Wednesday 11 August 2021
Octaviana Latong
3216
Morowalikab.go.id-Bungku - Sebagai bentuk wujud nyata dan kesungguhan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan masyarakat sejahtera bersama, Bupati Morowali Drs. Taslim didampingi Kepala Dinas Perumahan Kawasan, Pemukiman dan Pertanahan Kab. Morowali Drs. Syukri Mattorang bersama Camat Bungku Barat Jalaludin Ismail, meresmikan jaringan Listrik PT.PLN (Persero) di Dusun Trans Kabera, Desa Bahoea Reko-reko pada Rabu pagi (11/08).
Pembangunan jaringan listrik Trans Kabera ini menghabiskan kurang Lebih 3.5 Miliyar dengan panjang lintasan Jaringan kurang lebih 8 Km dengan rincian Sebagai berikut yaitu: 1.) Jaringan listrik tegangan Menengah 20 Kv sepanjang 7 Km.; 2). Jaringan listrik tegangan Rendah Sepanjang 1,5 Kilo Meter. ; 3.) Gardu distribu 3 buah dengan kapasitas masing-masing 50 kVa. Jaringan listrik ini direncanakan, Akan melistriki 180 pelanggan yang Tahun 2021 ini kita berikan Bantuan meteran listrik gratis dengan daya 900 Watt. " Ucap Kadis DPKPP Drs. Syukri Mattorang pada saat sambutannya.
Kadis DPKPP Kabupaten Morowali Drs. Syukri Mattorang dalam laporannya mengatakan, bahwa pembangunan jaringan listrik Trans Kabera Ini sudah di mulai pada Tahun 2018, namun dikarenakan situasi keuangan daerah yang tidak memungkinkan Sehingga pembangunan jaringan di Tahun 2018 tidak dapat dilaksanakan. Menurutnya, pada saat pembahasan Anggaran Tahun 2020 atas permintaan instruksi langsung dari Bupati untuk segera menyelesaikan pembangunan jaringan listrik Trans Kabera, sehingga pada Tahun 2020 baru bisa direalisasikan.
"Alhamdulillah, sesuai instruksi bapak Bupati Kegiatan pembangunan jaringan ini mulai kita kerjakan pada pertengahan Tahun 2020 Dan konstruksinya selesai Pada Desember 2020. Oleh karena pengoperasian jaringan listrik ini dilakukan oleh PLN Maka ada persyaratan-persyaratan administrasi Dan teknis yang harus kita Penuhi sebelum dapat di operasikan Diantaranya adalah Yang paling membutuhkan waktu terkait pembersihan jaringan listrik dari pohon-pohon yang begitu banyak Karena lokasi jaringan berada pada Medan Yang cukup jauh Dan berhutan. Hal inilah yang menyebabkan jaringan ini baru dapat kita fungsikan pada bulan Agustus" Ucapnya.
Dikesempatan yang sama, Bupati Morowali Drs. Taslim, mengatakan bahwa atas nama pemerintah dan masyarakat Morowali sangat bersyukur dan berbahagia karena 3 (tiga) desa yaitu Desa Umpanga, Desa Kabera, dan Desa Paku, yang selama ini menikmati listrik dengan Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLMH), akhirnya dapat dialiri jaringan listrik dari PT. PLN.
Taslim mengungkapkan permintaan maaf kepada masyarakat Morowali khususnya Dusun Trans Kabera, atas keterlambatan kegiatan pembangunan yang dilakukan masa kepempimpinan Taslim-Najamudin (Tahajud), salah satunya adalah masuknya jaringan listrik di pedesaan tersebut, hal ini di karenakan banyaknya masalah-masalah yang di alami Pemerintah Kabupaten Morowali sejak awal kepempimpinannya hingga saat ini, sehingga mengakibatkan terlambatnya kegiatan-kegiatan pemerintah terhadap masyarakat dalam melakukan pembangunan yang baik dan bersih di Kabupaten Morowali.
"Kami atas nama Pemerintah Daerah kabupaten Morowali ingin menyampaikan permintaan maaf, karena Selama kepemimpinan kami menjelang 3 Tahun Tentu belum bisa Mengabulkan harapan masyarakat Khususnya yang ada di Dusun Kabera, Walaupun kami sudah berupaya semaksimal mungkin. Dari awal kepemimpinan ini, kami terus bersinergi dengan PLN, berupaya keras agar listrik masuk ke seluruh dusun dan desa. “ Terimakasih pihak PLN, Saya akan tetap prioritaskan dusun terpencil lain teraliri listrik,” Ucapnya.
Lebih lanjut, Taslim menjelaskan berbagai Masalah-masalah yang di alami Pemerintah pada kepempimpinannya. Mulai pada Tahun 2019, Tahajud fokus untuk melunasi sisa hutang-hutang daerah. Atas kerja keras Bupati dan Wakil Bupati, Hutang-hutang daerah tersebut bisa teratasi.
" Perlu kami jelaskan kepada Bapak- ibu Bahwa Proses 3 Tahun Pemerintahan kami banyak mendapat Tantangan, yang pertama di Tahun 2019, kami harus menyelesaikan semua hutang daerah itu yang nilainya tidak sedikit, sehingga Tahun 2019 kami belum bisa berbuat Terhadap masyarakat, tetapi itu menjadi tanggung jawab kita Untuk bagaimana mempersiapkan Pemerintahan yang baik dan bersih. Maka segala hal-hal yang berkaitan dengan tanggung jawab pemerintah, harus kita selesaikan. Masyarakat harus tahu, bahwa hutang daerah saat itu Berkaitan dengan kepentingan masyarakat " jadi bukan pemerintahnya yang mengambil uang, akan Tetapi masyarakat yang memang menikmatinya. Sehingga pembangunan- pembangunan yang dilaksanakan itu, Belum dapat dibagikan ke pihak ketiga dikarenakan kondisi keuangan daerah kita yang tidak Memungkinkan pada Tahun 2019. Namun Alhamdulillah di Tahun 2019. Tanggung jawab ini bisa kita Selesaikan.” Pungkas Taslim.
ditambahkannya, Taslim menjelaskan pada Tahun 2020 Masyarakat Indonesia dilanda bencana nasional dengan munculnya varian Virus Corona (Covid-19), Hal ini juga menyebabkan kurangnya Kegiatan-kegiatan pembangunan pemerintah daerah terhadap masyarakat, berbagai kebijakan-kebijakan terus di upayakan oleh pemerintah dengan memberikan berupa bantuan-bantuan kepada masyarakat agar sejahtera, walaupun berada di situasi pandemic covid-19.
" Masuk di Tahun 2020, secara nasional kita Kerap mengenalnya covid-19, ini namanya bencana besar sehingga di Tahun 2020 itu, Alokasi dana pembangunan kita mendapat pengurangan kurang lebih 78 Miliyar. " Itu semua tantangan yang kita hadapi". Dan ini tidak hanya terjadi di Morowali tetapi secara nasional. Dana ini di alihkan untuk penanggulangan covid-19. Tapi Alhamdulillah di Tahun 2022 Atas kerja semua OPD kita, di Kabupaten Morowali masih bisa melaksanakan pembangunan salah satunya Adalah pembangunan jaringan listrik di Trans Kabera. " Seharusnya itu dihilangkan, ada perintah dari pusat untuk merasionalkan 50% belanja modal, ada juga perintah dari keuangan, Menteri Dalam Negeri kepada Bupati hilangkan belanja 50% Baik itu belanja kepada masyarakat maupun Untuk belanja operasional. Tetapi Alhamdulillah Atas kerja keras semua pimpinan OPD Perintah belanja ke masyarakat untuk dipotong 50% tidak kami lakukan! yang kami lakukan adalah mengurangi Belanja pegawai. Ini sengaja saya sampaikan supaya masyarakat tahu bahwa pimpinan OPD kita ini sudah menjadi garda terdepan Membela kepentingan rakyat. " Pungkasnya
Lebih jauh, Bupati menjelaskan pada Tahun 2021, Virus corono terus melonjak, yang mengharuskan pemerintah daerah terus melakukan upaya -upaya dalam melakukan kebijakan yang sama seperti dilakukan di Tahun 2020, yaitu mengikuti pola yang sudah dilakukan pemerintah pada tahun sebelumnya, yaitu melakukan potongan DAU sebesar 15 Miliyar dan Me-refocusing Kegiatan 8% dari DAU. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada para pimpinan OPD dan ASN Lingkup Pemkab Morowali, atas kerjasama yang baik atas teratasinya persoalan-persoalan, semua yang dilakukan pemerintah ini dalam rangka upaya untuk bisa memaksimalkan pembangunan kepada masyarakat dimasa pandemik covid 19.
"Masuk di Tahun 2021, perkiraan kita sudah aman dari covid 19, tiba tiba masuk pada gelombang ke 2 pelonjakan covid 19 terjadi lagi di Indonesia. Maka terjadi lagi pemotongan DAU di potong 15 Miliyar Dan perintah revocusing/pemindahan kegiatan Itu 8 % dari DAU. Sehingga di APBD kita tahun ini, ada 51 Miliyar kegiatan yang sudah tidak ada uangnya lagi, tapi tidak usah takut. Para kepala dinas dan ASN masih siap lagi Untuk ikat pinggang, Oleh karena itu kami sudah selesai melakukan perhitungan Alhamdulillah semua Belanja belanja kita kemasyarakat walaupun lambat kita laksanakan Karena kondisi keuangan dan hari ini Semua insyaallah akan segera kita laksanakan karena kita sudah memastikan bahwa kita punya ketersediaan dana untuk melaksanakan kegiatan itu. "Banyak kegiatan kegiatan kita untuk masyarakat di tahun 2021, ada bantuan ternak, Jalan tani, 200 juta/desa," jadi kami sudah selesai semua mengatur dan Alhamdulillah kita tidak melakukan pengurangan terhadap belanja Masyarakat. Kembali kita gunakan pola tahun 2020, Lakukan efesiensi lagi, Sehingga kebutuhan kebutuhan masyarakat itu Tetap insyaallah kitA walaupun Kondisi 19 ini, Semakin meningkat. " Terangnya.
Pada kesempatan itu, Bupati mengucapkan terima kasih kepada PT PLN atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam membangun listrik pedesaan di daerah itu. Pemerintah Kabupaten Morowali berkomitmen membantu PLN dalam melaksanakan program listrik pedesaan.
"Kita berharap dengan adanya penerangan di rumah-rumah warga ini dapat meningkatkan produktivitas masyarakat. hari ini baru ada jaringan listrik yang masuk, belum dengan meteran. kendalanya adalah keterlambatan meteran, Itu bukan disebabkan dari pihak ketiga tapi karena keterlambatan ketersediaan yang ada dari pihak PLN. Maka dari itu, besar Harapan Kami dari pemerintah, mudah-mudahan dengan adanya jaringan listrik ini, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di kabera. Dan kami berharap kepada pihak penyelenggara Listrik ini untuk segera dikomunikasikan kepada pihak PLN agar segera secepatnya meterannya juga dipasang." Pungkasnya.
Akhir sambutannya, Taslim menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap patuh pada protokol covid-19. “ Mari kita melihat persoalan virus corona ini seabgai persoalan kita semua”.
Sementara itu, mewakili masyarakat dusun Trans Kabera Hermawan menyampaikan rasa bahagia dan terimakasihnya kepada Bupati dan pihak PLN.
"Berkat bapak Bupati, Pihak PLN bisa langsung turun ke dusun kami, dan sekarang menikmati listrik. terimakasih atas kebijakan yang dilakukan bapak bupati terkhususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali telah memberikan pelayanan yang baik terhadap kami, dalam membangun jaringan listrik di dusun Trans Kabera guna mewujudkan kesejahteraan di tempat kami.” Harapannya.
Di akhir acara, dilakukan penekanan tombol sirine, sebagai tanda telah diresmikannya jaringan listrik di Trans Kabero yang dilanjutkan dengan penyerahan bantuan meteran Secara simbolis oleh Bupati Morowali kepada Kepala Desa Bahoea Reko-reko, didampingi Kadis DPKKP Sukri Mattorang dan Camat Bungku Barat.
Turut Hadir dalam acara tersebut, Kepala OPD dan ASN Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, Kepala Desa Bahoea Reko-reko, beserta masyarakat Dusun Trans Kabero, Desa Bahoea Reko-Reko.