Friday 23 April 2021
helman kaimu
1963
Morowalikab.go.id, Bungku, Untuk menjaga stabilitas ketersediaan, kebutuhan dan harga bahan pangan pokok serta bahan strategis lainnya di Bulan Suci Ramadhan maupun menjelang Idul Fitri 1442 H/2021, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kabupaten Morowali menggelar Rapat Koordinasi bersama pengusaha yang menjadi mitra pemda di Aula Lantai 1 Kantor Bupati Morowali, Jumat (22/04/21).
Rapat yang dipimpin Sekda Morowali, H. Moh. Jafar Hamid, SH., M.M, dihadiri Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, H. Faruk Jibran, SH, Kabag Ekonomi, H. Muh. Yusup, S.Pi, Sejumlah Kepala OPD terkait, dan Camat se-Kabupaten Morowali.
Selain itu, hadir pula perwakilan PT. Moiko, Eliyasar, Kepala SPBU Bahomotefe, M. Palega, perwakilan SPBU Bahomohoni, John, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Sekda Morowali, H. Moh. Jafar Hamid, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk memastikan stabilitas ketersediaan, kebutuhan dan harga bahan pangan pokok serta bahan strategis lainnya khususnya dibulan suci Ramadahan serta menjelang Idul Fitri 1442 H/2021 M.
‘’Rakor ini bertujuan untuk memaksimalkan pemantauan pergerakan harga kebutuhan bahan pokok secara harian, melakukan inspeksi kepasar-pasar dan pergudangan untuk memastikan ketersediaan stok, melakukan langkah-langkah kolektif atau indikasi adanya ketidak wajaran baik harga, ketersediaan, dan distribusi bahan pangan pokok, mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan operasi pasar-pasar murah, serta serta melakukan moral suasion atau kebijakan moneter dalam berbelanja,’’ ujar Jafar Hamid.
Jafar Hamid berharap, semua pengusaha yang menjadi mitra pemda Morowali dalam menjalankan usahanya harus mengedepankan transparansi dan melakukan jual beli dengan berpatokan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan Pemda Morowali.
‘’Pengusaha yang menjadi mitra pemda harus patuh dan taat pada aturan yang sudah disepakati bersama, dan tidak diperbolehkan melakukan jual beli diluar dari ketentuan pemerintah daerah,’’ tegasnya.
Diketahui bahwa, Rakor yang berlangsung alot, melahirkan sejumlah kesepakatan untuk ditindak lanjuti bersama diantaranya:
1. Melaksanakan operasi pasar pada H-7
2. Menyediakan stok bahan pangan berupa gabah, aman hingga pasca lebaran.
3. Memperjelas alamat pangkalan Gas LPG yang tersebar di 111 titik.
4. Menetapkan harga LPG 3 Kg berdasarkan radius atau jarak, sesuai dengan Peraturan Gubernur.
5. Mengantisipasi lonjakan harga LPG 3 Kg harus diadakan operasi pasar pada H-10 khusus lima kecamatan yakni Kecamatan Witaponda, Bahodopi, Bungku Pesisir, Bungku Selatan dan Menui Kepulauan, dengan pengawasan ketat dari Camat dan Sat Pol – PP.
6. PT. Moiko menyiapkan ketersediaan stok LPG sampai Hari Raya Idul Fitri.
7. Menstabilkan harga semua jenis BBM.