Friday 11 October 2019
Winda Bestari
1768
PPID - morowalikab.go.id - Bungku - "Saya bersyukur kegiatan ini diinisiasi oleh dunia pendidikan. Pelatihan pengurangan risiko bencana di lingkup sekolah adalah cara yang efektif. Seandainya kita mampu memasukkan pelatihan ini dalam muatan lokal ini akan lebih baik", ujar Taslim dalam membuka kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana bagi Satuan Pendidikan Khusus dan Reguler Rabu, (09/10)
Lebih lanjut, Taslim berujar bahwa menjadikan siswa sebagai media untuk menyalurkan ilmu kebencanaan adalah hal yang tepat. Sebab, khazanah pengetahuan mereka terkait pengurangan risiko bencana akan bertambah serta mereka mampu sebarkan kepada lingkungannya, khususnya keluarga.
"Anak-anak yang paham tentang bencana tidak akan mudah panik. Mereka juga mampu mencerna informasi sehingga tidak mudah terprovokasi dengan hoaks. Tentu yang diharapkan kedepannya mereka bisa membagi ilmu itu pada lingkungannya, minimal dalam lingkungan keluarga", urai dia
Sementara itu, selaku narasumber kegiatan, Kabid PKPLK Dinas Pendidikan Sulteng, Dr. Minarni Nonji, S.Pd., mengapresiasi Bupati Morowali yang menyempatkan diri untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Ia juga mengacungi jempol kepada Bupati akan konsistensinya dalam mendukung program-program yang selalu digelar setiap tahunnya di SLB.
"Alhamdulillah, setiap program yang digelar baik di tahun-tahun sebelumnya, bapak Bupati selalu hadir. Meski jumlah peserta hanya segelintir namun bapak tetap menyempatkan hadir. Hal inilah yang kami harapkan, ada pejabat yang menindak lanjuti program-program yang telah ada" tandasnya.
Seperti diketahui, kegiatan yang digelar di Pelataran Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Morowali tersebut difasilitasi oleh bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Dinas Pendidikan Sulteng dalam rangka menerapkan sekolah aman dengan menggandeng BPBD Morowali untuk memberikan materi tentang mitigasi bencana secara dini.
Kegiatan dibuka langsung oleh Bupati Morowali, Drs. Taslim dan dihadiri oleh Kabid PKPLK Dinas Pendidikan Sulteng, Dr. Minarni Nonji, S.Pd., M.Si., KABPBD Morowali, Drs. Ismail Rasuna, MM., Kepala SLB Negeri Morowali, Drs. Asri Parimalang, MM. Peserta kegiatan ini menyasar para siswa yang terdiri dari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan reguler. Diketahui, estimasi peserta adalah sebanyak 86 orang yang terdiri atas SD/MI 20 orang, SMP 8 orang, SMA/SMK 8 orang, SLB 20 orang, guru pendamping 11 orang dan orangtua siswa 15 orang.
Kepala SLB, Drs. Asri Parimalang, MM., dalam sambutannya juga mengapresiasi kehadiran para undangan dalam kegiatan tersebut. Sebab, menurut beliau SLB masih terbilang baru dan lokasinya cukup terpencil untuk dikunjungi.
"Selaku tuan rumah saya ucapkan selamat datang dan terimakasih atas kehadiran para undangan. Sekolah ini belum banyak diketahui masyarakat, selain karena baru, lokasinya jarang dilewati. Mungkin banyak dari kita yang hadir ini baru berkunjung ke sekolah ini" ungkapnya.
Selanjutnya, Asri menguraikan tujuan diadakannya pelatihan tersebut adalah;
1. Membangun budaya siaga, budaya aman dan pengurangan risiko bencana di sekolah serta membangun ketahanan warga sekolah dalam menghadapi bencana secara terencana, terpadu dan terkoordinasi dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dalam rangka memberikan perlindungan kepada peserta didik, guru, tenaga kependidikan dan masyarakat di sekitar sekolah dari ancaman dan dampak bencana.
2. Menyebarluaskan dan mengembangkan pengetahuan kebencanaan ke masyarakat luas melalui jalur pendidikan sekolah.
3. Mengembangkan program sekolah/madrasah aman dari bencana.
Adapun beberapa item kegiatan pelatihan tersebut meliputi pengarahan materi mengenai kebencanaan, simulasi kebencanaan dengan mengikuti jalur evakuasi yang sudah tersedia, serta dilanjutkan dengan pemberian materi yang dikemas dalam bentuk games seru dan menarik.