Monday 01 November 2021
Octaviana Latong
1192
Morowalikab.go.id-Bungku- Angka kekerasan terhadap anak yang terjadi di Kabupaten Morowali, saat ini mengalami kenaikan. Olehnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak Bersama stakeholder dan Organiasi Pemerhati Perempuan, kembali melakukan Kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak. Mengusung Tema “ pencegahan kekerasan terhadap anak menuju Morowali Sejahtera Bersama” Selasa (02/11/21).
Acara diawali dengan Longmarch, start dari Masjid Al-Munawarah Bente Pukul 06.30 Wita, Finish di Halaman Kantor DPMDP3A pada Pukul 09.00 WITA, di Desa Bente, Kec. Bungku Tengah. Kampanye diikuti sebanyak 63 peserta Forum Anak 9 Kecamatan se-Kabupaten Morowali, Unsur OPD, para camat, serta para peserta lainnya.
Kepala Dinas DPMDP3A Drs. Abd. Wahid Hasan, M.Pd., selaku penyelenggara menyampaikan Bahwa kegiatan Longmarch adalah tindak lanjut dari kegiatan pembentukan Forum Anak Kabupaten Morowali, yang bertujuan sebagai wadah/organisasi perkumpulan anak dibawah umur 18 Tahun, juga sebagai benteng/gerakan bagaimana cara kita untuk mencegah kekerasan terhadap anak baik secara fisik dan mental.
Ia mengajak kepada seluruh peserta kegiatan pada khususnya dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya untuk menanampkan kepedulian dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
“ Beberapa Fenomena yang terjadi didaerah Kabupaten Morowali diantaranya, tingginya angka pernikahan dibawah umur 19 Tahun, penyalahgunaan narkoba, termasuk banyak kasus anak perempuan yang hamil diluar nikah. Ini merupakan masalah yang harus kita perangi Bersama, untuk itu diperlukan peran serta seluruh pihak serta pemerintah agar penyeleasian masalah-masalah khususunya yang terjadi pada perempuan dan anak lebih terpadu dan komprehensif.” Ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Bupati Morowali Drs. Taslim saat membuka Acara berharap adanya kerjasama dan komitmen seluruh stakeholder bidang terkait, untuk bahu-membahu mengatasi kekersan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Morowali.
“ Kami (red-Pemkab) berharap melaui kampanye ini kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat ditekan semaksimal mungkin, meminimalisir terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. kegiatan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai momentum pembenahan kondisi sosial masyarakat dan kedepannya akan berdampak pada penanganan permasalahan yang berkaitan dengan perempuan dan anak” Pungkasnya.
Selain itu, ditambahkannya Upaya menekan angka kekerasan dapat lakukan dengan cara peningkatan pengetahuan pendidikan dan agama, peningkatan taraf kesehatan dan ekonomi, berperan dalam pelaksanaan fungsi keluarga dan menciptakan lingkungan yang ramah perempuan dan anak.
Lebih jauh, Taslim menggencar, agar bidang terkait dapat mengimplementasikannya dalam sebuah program-program kekerasan terhadap perempuan dan anak, sehingga kedepannya program tersebut bisa menjadi solusi dari persoalan-persoalan yang ada di Kabupaten Morowali “ Tolong digunakan sebaik mungkin dana yang ada di kecamatan maupun di kabupaten untuk, dibuatkan program-program yang berkaitan tentang semua persoalan kekerasan perempuan dan anak”. Tegasnya.
Sementara itu, Diva Ketua Forum anak Kabupaten Morowali menitip pesan kepada pemerintah daerah agar suara anak, tidak hanya dipandang sebelah mata, akan tetapi didengarkan dengan bijaksana. " anak adalah peniru terbaik, maka berikanlah mereka sesuatu yang hebat untuk ditiru".
Kampanye tersebut Turut dihadiri, Bupati Morowali Drs. Taslim, Forkompimda Morowali, pimpinan OPD & vertical pemkab Morowali, Ketua TP-PKK dan Wakil Ketua TP-PKK, Ketua Dharmawanita, Forum anak tingkat kabupaten, serta para hadirin.