Thursday 23 July 2020
helman kaimu
1393
Morowali, IKP Kominfo, Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Morowali menggelar sosialisasi Tanggap Bencana Alam di Wilayah Kecamatan Witaponda pada Kamis (23/07/20).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung STQ Kecamatan Witaponda dibuka Bupati Morowali, Drs. Taslim dan dihadiri Kepala BPBD Kabupaten Morowali, Ismail Rasuna, SE., M.M, Camat Witaponda, Nasron, S.Sos, Danpos Witaponda, Serma, Yonny. W, Kapolsek Witaponda, IPTU. Aris Suhendar, Kades serta BPD se-Kecamatan Witaponda.
Bupati Morowali, dalam sambutannya mengatakan sosialisasi tanggap bencana perlu dilakukan hal ini untuk memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat menghadapi berbagai macam bencana setiap saat, olehnya dalam mengantisipasi penanggulangan bencana alam diharapkan seluruh elemen masyarakat baik itu Pemerintah, perusahaan pertambangan maupun perkebunan untuk taat ataupun mematuhi ketentuan pertambangan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan, sehingga tidak menimbulkan terjadinya kerusakan lingkungan yang mengakibatkan terjadinya bencana alam.
‘’Seluruh lapisan masyarakat maupun pihak perusahaan untuk mematuhi aturan pertambangan yang berlaku sehingga dalam melaksanakan aktivitasnya tidak merusak lingkungan yang pada akhirnya memunculkan hal-hal yang tidak diinginkan yakni bencana alam. Melalui sosialisasi ini seluruh elemen masyarakat dapat memahami dampak bencana akibat dari rusaknya lingkungan sekitar. Olehnya saya menghimbau untuk kita selalu menjaga lingkungan dengan baik’’ jelasnya.
Ia berharap, Pemerintah Kecamatan, pihak perusahaan maupun masyarakat harus mampu menjaga lingkungan dengan baik, selain itu masyarakat harus mampu menela'ah informasi yang beredar dimedia sosial sehingga tidak menimbulkan kepanikan.
‘’Saya berharap seluruh masyarakat untuk memberikan informasi yang akurat, manfaatkan media sosial dengan sebaik-baiknya. Jangan sebar informasi khususnya kejadian bencana alam yang berlebihan dimedsos sehingga menimbulkan kepanikan dikalangan masyarakat, akan tetapi mari kita memberikan pemahaman yang baik pada masyarakat khususnya dalam menyikapi informasi di Media Sosial atau Medsos terkait kejadian bencana alam,’’ pungkas Taslim