Monday 02 January 2023
Winda Bestari
1029
Morowalikab.go.id - Bungku - Bupati Morowali, Drs. Taslim menghadiri Pengajian Umum dan Pertemuan Wali Santri, di Pondok Pesantren Al Fatah Masjid Tua Bungku, Desa Matansala, Senin (02/01/2023). Pada kesempatan itu turut hadir memberi ceramah agama dan memimpin doa bersama yaitu Pengasuh Pondok Pusat Al Fatah Temboro Jawa Timur, KH. Imdad Nasichin, S.Ag.
Hadir pula unsur Forkopimda Kabupaten Morowali, sejumlah pejabat teras Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, Pimpinan Ponpes Al Fatah Masjid Tua Bungku, para wali santri dan insan pers.
Pertemuan wali santri merupakan agenda tahunan Ponpes dalam rangka memasuki tahun ajaran baru. Acara ini bertujuan selain sebagai wadah silaturahim antara ustadz dengan wali santri, juga sekaligus membangun sinergi antara pengurus pondok cabang dengan pengurus Pondok Pesantren Pusat Al Fatah Temboro, Jawa Timur.
Sebagai informasi, Ponpes Al Fatah Masjid Tua Bungku diresmikan pada 2019 lalu. Saat ini telah memiliki murid sebanyak 232 orang santri yang terdiri dari 140 putra dan 92 putri. Demi mendukung kelancaran pendidikan agama di Bumi Tepe Asa Moroso, pada Tahun Anggaran 2023 Pemkab Morowali bakal menyiapkan anggaran sebesar Satu Miliar Rupiah bagi pembangunan asrama Ponpes Al Fatah Masjid Tua Bungku dan memporsikan kuota bantuan biaya hidup sebanyak 1000 orang santri kurang mampu se Kab. Morowali.
Bupati Morowali, Taslim dalam sambutannya menyatakan keseriusan komitmen Pemda terhadap pendidikan keagamaan di Morowali. Melalui pendidikan yang berkualitas, menurutnya hal itu menjadi tanggungjawab pemerintah meletakan pondasi yang kuat bagi generasi muda dalam menyongsong masa depan yang penuh dengan tantangan. Pada kesempatan itu Bupati mengajak seluruh pihak untuk turut mendukung penyelenggaraan pendidikan di Kab. Morowali khususnya di pondok-pondok pesantren.
"Pemda Morowali terus mendukung terselenggaranya pendidikan agama. Walaupun ponpes sudah menjamur dan beroperasi, faktanya semakin hari semakin banyak peminatnya. Hal ini sesuai dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah di Morowali khususnya di Bahodopi. Daya tampungnya sudah tidak mampu lagi menambah murid", pungkasnya.
"Olehnya hal ini masih membutuhkan dukungan dari semua pihak. Saya harap kita semua berjalan bersama dan bergandengan tangan, mari saling melengkapi dan memberikan dukungan sehingga proses belajar mengajar Ponpes berjalan dengan baik. Insya Allah Morowali tidak hanya dikenal tambang nikelnya tapi Morowali juga akan dilihat sebagai pusat pendidikan agama", tandas Taslim.