Tuesday 02 March 2021
Winda Bestari
1488
morowalikab.go.id - Bungku - Bupati Morowali, Drs. Taslim meresmikan gedung asrama putra, Pondok Pesantren Miftahul Khairaat Desa Tofuti Selasa, (02/03). Hadir di antaranya pimpinan yayasan Ponpes Miftahul Khairaat, Ustad Maulana Jasmudin Rone, Asisten I Morowali Bidang Pemerintahan dan Kesra, Drs. Bambang Soerojo, M.Si., para kepala OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Morowali dan jajaran, para camat serta para Kepala Desa wilayah Kecamatan Bungku Tengah.
Pimpinan Ponpes, Ustad Maulana Jasmudin Rone dalam sambutannya menguraikan perkembangan ponpes Mitftahul Khairaat yang telah dibangun sejak tahun 2018. Ia menyebut, kesemuanya dapat berdiri tidak terlepas dari swadaya masyarakat dan dukungan Pemerintah Daerah.
"Ponpes ini dibangun 3 tahun yang lalu. Sedikit demi sedikit mulai dibangun. Kurang lebih 30 santri tidur di dalam mesjid. Rujab camat dipakai. Hingga perlahan semuanya terbangun secara bertahap karena swadaya masyarakat, yang terus mengalir memberi bantuan. Alhamdulillah tahun 2020, kami memperoleh dana hibah sebanyak 1 Milyar dari Pemda. Hingga dalam kurun waktu 4 bulan, bangunan ini (red: gedung asrama) bisa selesai. Sisa dana tersebut kami alokasikan untuk membangun pagar dan penampung air", terang Jasmudin.
"Olehnya, saya selaku pimpinan ponpes sekaligus ketua yayasan sangat berterimakasih kepada Pemda Morowali dan seluruh masyarakat yang sudah memberi bantuan. Semoga semua diridhai oleh Allah SWT", sambungnya.
Sementara itu, Bupati Morowali, Taslim berujar bahwa membangun sebuah yayasan pondok pesantren bukan hal yang mudah. Menurutnya, dibutuhkan keseriusan dan usaha yang gigih untuk mampu konsisten dan bertahan agar semuanya dapat terbangun.
"Ini contoh sebuah gambaran perjuangan. Semuanya membutuhkan kerja keras. Sebagai pengurus Ponpes di Wosu, saya menyadari bahwa dibutuhkan kerja keras membangun yayasan seperti itu. Ini adalah motivasi bagi kita semua bagaimana pentingnya mengokohkan pendidikan agama di Morowali", tutur Taslim.
Menyampaikan hal senada, Taslim menyebut bahwa keberhasilan yang dicapai bukan berasal dari satu peran saja. Melainkan berkat kerjasama seluruh elemen masyarakat dan unsur Pemerintah Daerah.
"Apa yang ada hari ini bukan prestasi saya dan Wabup. Ini adalah kerjasama kita semua, dari pimpinan OPD, ASN, termasuk PHL di Morowali. Di kondisi pandemi, daerah kita diterpa ujian. Tetapi kita masih mampu memberi layanan kepada masyarakat, termasuk memberi dana hibah di 5 Ponpes Kabupaten Morowali. Semuanya berasal dari bentuk penghematan pimpinan OPD mulai dari perjalanan dinas, biaya operasional, dan lainnya", ungkap dia.
"Penghematan adalah satu bentuk dari pengabdian kita bagi daerah. Jika pola pemborosan terus dipertahankan, maka berapapun uang daerah tidak akan pernah cukup. Olehnya, saya sampaikan para pimpinan yang semuanya hadir, sesungguhnya ini baru sebagian kecil yang bisa kita berikan", pungkas Taslim.
Bupati juga mengimbau dalam menjalankan tanggungjawab Pemerintah, kepada OPD terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk mengakomodir para pengajar di Ponpes Miftahul Khairaat agar tercover sebagai guru sehingga dapat memperoleh gaji setiap bulan.
"Jika tidak ditunjang dengan fasilitas memadai, kesejahteraan sumber daya seperti guru, tentunya akan menjadi masalah. Kami mohon kepada Dinas Pendidikan, tolong dikaji kembali, jika regulasi memungkinkan, kita maksimalkan", Tandasnya.
Dalam acara tersebut, Dinas Sosial Daerah menyerahkan bantuan berupa 50 dos masker dan 50 botol handsanitizer. Acara kemudian dilanjutkan dengan pengguntingan pita dan peninjauan gedung oleh Bupati Morowali.