Wednesday 23 February 2022
Octaviana Latong
1569
Morowalikab.go.id-Bungku- Targetkan zero new stunting, Pemerintah Kabupaten Morowali kembali menggelar Rapat Koordinasi Aksi I terkait Pemetaan dan Analisis Situasi program Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2022, Kamis (24/02).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Drs. Yusman Mahbub, M.Si., turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Ashar Ma’aruf serta OPD terkait Lingkup Pemkab Morowali lainnya.
Berdasarkan data dari Dinkes PP dan KB Morowali, angka prevalensi Stunting di Kabupaten Morowali Sejak 2019 hingga Tahun 2021 turun secara signifikan. Diketahui dari angka 34% persebaran stunting turun menjadi 12% pada tahun 2019, dan Tahun 2020 angka stunting kembali menurun hingga 7,80% dan Tahun 2021 menurun 5,20%. Hal ini merupakan pencapaian luar biasa bagi pemerintah daerah dalam upaya konvergensi penurunan stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Ashar Ma’aruf melaporkan, rakor ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas Konvergensi Stunting Kabupaten, meningkatkan Koordinasi Lintas Sektor, serta menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi dan membangun komitmen publik dalam Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan dan pencegahan stunting melalui Intervensi spesifik dan sensitive di Kabupaten Morowali.
“ Kegiatan penanganan konvergensi stunting ini, sudah dilaksanakan kurang lebih 3 tahun, dan Alhamdulillah berjalan sesuai yang direncanakan, Meskipun masih terdapat kelemahan-kelemahan di dalam penguatan tim konvergensi Kabupaten. 3 tahun berturut-turut Morowali mengalami penurunan stunting hingga 5.2%, angka ini masih terbilang sangat minim untuk Kabupaten Morowali, olehnya saya berharap mari kita rapatkan kembali barisan, saling menguatkan yang lemah untuk fokus pada upaya penurunan konvergensi stunting. Adapun lokus kita ditahun ini berada di 44 Desa se-kecamatan Kabupaten Morowali”. Pungkasnya.
Dikesempatan tersebut, Dalam arahannya, Sekretaris Daerah Drs. Yusman Mahbub mengungkapkan harapannya kepada Tim penurunan stunting agar fokus, bekerja maksimal dengan komitmen bersama dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Morowali.
“ Saya berharap Tim penurunan stunting untuk fokus, bekerja maksimal dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Morowali dengan komitmen bersama menggalang kekuatan sinergitas dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Morowali”. Ungkap nya.
Lanjut, Dikatakannya bahwa Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi sehingga penanganannya perlu dilakukan oleh multisektor. Menyikapi hal tersebut, Ia menghimbau seluruh pihak terkait agar memberikan perhatian kepada masyarakat morowali secara umum, terlebih khusus kepada anak-anak dan ibu hamil, guna upaya penurunan stunting di Kabupaten Morowali.
“Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu Panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan anak. Kondisi ini akan berdampak pada proses tumbuh kembang kualitas fisik, kescerdasan dan produktifitas. Olehnya, dalam situasi saat ini, seluruh stakeholder harus tetap memberikan kualitas hidup dan kesejahteraan mayarakat Morowali secara umum, terlebih khusus kepada anak-anak dan ibu hamil.” Harapnya.
Diketahui, Rapat ini merupakan bagian dari pelaksanaan tahapan kegiatan aksi satu (#1) hingga delapan (#8) dalam percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten Morowali. Rapat pertemuan kedua ini, menandai telah dimulainya aksi #1 (pemetaan dan analisis situasi) dalam menentukan langkah-langkah terkait perencanaan kegiatan penurunan stunting Tahun 2023. Adapun langkah aksi #1 meliputi; indentifikasi sebaran stunting, ketersediaan program dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi di Kabupaten Morowali.