Friday 18 October 2024
Ketut Suta
846
Morowalikab.go.id, Bumi Raya - Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali dalam hal Penjabat (Pj) Bupati Morowali, diwakili Kasubag Bagian Kesra, H. Husban, S.Pd.I.,menghadiri Upacara Ngenteg Linggih di Pura Adat Sekar Sari, Desa Lambelu, Kecamatan Bumi Raya, Kabupaten Morowali, Jumat (18/10/2024).
Diketahui, Ngenteg Linggih berasal dari dua kata, yaitu dari kata "Nteg" dan "Linggih". Nteg artinya tenang dan Linggih artinya duduk, jadi Ngenteg Linggih merupakan duduk dengan ketenangan. Maksud dari serangkaian upacara Ngenteg Linggih ini ditujukan untuk melinggihkan atau menstanakan Ida Sang Hyang Widhi di tempat suci tersebut.
Dalam laporan Ketua Panitia, I Komang Suwirman, S.Pd.H,.mengatakan, kegiatan karya ini dengan mengusung tema “Melalui Karya Ngenteg Linggih di Pura Agung Sekar Sari, Desa Lambelu, Mari Kita Tingkatkan Sradha dan Bhakti Kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Demi Terciptanya Modernisasi Beragama”.
Dia menambahkan, tujuan pelaksanaan Ngenteg Linggih ini untuk menyucikan, mensakralkan tempat suci sehingga menjadi sumber objek konsentrasi pemujaan Umat Hindu, guna meningkatkan Sradha dan Bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa).
“Dasar kegiatan ini berdasarkan keputusan hasil pertemuan pengurus adat, tokoh agama, bersama seluruh Umat Hindu di Desa Lambelu. Sehingga karya agung Ngenteg Linggih di Pura Agung Sekar Sari yang pertama kalinya selama 35 tahun dilaksanakan,” ujar Komang Suwirman, dalam laporannya.
Sementara itu, atas nama Pemkab Morowali, Kasubag Kesra, H. Husban menyampaikan selamat dan sangat mengapresiasi atas telah terselenggaranya upacara Ngenteg Linggih di Pura Agung Sekar Sari, Desa Lambelu. Mengingat ini merupakan tempat ibadah, dan tempat menebar kebaikan.
Kemudian atas nama pemerintah daerah, Dia memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya karena upacara Ngenteg Linggih dapat terlaksana dengan baik. Tentunya kesuksesan ini merupakan sebuah kerjasama yang kompak baik dari panitia maupun seluruh Umat Hindu khususnya di Desa Lambelu.
“Kedepannya tentu diharapkan kekompakan yang ada saat ini dapat terus dipertahankan, dan olehnya, melalui upacara Agung ini bukan hanya menjadi bentuk kedekatan dengan Tuhan, tetapi juga dapat mempererat persaudaraan dan semangat gotong royong antar masyarakat,” ujarnya.
Adapun rangkaian acara tersebut juga dimeriahkan dengan persembahan berbagai tarian tradisional Bali. Turut hadir pada kegiatan itu, Anggota DPRD Morowali, Abd. Muin, Kakanwil Kepala Kantor Kemenag Morowali diwakili, Seksi Bimas Kristen, Rosnawati Sidaluwu, Ketua PHDI Morowali, I Gede Wija, S.Pd.,Camat Bumi Raya, Armin, SE.,Kades Lambelu, Muji Slamet, Ketua PHDI Adat Sekar Sari, Nyoman Jarta, Parisada Adat Sekar Sari, Ketut Wirda Yasa, Para Pemangku Se-Kabupaten Morowali, Unsur Forkompimcam Bumi Raya, dan tamu undangan lainnya, serta Umat Hindu di Desa Lambelu.