Tuesday 08 September 2020
Winda Bestari
2847
morowalikab.go.id - Wosu - Bupati Morowali, Drs. Taslim meletakkan batu pertama Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an Nurul Huffazh Putra pada Selasa, (08/09). Pembangunan Pondok Pesantren tersebut berlokasi di Jalan Trans Wosu, Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali. Peletakkan batu dilakukan bersama Anggota DPR RI Komisi IX sekaligus Ketua Komda Al-Khairaat Morowali, Drs. H. Anwar Hafid, M.Si.
Hadir di antaranya Ka Kandepag Morowali, Burhanudin, Koordinator Pondok Pesantren Tahfizh Putra Nurul Huffazh Morowali, Abdul Aziz, S.Pdi., Camat Bungku Barat, Jalaludin, Kepala Desa Wosu, Ismail Rahman, para santri dan santriwati pondok pesantren Tahfizh Al-Qur'an Nurul Huffazh serta orangtua atau wali santri.
Koordinator Tahfizh, Abdul Aziz dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali yang telah memfasilitasi dan mendukung pembangunan Pondok Pesantren Tahfizh Nurul Huffazh. Ia berharap, agar segala kebaikan yang tercurah dapat membawa keberkahan bagi Bumi Tepeasa Moroso Kabupaten Morowali.
"Kami (Pengurus Yayasan) sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Pemda atas bantuan dan support yang diberikan kepada kami. Mudah-mudahan ini mendapatkan keberkahan di sisi Allah SWT serta menjadi amal jariah kedepan", ucapnya.
Abdul Aziz berujar, para santri penghafal Al-qur'an memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan kapasitas SDMnya. Ia mengungkap, salah satu hal dalam pengembangan tersebut diperoleh melalui banyaknya jalur beasiswa yang terbuka lebar bagi mereka.
"Begitu tinggi dan banyak peluang yang sangat besar bagi anak-anak pesantren kita. Salah satunya para penghafal Al-Qur'an 30 juz dapat diterima di Universitas Muhammadiyah Makassar jurusan kedokteran tanpa membayar biaya kuliah hingga selesai" ungkapnya.
Tentunya, menurut Abdul itu adalah sebuah peluang besar bagi daerah untuk meningkatkan SDM Kabupaten Morowali. Olehnya, dibutuhkan dukungan yang besar agar hal itu dapat segera ditindaklanjuti.
Sementara itu, Anggota DPR RI sekaligus Pembina Yayasan Tahfizh Nurul Huffazh, Anwar Hafid menuturkan ini adalah awal yang baik untuk kebangkitan Tahfizh di Kabupaten Morowali. Menurut dia, semangat tersebut tidak luput dari dukungan dan bantuan dari Pemerintah Daerah.
"Ini awal kebangkitan Penghafal Qur'an di Morowali. Apalagi ada support dari Pak Bupati. Kami berharap uluran Bapak Bupati untuk menyelesaikannya. Mungkin bisa menuntaskan hingga pembangunan mesjid", sebutnya.
Lanjutnya, "Saya sangat berbangga, hari ini merupakan semangat bagi kita akan kehadiran Bapak Bupati. Kita doakan beliau sehat selalu, beliau adalah salah seorang yang terus mendukung bahkan pernah menjadi guru di Alkhairaat. Kami atas nama yayasan menyampaikan permohonan maaf dan terimakasih yang sebesar-besarnya telah mensupport" pungkasnya.
Mantan Bupati Morowali dua periode tersebut juga menyampaikan rasa bangganya terhadap public interest yang menggeliat atas pembangunan sekolah-sekolah religius atau berbasis keagamaan di Morowali. Olehnya Anwar Hafid bertutur hal tersebut mesti didukung dengan upaya yang besar untuk mengakomodirnya.
"Sesungguhnya animo masyarakat cukup besar mendukung ini. Hanya sarana yang belum lengkap. Ini membutuhkan dukungan semua elemen yang ada jangan dibebankan kepada Bupati sendiri.Target kedepan semoga Morowali dikenal dengan hafidznya. Semoga akan menjadi kebanggaan Sulteng, Indonesia bahkan dunia", terang Anwar.
Hal senada disampaikan Bupati Morowali, mengenai banyaknya peluang yang tersedia bagi para santri, Taslim menyebut hal itu adalah gambaran buah yang akan didapatkan. Taslim mengimbau agar segera memanfaatkan wadah tersebut. Menurut dia, hal itu akan memberikan sumbangsi besar bagi Kabupaten Morowali.
"Kami (Pemda) akan mendukung segala hal baik bagi daerah. Ini penting bagi Morowali. Saya berharap, komunikasi yang terbangun dengan pihak Unismuh perlu ditindaklanjuti kedepan. Mari manfaatkan sebaik-baiknya. Jika modal menghafal, kemudian difasilitasi dengan kuliah kedokteran gratis, kenapa tidak itu dimanfaatkan dan dimaksimalkan", tuturnya.
Selain itu, Taslim menambahkan, dalam mendukung upaya pengembangan sekolah keagamaan di Kabupaten Morowali, Pemda juga telah bekerjasama dengan pondok pesantren Nurul Iman Wosu untuk mengirim santri ke Yaman dalam rangka mengikuti pendidikan di Luar Negeri.
"Perlu diketahui, sudah 2 tahun ini kami bekerjasama dengan Pesantren Nurul Iman Wosu mengirim anak-anak ke Yaman. Hal ini guna untuk mempersiapkan SDM yang baik dalam rangka pengembangan keagamaan di Morowali", tandasnya.
Di akhir sambutannya, Taslim berpesan agar komunikasi serta koordinasi terus terjalin sehingga eksistensi dari pondok pesantren tidak dijadikan alat oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk menggoreng isu agama dan memecah belah persatuan di Kabupaten Morowali.
"Mari bangun komunikasi yang baik, jangan dijadikan orang untuk memicu hal yang bisa merusak tatanan dan persatuan kita. Apalagi hari ini isu yang paling besar adalah dengan menjadikan agama sebagai tameng. Keberadaan pondok tahfizh ini jangan sampai mengkotak-kotakan kita. Semoga ini mendapat support dari semua masyarakat khususnya para pembina yayasan" tutup Taslim.
Diketahui, tahun 2020 Pemda mencairkan dana kurang lebih sebanyak 5 milyar rupiah. Hal tersebut merupakan bentuk apresiasi dan dukungan Pemda terhadap pengembangan SDM dibidang keagamaan, baik itu di sekolah-sekolah maupun di Pondok Pesantren yang berada di Kabupaten Morowali.