Saturday 03 February 2018
iqbalmirza
6904
Diakhir masa jabatannya yang tinggal beberapa bulan lagi, menjadi Bupati di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Anwar Hafid menciptakan banyak program Pro-Rakyat. Pendidikan gratis dan kesehatan gratis adalah dua program populer Anwar yang diberikan untuk mensejahterakan masyarakatnya.
“Sejak dilantik menjadi Bupati, 23 Desember 2007 lalu, hal pertama yang saya tuangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah adalah Pendidikan Gratis dan Kesehatan Gratis,” Kata Anwar.
Tidak tanggung-tanggung sejak 2008 pendidikan gratis di kabupaten morowali sudah langsung diberikan hingga ke tingkat SMA. Langkah ini membuat angka putus sekolah di Morowali menurun drastis,sekaligus mengangkat prestasi pendidikan melesat ke urutan ke dua se-Sulawesi Tengah dari sebelumnya diurutan sangat bawah.
program ini berlanjut hingga ke tingkat Universitas. Pada 2013 Anwar memberikan beasiswa kepada mahasiswa tidak mampu dan berprestasi melalui Program Morowali Sarjana, “Sejak itu, animo para orangtua untuk menyekolahkan anaknya kebangku kuliah sangat tinggi. Ini terbukti dari hanya 700 mahasiswa di kabupaten Morowali tahun 2007,sekarang 4.300,”tuturnya.
Pemkab juga berkerjasama dengan Universitas Tadulako membuka kampus dua Untad di morowali yang sangat membantu masyarakat miskin untuk kuliah tanpa harus jauh jauh meninggalkan kampung halaman.
Dibidang kesehatan sejak 2007, Anwar sudah menerapkan program Kesehatan gratis secara umum. Sejak itu, biaya pengobata masyarakat Morowali dibayar Pemerintah Daerah,dimanapun berada.
Untuk mendukung kesehatan gratis Pemda membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Daerah dengan Perda pengobatan gratis ini tidak hanya berlaku di daerah Morowali tapi berlaku di mana saja masyarakat dirujuk dengan semua jenis penyakit tanpa batas waktu dan biaya.
Pemkab juga memiliki program Gema sebumi (Gerakan selamatkan Ibu Hamil). Sejak berjaln ,kematian ibu hamil dan balita menurun drastis.
Selain itu ada program beras raskin untuk masyarakat miskin tanpa biaya sama sekali. “Kita subsidi rakyat miskin itu sehingga tidak beli. Karena kondisi mereka itu benar- benar susah,”Urainya.
Dibidang Infrastruktur,Anwar Hafid mengatakan, Mulai membangun jembatan penghubung antar Pulau. Selain itu mulai 1 Maret 2017 transportasi udara tersedia ke Morowali melalui Bandara Udara Maleo. Morowali juga memiliki pelabuhan Laut cukup besar dengan kapasitas 100 ribu ton. dan juga pembangunan jalan 1000 kilometer jalan aspal dan jalan tani yang sudah mencapai 80 persen.
Dibidang pertanian, Anwar memiliki program pembagian Hand Traktor kepada petani. “Setiap tahun kami memprogramkan pembelian Hand 500 traktor dan sekarang sudah terealisasi 80 persen,” Tuturnya.
Pemkab juga memiliki program sawit milik Rakyat (sumira) untuk perkebunan. “Kami mengurangi pemberian lahan APL atau areal bukan kawasan hutan ke pengusaha dan kami beri ke kelompok tani untuk dijadikan kebun sawit. Mereka kami belikan bibit sawit gratis dengan menganggarkan Rp 5 sampai 10 milyar pertahun untuk itu,”kata Anwar.
Bupati Anwar Hafid menyediakan waktu khusus untuk masyarakat pukul 05.00 – 07.00.
Kemudian program untuk pegawai selain menerapkan pemberian tunjangan kinerja daerah dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai, Pemkab melakukan pembinaan mental pegawai dengan konsep Morowali Berjamaah dan Morowali Mengaji. “Saya menerapkan peraturan Bupati yang mewajibkan pegawai melaksanakan shalat berjamaah di mesjid bagi yang beragama islam. Begitu juga agama lain, harus menunaikan di tempat-tempat ibadah mereka,” ujarnya.
Langkah ini terbukti meningkatkan disiplin kerja para pegawai negeri sipil (ASN) di Morowali.
Terkait dengan investasi, Anwar membentangkan “Karpet Merah” untuk para investor. dengan menerapkan kebijakan memberi kemudahan perizinan untuk berinvestasi di Morowali.Ini terbukti dengan adanya Kawasan Industri di Morowali ‘Kita cukup panggil mereka untuk presentasi,jkalu semua sudah sesai aturan ,Para investor sudah bisa langsung membangun pabriknya disini,”Ujarnya.
Kawasan Industri Morowali bahkan sudah berhasil menyerap investasi senilai Rp.51,9 trilyun dan yang termaju diantara 13 kawasan industri lain yang di canangkan oleh Presiden Joko Widodo. Dikawasan ini ,juga sudah ada industri hulu ke hilir seperti impian Indonesia. Ia mencontohkan keberadaan industri dari pengolahan tanah,ore nikel, hingga ke produk,yang sudah ada di Morowali saat ini.
“Sebagai dampak dari kemajuan investasi di kabupaten Morowali berhasil menaikkan IPM Morowali 69,12 persen (20015) tertinggi kedua di sulteng setelah Kota Palu. Lalu indikator Daya Beli tertinggi pada tahun 2015 sebesar Rp.10.245.000 dari angka yang di capai propinsi Sulteng Rp. 8,802.200 dan penurunan kemiskinan pada tahun 2008 sebesar 28,27 persen menjadi 14,47persen di tahun 2014 atau turun sekitar 13,47% ,berdasarkan data BPS ,yang didapat tersebut merupakan hal yang pantastis,” ungkap Anwar.
Pemkab juga memiliki program Ungulan lain yaitu Aladin (atap, lantai dan dinding). Implementasi program ini membantu membangunkan rumah masyarakat dari tidak layak menjadi layak huni. “Di Morowali kami punya 12 ribu rumah tidak layak huni sejak 2007 dan sekarang tinggal 2.200. Saya berharap tahun 2018 tidak ada lagi rumah tidak layak huni di Morowali,”kunci Anwar Hafid. (Iqbal M Nawawi)