Friday 24 December 2021
helman kaimu
901
Morowalikab.go.id, Bungku, Guna menyusun Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (RIPPAR), Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali melalui Badan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) menggelar seminar akhir pada Selasa (09/11/21).
Seminar yang berlangsung di Aula Kantor Bappeda Morowali dibuka langsung Bupati Morowali yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda), H. Moh. Jafar Hamid, SH., M.M.
Dalam sambutannya, Sekda, H. Jafar Hamid mengatakan Seminar Akhir Penyusunan Rippar mengacu pada Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Rippar Provinsi dan Kabupaten Kota.
‘’Rippar-Prov dan Rippar Kab/Kota adalah pedoman utama bagi perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian pembangunan Kepariwisataan di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota yang berisi Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Strategi, Rencana, dan Program yang perlu dilakukan oleh para pemangku kepentingan dalam pembangunan kepariwisataan,’’ ujar Jafar Hamid
Lebih lanjut, Jafar Hamid menyatakan bahwa untuk mengimbangi dominasi kekayaan SDA yang begitu besar, Pemda harus fokus mengembangkan sektor pembangunan berbasis sektor pertanian dan pariwisata.
‘’Pemkab Morowali menyadari, bahwa saat ini ketergantungan kita terhadap kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) sangat besar dan mendominasi struktur pendapatan daerah. Olehnya, kedepan Pemda akan fokus mengembangkan sektor-sektor pembangunan yang berbasis Renewable Resources seperti sektor pertanian dalam arti luas dan sektor pariwisata,’’ tambahnya.
Kabupaten Morowali memiliki banyak potensi pariwisata diseluruh kecamatan dengan keunikan dan keunggulannya masing-masing seperti peninggalan sejarah, adat istiadat, dan seni budaya serta adanya dukungan wilayah yang luas dengan keindahan panorama alam pantai hingga pegunungan.
‘’Melihat keunggulan dan potensi tersebut, kita harus terus membangun atau mengembangkan sektor kepariwisataan kita dengan melaksanakan pembangunan destinasi pariwisata secara sistematis, terencana, terpadu dan berkelanjutan dengan tujuan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai seni, adat istiadat, budaya dan agama yang hidup didalam masyarakat Kabupaten Morowali,’’ tutur Jafar Hamid
Diakhir sambutannya, mantan Kadis Lingkungan Hidup tersebut membuka secara resmi seminar akhir Rippar dengan harapan seluruh OPD terkait dapat berperan aktif dalam penyusunan Ripparkab Morowali.
‘’Saya berharap, seluruh OPD terkait agar berperan aktif dalam penyusunan Rippar ini, melalui pemberian informasi dan data yang akurat sehingga dokumen rencana induk pembangunan kepariwisataan dapat menjadi dasar atau acuan dalam pengambilan kebijakan kepariwisataan di Kabupaten Morowali. Untuk itu, dengan memohon Ridho Allah Swt, dan dengan mengucapkan ‘’Bismillahirrohmaanirrohiim’’ seminar akhir, penyusunan Rippar Kabupaten Morowali Tahun 2021 secara resmi saya nyatakan dibuka,’’ pungkas Jafar Hamid
Sementara itu, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Morowali, Fakhrudin M. Arsyad, SE., MM, mengungkapkan, Penyelenggaraan seminar akhir Ripparkab dimaksudkan untuk memenuhi tahapan demi tahapan dalam menyusun Rencana Induk Kepariwisataan Kabupaten (Ripparkab) Morowali sesuai ketentuan Permen Pariwisata Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016. Sementara tujuannya adalah memberikan acuan dalam menentukan langkah-langkah dan tahapan yang perlu dilakukan secara sistemik dan terstruktur untuk menghasilkan RIPPAR Provinsi dan Kabupaten.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, narasumber dari akademisi Universitas Tadulako Palu, Dr. Ir. Fuad Zubaidi, ST., M.Sc, serta sejumlah Pejabat Eselon II dan III lingkup Pemkab Morowali.