Thursday 15 September 2022
Winda Bestari
1183
Morowalikab.go.id - Bungku - Dalam rangka mengembangkan kanal pembayaran non tunai di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tengah menggelar Sosialisasi Implementasi Digitalisasi Sistem Pembayaran Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), Jumat (16/09/2022). QRIS merupakan salah satu standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan aman.
Berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati, sosialisasi dibuka oleh Wakil Bupati Morowali, Dr. H. Najamudin, S.Ag., S.Pd., M.Pd. Turut hadir di antaranya Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng, Gusri Wantoro, Perwakilan Perbankan se-Kab. Morowali dan insan pers. Sosialisasi berlangsung sukses dan meriah yang diikuti oleh pejabat administrator, fungsional serta staf masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Morowali.
Diketahui, berdasarkan indeks elektronifikasi digitalisasi daerah, pada Semester I tahun 2022 Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD) Nasional menetapkan Kabupaten Morowali dengan kategori sebagai Pemerintah Daerah yang berstatus digital dan berhasil menempati peringkat ke-181 dari 542 Pemda se-nasional dengan skor 87,3. Hal ini menggambarkan bahwa pemerintah dan masyarakat Kabupaten Morowali mulai melek terhadap pentingnya penggunaan sistem pembayaran secara non tunai.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng, Gusri Wantoro menyebut sistem pembayaran di Indonesia saat ini mengarah pada upaya penguatan infrastruktur dan pengembangan sistem dengan bertopang pada kemajuan teknologi informasi salah satunya dengan QRIS.
Lebih lanjut, dalam sambutannya ia menyinggung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Morowali seharusnya tumbuh pesat dengan masifnya perputaran uang di Morowali. Menurutnya, dengan sistem pembayaran non tunai yang dinilai lebih efisien dapat meningkatkan nilai transaksi oleh masyarakat dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Morowali.
"Semakin besar kebutuhan uang seharusnya semakin besar pergerakan ekonomi di Morowali.
Namun uang yang kembali di Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah itu sangat kecil. Untuk itu yang kita lakukan adalah memberikan advice kepada Pemda Morowali untuk membangun infrastruktur di daerah ini sehingga masyarakat jika membutuhkan sesuatu tidak perlu jauh-jauh berbelanja di luar olehnya uang di Morowali kondisinya tetap berputar" urai dia.
"Perekonomian di Morowali perlu didorong salah satunya mengurangi penggunaan uang tunai yang banyak didistribusikan di Morowali dengan melakukan pembayaran secara elektronik atau digitalisasi seperti penggunaan barcode atau QRIS" terangnya.
Sementara itu, Wabup Morowali, H. Najamudin atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali sangat mendukung penuh sosialisasi pembayaran QRIS oleh BI Sulteng. Ia berharap, dengan meningkatknya pengetahuan masyarakat mengenai sistem pembayaran non tunai mampu mendorong pelaksanaan elektronifikasi transaksi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Morowali.
"Terimakasih kepada Deputi Perwakilan Bank Indonesia Sulteng yang telah hadir disini, saya berharap kepada seluruh jajaran Pemkab Morowali memiliki komitmen yang solid dan terarah serta terukur dalam mendorong pelaksanaan elektronifikasi transaksi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Morowali", tandas Wabup.