Wednesday 15 May 2019
Winda Bestari
905
PPID - morowalikab.go.id - Menui Kepulauan - Ketua rombongan Tim II Safari Ramadhan 1440 H, Wakil Bupati Morowali, Dr. H. Najamudin, S.Ag, S.Pd, M.Pd, beri ceramah di mesjid Al Jami, Desa Ulunambo, Kec. Menui Kepulauan pada Minggu, (12/05/19). Tidak hanya menjadi penceramah, ia juga sekaligus mengimami Salat Isya dan Tarwih para jemaah mesjid.
Wabup Najamudin mengangkat tema ceramah mengenai Salat Tarwih 8 dan 20 Rakaat. Tema tersebut ia bahas karena menurutnya, jumlah rakaat dalam salat tarwih kadang sangat sering diperdebatkan oleh publik.
Dalam ceramahnya, Wabup Najamudin menjelaskan secara historis, Nabi Muhammad SAW, saat bulan suci Ramadhan melakukan Salat Sunnah dan membaca 1 juz pada masing-masing Rakaat. Salat tersebut Beliau laksanakan setelah Salat Isya hingga berhenti di waktu subuh. Muhammad menyebutnya Salatulail yaitu salat malam 2 rakaat. Aisyah RA lalu menghitung keseluruhan jumlahnya hingga mencapai 8 rakaat.
Hal tersebut membuat para sahabat bermusyawarah kemudian menciptakan salat sendiri yang mereka sebut sebagai Salat Tarwih yang berjumlah 20 Rakaat. Tetapi salat tersebut masing-masing berjumlah 2 rakaat. Berhenti di rakaat kedua, lalu melanjutkannya lagi hingga seterusnya sampai pada 20 rakaat.
Nabi Muhammad SAW bersabda; "Sunnahku yang saya buat, dan sunnah yg dibuat para sahabat sama saja".
Najamudin dalam ceramahnya mengatakan, 8 Rakaat merupakan hadist dari Aisyah RA dan 20 rakaat berasal dari hadist para sahabat. Ia juga menambahkan, jumlah rakaat bukanlah hal yang urgent untuk dipersoalkan. Yang menjadi perhatian utama adalah bagaimana meningkatkan banyak pahala di bulan suci ramadhan agar ia berlipat ganda. "Bukan persoalan 8 atau 20, tidak ada batasnya, bahkan lebih banyak lebih baik. Ini bukanlah hal yang perlu diperdebatkan" Pungkasnya menutup ceramah. (IKP / Winda Bestari)