Friday 24 January 2020
Octaviana Latong
1904
morowalikab.go.id - Bungku - Sekretaris Daerah Kabupaten Morowali, H. Moh. Jafar Hamid, S.H., M.M, membuka Musyawarah Kabupaten (Muskab) III Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Morowali, di Ruang Pola Kantor Bupati, Senin (30/12/19).
Muskab dihadiri Wakil Ketua PMI Sulawesi Tengah, Drs. H. Amjad Lawasa, MM, pengurus Kamaprov PMI Sulteng, Saiful Alam, Ketua PMI Kabupaten Morowali Irwan Arya S.Sos, Forkompimda, Para Kepala OPD terkait, Pengurus PMI Kecamatan Se-Kabupaten Morowali dan Relawan PMI, Mulai Dari KSR, TSR dan PMR.
Bupati dalam sambutannya yang diwakili oleh Sekda Morowali, H. Moh. Jafar Hamid, mengatakan bahwa tujuan musyarawah tersebut adalah pembahasan secara bersama dalam upaya mencapai keputusan didalam organisasi PMI.
Ia menambahkan bahwa Musyawarah ini dilaksanakan 5 (Lima) tahun sekali untuk memilih pengurus PMI masa bakti 5 (Lima) tahun mendatang dari tingkat Nasional hingga kecamatan. Dalam pelaksanaan Muskab III PMI Kabupaten Morowali kali ini akan membahas antara lain :
- Rencana program pelaksanaan PMI Kurun waktu 5 (Lima) tahun berikutnya berdasarkan pokok-pokok kebijakan dan rencana strategis PMI.
- Laporan pertanggung jawaban pengurus dan pandangan umum peserta
- Pemilihan ketua umum/ketua dan pengurus.
- Hal-hal penting lainnya yang strategis.
Lebih lanjut Sekda mengatakan, keberadaan atau eksistensi organisasi PMI Kabupaten Morowali sangat dibutuhkan dan perlu mendapat perhatian serius dari semua stakeholder selaku pemangku kebijakan, mengingat kondisi demografi dan geografi wilayah Kabupaten Morowali yang turut menentukan kehadiran organisasi tersebut karena PMI merupakan organisasi perhimpunan nasional di indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan dan berpegang teguh pada 7 prinsip dasar yaitu; kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan.
“Saya mengharapkan agar kinerja, output dan hal-hal yang telah dicapai agar terus ditingkatkan sebab sampai saat ini PMI tidak memihak golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Dalam pelaksanaanya, PMI tidak melakukan perbedaan tetapi mengutamakan pertolongan korban yang membutuhkan pertolongan segera untuk diselamatkan.”tutupnya. (Foto/Reporter IKP Kominfo: Octaviana)