Thursday 01 December 2022
Winda Bestari
1090
Morowalikab.go.id - Bungku - Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar rapat Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) di Raha Seba Bintang Kelurahan Bungi, Kamis (01/12/2022). Rapat diikuti oleh perwakilan dari kerukunan keluarga berbagai suku yang berada di Kabupaten Morowali.
Tujuan digelarnya rapat FPK adalah menciptakan kerukunan masyarakat Kabupaten Morowali yang mandiri, aman dan sejahtera bersama serta menduplikasikan ataupun mengembangkan desa pancasila di tempat masing-masing untuk mempercepat pembauran kebangsaan sehingga tercipta kerukunan antar suku dan kondusifitas di Kab. Morowali.
Diketahui, FPK adalah wadah informasi, komunikasi, konsultasi terkait keragaman etnis, suku, agama, adat dan lainnya serta kerjasama antar warga masyarakat yang diarahkan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan. Pembauran kebangsaan merupakan tanggung jawab dan wajib dilaksanakan bersama antara pemerintah, masyarakat dengan seluruh komponen bangsa.
Rapat dibuka langsung oleh Wakil Bupati Morowali, Dr. H. Najamudin, S.Ag., S.Pd., M.Pd. Turut hadir di antaranya Ketua Dewan Adat Tobungku, Drs. H. Maidhzun Ilwan Ridhwan, unsur Forkopimda Morowali, Anggota DPRD Morowali, Drs. H. dg Pasolong, dan Kaban Kesbangpol, Drs. Bambang S. Soerojo, M.Si.
Wabup Morowali, H. Najamudin dalam sambutannya menekankan bahwa pembangunan bidang infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM) suatu daerah harus berjalan seimbang. Menurutnya, kegiatan fisik yang optimal tanpa diiringi moral dan etika masyarakat maka tentu akan menjadi sia-sia, hal tersebut kata dia menjadikan pembangunan di Morowali tidak akan terwujud dengan baik.
"Kualitas SDM sangat penting dalam pembangunan. Semakin bagus kualitas SDM yang ada maka akan mempercepat atau mempermudah proses pembangunan dalam memajukan suatu bangsa wilayah. Membangun fisik itu mudah, tetapi membangun kesadaran dan SDM itu sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Keduanya harus berjalan bersama. Apa gunanya membangun fisik jika terjadi gesekan atau konflik di tengah masyarakat. Apa yang dibangun tidak ada gunanya karena SDM rendah, nilai-nilai demokrasi rendah dan memicu terjadi benturan", terang Wabup.
Olehnya ia menyebut kegiatan ini penting dihadiri masing-masing kerukunan keluarga suku yang berada di Kab. Morowali. Najamudin berujar, organisasi kerukunan juga turut terlibat menjaga kondusifitas daerah. Ia juga mengimbau kepada Badan Kesbangpol untuk terus memberikan pendampingan pembauran kebangsaan dan politik bagi anggota kerukunan di Morowali sehingga diharapkan dapat menjaga Kamtibmas di Morowali.
"Semoga dalam rapat ini menghasilkan rekomendasi yang dapat disebarluaskan pada kelompok kita, dan teman-teman yang hadir dapat mewakili pemerintah untuk berbicara di tengah forum kerukunan masing-masing", pungkas dia.
"Untuk Kesbangpol, pembinaan politik dan pembauran kebangsaan perlu digagas terus-menerus. Semoga dengan kehadiran kita akan memberikan keamanan, membantu aparat TNI/Polri menjaga keamanan di daerah kita. Karena daerah kita saat ini jadi sasaran investasi dunia. Jika iklim investasi berjalan lancar maka ekonomi juga menjadi maju dan daerah akan semakin berkembang dengan pesat", kuncinya.
Sementara itu, Kaban Kesbangpol, Bambang Soerojo menyebut rapat ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahun. Namun sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Ia mengungkap, FPK adalah ruang setara bagi seluruh pihak untuk melihat kondisi politik, sosial dan konflik di daerah. Ia berharap, melalui FPK, dapat menyatukan persepsi dan menjadi wadah silaturahmi bagi seluruh kerukunan di Kab. Morowali dalam menjaga stabilitas daerah.
"Alhamdulillah Morowali sampai sekarang ini masih dalam suasana yang sangat kondusif sehingga menjadi jaminan adanya investasi di daerah kita. Semoga dengan adanya kegiatan lewat FPK, kita satukan persepsi dan jadikan wadah silaturahmi untuk saling mengenal, bertegur sapa, sehingga apabila terjadi konflik cepat kita selesaikan bersama" jelas Bambang.
"Beri masukan dan saran sehingga kita bisa melahirkan suatu pedoman atau rekomendasi yang bisa kita serahkan kepada Bupati Morowali. Persoalan stabilitas bukan hanya tanggungjawab daerah, tapi tanggungjawab bersama. Mari kita samakan persepsi, ciptakan iklim yang kondusif di Morowali" tandasnya.
Dalam acara dilaksanakan penyerahan piagam penghargaan dari Dirjen Politik Kemendagri atas terbentuknya gugus tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di Kab. Morowali, kemudian penyerahan piagam atas suksesnya pembagian sebanyak 10 juta bendera merah putih di Kab. Morowali untuk menyemarakkan perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2022. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi FPK Kabupaten Morowali. Diskusi dipimpin langsung oleh Kaban Kesbangpol, Bambang Soerojo.
Adapun hal-hal yang disepakati dalam rapat FPK Kabupaten Morowali adalah sebagai berikut;
REKOMENDASI FORUM PEMBAURAN KEBANGSAAN KABUPATEN MOROWALI 2022