Thursday 11 March 2021
helman kaimu
1221
Bumi Raya, morowalikab.go.id, Wakil Bupati Morowali, Dr. H. Najamudin, S.Ag., S.Pd., M.Pd didampingi Kabag Kesra, Drs. Nurtaha menghadiri peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1442 H / 2021 M, dirangkaikan dengan peresmian Gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Raodhatul Ilmi Alkhairaat Desa Pebatae, Kecamatan Bumi Raya, Kamis (11/03/21).
Berlangsung di Ponpes Raodhatul Ilmi, kegiatan tersebut dihadiri anggota DPRD Morowali, Muin, Forkopimcam Bumi Raya, Kades, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta Wanita Islam Alkairaat Desa Pebatae
Dalam sambutannya, Wakil Bupati H. Najamudin mengatakan dalam model pembelajaran di setiap pesantren khususnya Alkhairaat yang paling utama diperhatikan adalah kurikulum. Menurutnya kurikulum Ahlussunnah Wal Jamaah yakni meyakini ke Maha Kuasaan Allah SWT dan menghargai iktiar atau akal sehat manusia yang diajarkan Guru Tua SIS Aljufri membuat alumni ponpes memiliki akhlak dan intelektual keagamaan.
‘’Kurikulum dalam pembelajaran harus dirancang sesuai kebutuhan ponpes. Kurikulum yang digunakan saat ini ada dua yakni dari Perguruan Tinggi Alkhairaat yang diajarkan pendiri Alkhairaat SIS Aljufri dan kurikulum dari Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia,’’ ujarnya
Ada dua kurikulum yang perlu ditekankan saat ini yakni penerapan kurikulum yang diajarkan Guru Tua dan Kemenag serta kolaborasi.
‘’Kurikulum pembelajaran yang disajikan sangat menentukan sekali out put atau keluaran anak didik di Ponpes, sebab postur dan pola pikir alumni ponpes Alkhairaat dibentuk dari kurikulum itu sendiri. Olehnya kurikulum perlu disusun dengan baik sesuai ajaran Guru Tua selanjutnya dikolaborasikan dengan kurikulum Kemenag,’’ kata Najamudin melanjutkan.
Najamudin menegaskan dalam pelaksanaan pembelajaran tidak dibenarkan kurikulum yang diajarkan keluar dari ajaran Guru Tua.
‘’Jika kurikulum pembelajaran di Ponpes ini keluar dari ajaran Guru Tua maka dipastikan peresmian hari ini merupakan pertama dan terakhir alias ditutup keberadaannya. Olehnya kurikulum yang diajarkan guru tua harus tetap menjadi pedoman dalam pembelajaran di ponpes ini,’’ tegasnya.
Ia berharap semua orang tua berperan aktif mengarahkan anak-anaknya untuk menimba ilmu agama di Ponpes, sehingga anak sebagai generasi penerus memiliki akhlak yang baik dan memiliki kecerdasan intelektual dan spritual,’’ pungkasnya.
Sementara itu, hikmah Isra Mi’raj yang disampaikan oleh, ustadz Yasir menitik beratkan pada ketaatan umat muslim menjalankan sholat lima waktu.
‘’Sholat lima waktu merupakan tiang agama yang harus dilaksanakan bagi setiap muslim. Sholat lima waktu merupakan perintah Allah SWT kepada Rasulullah Muhammad SAW yang disampaikan kepada umatnya untuk dilaksanakan, apabila dilaksanakan mendapatkan pahala jika ditinggalkan mendapat dosa,’’ungkap Yasir.
Usai memberikan sambutan, Wakil Bupati meresmikan gedung Ponpes dengan menggunting pita pertanda dimulainya pemanfaatan gedung baru Ponpes Raodhatul Ilmi Alkhairaat Pebatae.