Monday 01 November 2021
Octaviana Latong
2403
Morowalikab.go.id-Bungku- Bupati Morowali Drs. Taslim mendapat kehormatan untuk menjadi narasumber webinar nasional strategi inovasi dan daya saing daerah dalam upaya peningkatan ekonomi pasca pandemic yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI) Secara Daring, berlangsung di Ruang Media Center Kantor Bupati, Senin (01/11/21).
“ini adalah suatu kebanggaan, momentum bagi kami (red-Pemkab) untuk bisa berbagi konsep dan strategi dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah. Sesuai dengan visi kami masyarakat menuju sejahtera Bersama melalui peningkatan PAD di Kabupaten Morowali.” Tukas Bupati Taslim.
Diawal paparannya, Secara umum Bupati Taslim menguraikan bahwa secara demografi, Kabupaten Morowali mengalami kenaikan jumlah penduduk yang signifikan. Tahun 2021 jumlah penduduk Morowali telah mencapai kurang lebih 161 ribu jiwa.
“Perlu kami ingatkan, bahwa Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah yang mobilitas masyarakat yang masuk cukup tinggi, ini dikarenakan adanya sebuah Kawasan industri yang besar”. Pungkasnya.
Dijelaskan Bupati, strategi kebijakan pencegahan dan penanganan pandemic covid-19 yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Morowali diantaranya, kerjasama dengan forkompimda dalam pencegahan dan penanganan covid-19, pengalokasian anggaran pencegahan dan penanganan covid-19 dalam APBD sebesar 8% atau senilai Rp. 36.000.000.000; kerja sama dengan perusahaan industry dalam menerapkan protokol covid dan percepatan pelaksanaan vaksinasi mandiri; kerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan Lembaga kemasyarakatan lainnya dalam penerapan protokol covid-19 dan PPKM; mengopimalkan peran toko masyarakat dan tokoh agama dalam melaksanakan sosialisasi pelaksanaan protokol covid-19 dan PPKM.
“ Kabupaten Morowali gencar menjalin koordinasi penerapan prokes dan vaksinasi di segala lapisan masyarakat, seperti Perusahaan melakukan pembatasan perjalanan baik yang datang dan pergi, melakukan pembatasan untuk tidak melakukan cuti kepada karyawan, serta wajib melakukan vaksinasi bagi setiap karywana industry. Selain itu, Kami (red-pemkab) juga mengoptimalkan peran para tokoh agama, LSM, dll untuk terus melakukan sosialisasi terkait penerapan prokes covid-19 dan PPKM. Ini merupakan langkah konkrit, yang tidak luput atas kerjakeras dan kerjasama seluruh stakeholder baik pihak aparat TNI/POLRI, Kejaksaaan dan pihak perusahaan, dan seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Morowali.
Lebih jauh, diuraikan bupati mengenai pengalokasian anggaran dan penanganan covid-19 dalam APBD sebesar 8% atau senilai Rp. 36.000.000.000, bahwa selama pandemic, Kabupaten Morowali secara ekonomi merupakan salah satu daerah yang tidak mengalami dampak penurunan PAD.
“ Alhamdulillah, Kabupaten Morowali secara ekonomi, jujur tidak terdampak sehingga kegiatan penanggulangan yang kami lakukan itu jauh beda dengan daerah lain, Pemkab tidak memberikan bantuan langsung tunai, akan tetapi memberikan bantuan penguatan ekonomi, melalui dana yang dialokasikan penanggulangan covid-19. Hal ini menjadi strategi Morowali yaitu dominan pada penguatan ekonomi masyarakat, teramasuk usaha-mikro dan bantuan kepada pengusaha, Petani, Nelayan, Dll.” Ungkap Taslim.
Selain itu, Taslim juga memaparkan beberapa strategi realisasi PAD di Kabupaten Morowali yaitu mengidentifikasi potensi penerimaan daerah berdasarkan kewenangan, membuat regulasi dalam mendukung kebijakan penerimaan daerah, memperbaiki sistem pelayanan pengelolaan pajak dan retribusi daerah, meningkatkan sistem pengawasan terhadap kepatuhan dalam membayar pajak dan retribusi, mewajibkan ASN Kabupaten Morowali maupun penyedia jasa lainnya untuk patuh terhadap kewajiban pajak dan tidak memberikan pelayanan apabila kewajiban pajak belum diselesaikan termasuk kepada pemerintah desa, serta mengoptimalkan penagihan pajak.
“ Sejak Kami (Taslim-Najamudin) dilantik pada Tahun 2018 target pendapatan daerah yang kami dapatkan saat itu masih sangat minim, dibanding dengan potensi yang dimiliki oleh daerah kami, Masih berkisar sekitar 180 M/Tahun. Hal ini menyebabkan pemkab morowali melakukan indentifikasi penerimaan daerah berdasarkan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, Sehingga bisa kita lihat, 3 Tahun pemerintahan Saat ini, Laju pendapatan asli daerah mengalami peningkatan sekitar Rp. 384.793.738.443,00 M/Tahun. “Ini adalah capaian yang luar biasa” Kabupaten Morowali juga telah meraih 3 (tiga) kali opini Wajar tanpa pengecualian.” Ujarnya.
Mengakhiri paparannya, Bupati berharap webinar yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI) bisa lebih memperkenalkan potensi Kabupaten Morowali secara lebih luas. Tak lupa, Taslim mengajak seluruh kepala daerah, dalam rangka mengantisipasi covid-19, untuk serius dalam melakukan efesiensi belanja daerah guna bisa teratasi dengan baik.
“ Khususnya kepada kita semua, rekan-rekan kepala daerah, Mari kita mengoptimalkan pencapaian asli daerah, karena ini menjadi suatu kekuatan kita dalam rangka untuk memberikan kebutuhan masyarakat, serta dapat meningkatkan pendapatan daerah. Tentu saran kami dalam rangka kita mengantisipasi daripada covid-19 yang berkaitan dengan APBD kita, maka kami mohon betul-betul serius melakukan efesiensi belanja kita sehingga betul-betul belanja public bisa teratasi dengan baik.”
Dalam seminar nasional daring tersebut, selain Bupati Morowali, juga menghadirkan narasumber Rektor Universitas Indonesia, Kepala BPP Kemendagri,Ketua Umum Kadin Indonesia, Kepala LPEM UI, , Ditjen bina pembangunan daerah, Gubernur Jawa Tengah, Direktur pengembangan bisnis MRT Jakarta, Kepala Bappeda Prov. Kaltim, serta kedua moderator Kasubdit kerjasama Pendidikan dan pemerintahan UI dan Kasubdit kerjasama proyek strategis direktorat kerjasama UI.
Turut mendampingi Bupati, Asisten III bidang administrasi dan umum Husban Laonu, Kepala Bappeda Pemkab Morowali Ramli Sanudin, SE., M.Si, Inspektur Inspektorat Pemkab Moroawli Afridin, SH., M.SA, Kepala Bapenda Pemkab Morowali Drs. Harsono Lamusa