Monday 01 February 2021
Winda Bestari
1668
morowalikab.go.id - Bungku - Peresmian Operasional Pondok Putra Al Bayan Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Khairaat Morowali digelar Selasa, (02/02). Bupati Morowali, Drs. Taslim bersama Wakil Bupati Morowali, Dr. H. Najamudin, S.Ag., S.Pd., M.Pd., meresmikan langsung ponpes tersebut. Peresmian yang dilaksanakan di Pelataran Pondok Tahfizh Al Bayan juga dihadiri oleh Pemilik pondok, Bayanudin Abdul Kadir, S.Pd, para pimpinan OPD dan jajaran, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Khairat, Ustad Maulana Jasmudin Rone serta para santri.
Ustad Jasmudin dalam sambutannya mengungkap, total 32 santri dan 18 pengajar akan menempati pondok Tahfizh Al Bayan. Ia berujar, tanah seluas 1.622 meter persegi serta bangunan yang diwakafkan Bapak Bayanudin Abdul Kadir akan dipergunakan dengan baik sehingga dapat memberi manfaat bagi daerah, khususnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sektor pendidikan di Kabupaten Morowali.
"Tempat ini akan menjadi tempat yang luar biasa. Dimana tentunya tempat ini akan senantiasa dihiasi bacaan-bacaan Al Qur'an setiap saat yang Insya Allah akan mendatangkan rahmat Allah di negeri kita, di daerah kita tercinta Kabupaten Morowali", ucapnya.
Sementara itu, Bupati Morowali, Taslim bertutur, dalam penyelenggaraan pendidikan butuh dukungan dari semua pihak di dalamnya. Seperti yang dilakukan oleh Bapak Bayanudin Abdul Kadir yang telah mewakafkan tanah serta bangunannya untuk pembangunan Tahfizh dalam rangka mendukung sektor pendidikan di Kabupaten Morowali. Menurut Taslim, sebuah dukungan tidak mesti berbentuk materi, namun kesemuanya bisa berupa harapan, doa dan dukungan-dukungan lainnya demi meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Morowali.
"Ini adalah proses penyelenggaraan pendidikan, agar melahirkan SDM yang mumpuni. Kita tidak bisa biarkan ini berjalan sendiri. dibutuhkan dukungan kita semua. Benar bahwa pendidikan bukan hanya menjadi tanggungjawab seseorang atau kelompok, ini tanggung jawab masyarakat, pemerintah dan orangtua siswa", pungkas Taslim.
"menunjang suksesnya pendidikan, kita tidak membatasi dari bentuk materi. jika kita dapat berjalan bersama, maka Morowali akan dikenal dengan Kabupaten sejuta hafizh" sambungnya.
Taslim menguraikan, Pemda telah menyiapkan berbagai program dalam menunjang sektor pendidikan salah satunya adalah program bantuan bagi santri yang kurang mampu sehingga biaya di pesantren tidak lagi menjadi hambatan. Setiap santri nantinya akan menerima sebanyak Rp. 500.000 per bulan selama satu tahun.
Tambahnya, dalam menjawab kebutuhan tenaga pengajar yang berkualitas, setiap tahun dianggarkan khusus pengiriman siswa ke Yaman. Tahun 2021, dipersiapkan 10 kuota bagi siswa yang telah memenuhi syarat untuk menempuh pendidikan ke Yaman. Taslim berujar hal ini dilakukan guna mempersiapkan SDM yang baik dalam rangka pengembangan keagamaan di Morowali.
Diketahui, tahun 2020 Pemda mengucurkan dana kurang lebih sebanyak 5 milyar rupiah. Hal tersebut merupakan bentuk apresiasi dan dukungan Pemda terhadap pengembangan SDM di bidang keagamaan, baik itu di sekolah-sekolah maupun di Pondok Pesantren yang berada di Kabupaten Morowali.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti antara Ketua Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Khairat, Ustad Maulana Jasmudin Rone, Bupati Morowali, Taslim, Wakil Bupati Morowali, Najamudin, bersama bapak Bayanudin Abdul Kadir, S.Pd. Sedangkan Najamudin berkesempatan melakukan pengguntingan pita yang menandai telah resminya Operasional Pondok Putra Al Bayan Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Khairaat Morowali.