/liter. Bungku Selatan, biaya angkut Rp. 3.500,-/liter, HET Rp. 8.650,-/liter. Menui Kepulauan, biaya angkut Rp. 3.500,-/liter, HET Rp. 8.650,-/liter. Bungku Barat, biaya angkut Rp. 1.000,-/liter, HET Rp. 6.150,-/liter. Bumi Raya, biaya angkut Rp. 1.000,-/liter, HET Rp. 6.150,-/liter. Witaponda, biaya angkut Rp. 1.000,-/liter, HET Rp. 6.150,-. Kominfo/HK
https://youtu.be/c10E5GbIgeg?t=5
(Video dibuat oleh : Ilham/Iqbal)