Saturday 15 April 2023
Ketut Suta
496
Morowalikab.go.id, Wita Ponda - Bupati Morowali, Drs.Taslim, diwakili Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Abdul Malik Hafid, SH.I.,M.Si, menghadiri sekaligus membuka Upacara Ngaben Massal Umat Hindu yang dipusatkan di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Wita Ponda, Sulteng, Sabtu (15/4/2023).
Hadir pada kegiatan tersebut Ketua DPRD Morowali, Kuswandi bersama anggota dewan Dapil III, Abd Muin, Kaban Kesbangpol, Bambang Soerojo, Ketua PHDI Morowali, Gede Wija, Spd, Camat dan Kapolsek Wita Ponda, Para Jro Mangku, serta tamu undangan lainnya.
Mengawali sambutanya, Abdul Malik Hafid menyampaikan permohonan maaf, karena Bupati Morowali tidak dapat hadir untuk membuka upacara Ngaben Massal tersebut, dikarenakan ada suatu dan lain hal.
Lebih lanjut Dia juga menuturkan, bahwa pemerintah sampai saat ini sangat serius dalam memberikan perhatian kepada Umat Hindu di Kabupaten Morowali, seperti juga dalam aspek keagamaan.
"Termasuk pemberian kendaraan operasional oleh pemerintah untuk PHDI Morowali ini juga tidak lepas dari bentuk perhatian pemerintah kita. Juga tentunya tidak lepas dari peran DPRD Morowali yang terus menjalin koordinasi dan melihat langsung kebutuhan masyarakat termasuk Umat Hindu," ujarnya.
Selain itu, Abdul Malik Hafid juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia pelaksana ngaben massal, yang telah menjalin komunikasi dengan baik bersama pemerintah, sehingga Ngaben Massal ini bisa digelar perdana di Kabupaten Morowali.
Kemudian pada momen tersebut, Dia juga mengatakan, bahwa peran Umat Hindu di Kabupaten Morowali sangat besar dalam hal pembangunan, termasuk juga pada bidang pertanian.
Sehingga, pemerintah daerah terus mengupayakan untuk kesejahteraan bagi para petani, seperti memberikan bantuan Combine Harvester (mesin pemotong padi) yang telah diserahkan beberapa waktu lalu untuk dapat digunakan petani di Morowali.
Semenatra itu, Ketua PHDI Morowali, Gede Wija mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Morowali yang telah mendukung kegiatan Ngaben Massal sehingga dapat diselenggarakan di Kecamatan Wita Ponda.
Dia juga menuturkan, kurang lebih 37 tahun Umat Hindu berada di Kabupaten Morowali atau sejak masih menjadi Kabupaten Poso, dan baru hari ini Umat Hindu Morowali bisa melaksanakan Ngaben Massal Perdana.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Morowali, karena segala sesuatu kegiatan sakral di lembaga Majelis Hindu sudah diperhatikan dengan baik. Termasuk juga pemberian kendaraan operasional untuk PHDI Morowali berupa satu unit mobil, tentunya saya mewakili Umat Hindu mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya," ujarnya.
Gede Wija juga memaparkan, bahwa Ngaben merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan umat Hindu. Ngaben massal ini digelar berdasarkan hasil musyawarah tokoh-tokoh di Morowali, karena biaya ngaben sangat besar, sehingga tidak semua umat bisa melaksanakan jika dilakukan secara individu, dan harus dilakukan secara gotong royong.
"Kami (Umat Hindu, red) tentunya selalu meminta dukungan dari Pemerintah Kabupaten Morowali, untuk kedepannya kami rencana akan mengadakan Ngaben Massal 4 tahun sekali di Kabupaten Morowali yang dipusatkan pada satu titik," harap Gede Wija.
Usai memberikan sambutan, Gede Wiya kemudian memaparkan terkait makna dan tujuan-tujuan serta proses-proses maupun perlengkapan Ngaben Umat Hindu yang tergolong sebagai upacara Pitra Yadnya.
Acara Ngaben Masal itu resmi dibuka ditandai dengan pemukulan gong oleh perwakilan Bupati Morowali, dan dilanjutkan penyerahan kendaraan operasional secara simbolis yang diterima Ketua PHDI Morowali.
Adapun Ngaben atau kremasi Massal Perdana Umat Hindu di Morowali itu diikuti kurang lebih sebanyak 48 Sawo atau jenazah yang disucikan, Umat Hindu mengikuti Ngaben Massal itu dari setiap kecamatan Se-Kabupaten Morowali.
Sebagai informasi, Ngaben adalah untuk mengembalikan roh orang yang sudah wafat ke tempat asalnya, dan untuk tanda keluarga yang ditinggalkan mendiang sudah merasa ikhlas.