Saturday 19 June 2021
Octaviana Latong
2097
morowalikab.go.id - Bungku - Bupati Morowali, Drs. Taslim mengikuti Webinar seri I Urun Rembuk Manusia dan Permasalahan Lingkungan, Jumat (18/06). Webinar yang diselenggarakan oleh Komunitas Jurnal Pemuda Morowali tersebut mengangkat tema "Strategi Pengelolaan Sampah di Laut dan Wilayah Kepulauan Kabupaten Morowali". Turut hadir mendampingi Bupati di ruang media center, Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Ir. Rizal Badudin, Asisten III Administrasi Umum, Husban Laonu, S.P., M.Si., Kepala Bappeda, Ramli Sanudin, SE., M.Si., Kadis Perikanan dan Kelautan, Drs. Fajar serta jajaran Pemerintah Kab. Morowali. Diskusi yang diadakan secara virtual tersebut juga melibatkan berbagai komunitas pegiat lingkungan, literasi dan sosial serta organisasi kemahasiswaan di Kab. Morowali.
Koordinator JPM, Winda Bestari menyebut, hal yang melatarbelakangi mengapa diskusi ini mengangkat isu lingkungan khususnya masalah sampah, sebab masalah sampah telah menjadi masalah yang serius dan krusial di Indonesia termasuk di Kab. Morowali. Data dari KLHK pada tahun 2019 menyebutkan bahwa produksi sampah nasional bisa mencapai 175.000 ton per hari. Sedangkan sebaran sampah di wilayah perairan Indonesia bisa mencapai 1,65 juta ton per tahun.
"Ini adalah kondisi yang sangat miris dan mengerikan. Tentunya hal ini membutuhkan perhatian serius bagi masyarakat, sebab permasalahan sampah ini sangatlah lekat dan relevan dalam kehidupan kita sehari-hari", pungkasnya.
Menurutnya, meskipun masyarakat telah mengubah mindset akan pentingnya menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah, hal tersebut juga mesti selaras dengan dukungan dari stakeholders terkait dalam hal ini adalah Pemerintah.
"Pemerintah memiliki peranan penting dan wewenang penuh untuk menetapkan kebijakan yang pro terhadap permasalahan sampah serta dapat menyediakan infrastruktur yang jauh lebih maju dan mumpuni dalam mengatasi persoalan sampah", tutur dia.
"Olehnya ini menjadi landasan kita sehingga mengapa isu ini menjadi menarik dan penting untuk kita bahas bersama. Apalagi Morowali tidak hanya terkenal melalui sektor industri, namun juga dikenal dengan wisata maritimnya sehingga membutuhkan upaya yang besar untuk menjaga dan melindungi laut kita dari ancaman sampah, semoga melalui diskusi ini kita dapat menemukan langkah solutif dalam menghadapi permasalahan sampah khususnya di Kab. Morowali", tandasnya.
Sementara itu, Bupati Morowali, Taslim dalam sambutannya menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada para penyelenggara diskusi. Ia berharap melalui diskusi ini dapat memberikan nilai positif bagi Pemerintah Kab. Morowali dalam menentukan arah kebijakan kedepannya.
"Atas nama Pemerintah Daerah saya mengucapkan terimakasih kepada penyelenggara kegiatan, ini akan memberikan nilai positif bagi pemerintah. Malam ini saya didampingi bersama para Asisten dan OPD terkait, sehingga melalui diskusi ini diharapkan ada saran dan masukan sekaligus rekomendasi bagi kami selaku penentu kebijakan khususnya dalam mengatasi persoalan sampah di Morowali", ucapnya.
"Permasalahan sampah tidak hanya ada di kota-kota besar tetapi juga Kab. Morowali sudah sangat merasakan dampaknya. Tentu keadaan ini tidak bisa kita biarkan begitu saja, mari kita memandang masalah ini akan menjadi suatu ancaman kita kedepan", tambah Taslim.
Menurut Bupati, tantangan utama dari permasalahan sampah adalah bagaimana meyakinkan dan mengubah mindset masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan khususnya di wilayah kepulauan. Sehingga terbentuk sinergitas antara masyarakat dan stakeholders dalam mengatasi persoalan sampah. Mengingat, lingkungan merupakan sumber kehidupan bagi manusia.
"Hal utama adalah bagaimana kita bisa menghadapi mindset masyarakat kita khususnya di wilayah kepulauan sehingga mereka memiliki kesadaran yang tinggi untuk kita bersama-sama menjaga, memelihara lingkungan. Sebab kita sadar bahwa lingkungan merupakan potensi yang akan menjadi sumber kehidupan dan sumber ekonomi kita. Olehnya menjadi wajib bagi kami (red: Pemerintah) dan adik-adik sekalian untuk kita bersama-sama walaupun dalam bentuk diskusi kali ini tetapi kami sangat mengapresiasi partisipasi seperti ini sudah cukup bagi kami untuk diberikan masukan dan saran, apa yang harus kita lakukan ke depan dalam rangka mengatasi masalah sampah di Morowali. Semoga diskusi ini bisa berkembang dan melahirkan satu kesimpulan atau rekomendasi, bisa kita jadikan sebagai titik awal kita untuk melakukan hal lebih baik lagi ke depan", jelas Bupati.
Diskusi yang dipandu oleh Koordinator Relasi (Riset dan Edukasi Lingkungan Pesisir) Afdhalia K Usman, ST., mengundang dua narasumber di antaranya Nurul Masyiah Rani, S.T., M.Eng., seorang dosen muda teknik lingkungan di Universitas Hasanuddin Makassar, juga merupakan lulusan Magister teknik lingkungan di Universitas Kyushu Jepang. Narasumber kedua yaitu Rusdianto Hamid, ST., merupakan alumni teknik lingkungan Unhas dan saat ini aktif sebagai Senior Fasilitator program nasional air minum dan sanitasi berbasis masyarakat Kementerian PUPR.