Wednesday 27 April 2022
helman kaimu
3613
Morowalikab.go.id, Bungku, Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, Melalui Bidang Budaya pada Dinas Pendidikan Daerah menggelar Festival Montunu Hulu Tahun 2022. Ribuan hulu atau obor yang terbuat dari botol kecil persembahan dari siswa SD dan SMP pada Enam Kecamatan, mulai dari Kecamatan Bahodopi hingga kecamatan Witaponda meriahkan Festival.
Festival yang dipusatkan di Alun-alun Sangiang Kinambuka, Kelurahan Marsaoleh, Kecamatan Bungku Tengah, dibuka Wakil Bupati Morowali, DR. H. Najamudin, S.Ag., S.Pd., M.Pd, Kamis (27/04/22) malam.
Kegiatan Festival Montunu Hulu merupakan upaya pengembangan dan pelestarian tradisi dan budaya Bungku untuk menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap kearifan lokal masyarakat khususnya generasi muda.
Tidak hanya itu, budaya montuno hulu bagi masyarakat Bungku Kabupaten Morowali dimaksudkan untuk menyambut datangnya lailatul Qadar pada malam ke-27 Bulan Suci Ramadhan setiap tahunnya. Demikian dikatakan Wakil Bupati Morowali, H. Najamudin, saat menyampaikan sambutan diacara Festival Montunu Hulu Tahun 2022.
Kegiatan festival seperti ini sudah dua kali dilaksanakan oleh Pemkab Morowali, pertama, Festival Maulid dan kedua, Festival Montunu Hulu yang diselenggarakan saat ini.
‘’Pelaksanaan kegiatan Festival Maulid dan Montunu Hulu tujuannya sama yakni untuk memajukan Seni dan Adat Budaya Bungku. Festival Maulid untuk mengangkat seni dan budaya Islam, sementara montunu hulu juga mengangkat Budaya Islam saat menyambut datangnya lailatul Qadar tepat malam ke-27 Ramadhan setiap tahunnya di Kabupaten Morowali,’’ katanya melanjutkan
Montunu artinya membakar, sedangkan hulu artinya obor. Jadi Montunu Hulu adalah membakar obor. ‘’Obor dalam sejarah Kerajaan Bungku banyak macamnya, ada hulu dalam bentuk botol kecil dan juga bentuk lainnya. Intinya hulu itu untuk menerangi kegelapan,’’ jelas mantan Kandepag Kabupaten Poso tersebut.
Dirinya berharap, pelaksanaan Festival ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua terutama kemajuan kebudayaan hingga ketingkat desa.
‘’Saya berharap budaya Tobungku harus terus diangkat kemudian dikembangkan. Apabila satu daerah tidak ada lagi budaya maka daerah itu tidak akan menjadi indah. Olehnya mari kita perindah Kabupaten Morowali dengan budaya kita sendiri,’’ pungkas H. Najamudin mengakhiri sambutannya.
Hadir dalam kegiatan itu, Bupati Morowali, Drs. Taslim, Ketua TP-PKK Kabupaten Morowali, Ny. Asnoni Taslim, Ketua Dewan Adat Tobungku, Drs. Maizun Ilwan Ridhwan, Ketua MUI Kabupaten Morowali, H. Mauludin, Forkopimda, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan pada Dirjen Kemendikbud Republik Indonesia, Direktur Pembangunan Sosial Budaya dan Pedesaan pada Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Kaban Pelestarian Budaya wilayah Sulutenggo, dan tamu undangan lainnya.
Kegiatan yang berlangsung aman dan tertib berakhir dengan pembakaran obor secara bersama-sama oleh Bupati dan Wakil Bupati Morowali, Ketua Dewan Adat Tobungku, serta Forkopimda sebagai tanda resminya pembukaan Festival Montunu Hulu Kabupaten Morowali Tahun 2022.
Tidak hanya itu, diakhir kegiatan tersebut, juga dilakukan penyerahan 20 paket ndengu-ndengu untuk desa dan sanggar serta penyerahan satu paket musik krambangan oleh Bupati bersama Wabup Morowali, dan penyerahan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional yang diserahkan oleh Kantor Wilayah Kemenkum HAM Provinsi Sulawesi Tengah ke Pemkab Morowali.
Adapun Tiga kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional tersebut adalah Tarian Luminda, Permainan Mehule, dan Seni Ndengu-ndengu.