Saturday 20 February 2021
Winda Bestari
2074
morowalikab.go.id - Bungku - Pemerintah Kabupaten Morowali memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2021 Minggu, (21/02). Tema HPSN tahun ini bertajuk "Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi". Seperti diketahui, selama masa pandemi, terjadi pertumbuhan ekonomi negatif bahkan resesi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Olehnya, tema HPSN tahun 2021 merepresentasi laporan data Badan Pusat Statistik (BPS) perekonomian Indonesia kuartal III 2020, pada 5 November 2020, dari 17 lapangan usaha yang ada, 7 sektor masih tumbuh positif dimana salah satunya adalah sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan limbah. Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan limbah merupakan sektor yang tumbuh sangat tinggi mencapai 6,04%. Bidang pengelolaan sampah adalah salah satu sektor usaha yang tahan banting (resilient) selama pandemi covid-19.
Memanfaatkan momentum positif itu, maka HPSN 2021 menjadi wadah untuk perkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia, termasuk Kabupaten Morowali. Selain itu, HPSN juga sebagai perwujudan dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, yaitu waste to resource melalui pelaksanaan ekonomi sirkuler (circular economy) dan sampah menjadi sumber energi. Sebab, pengelolaan sampah dapat memberi kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor usaha pengumpulan dan pengangkutan sampah, industri alat dan mesin pengolah sampah, industri daur ulang, industri komposting dan biogas, serta industri sampah menjadi energi alternatif.
Mendapat pendampingan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Sulawesi Tengah, Pemkab Morowali optimis dapat mengembangkan biogas dan pupuk organik, karena material yang dibutuhkan cukup berlimpah di Morowali. Biogas merupakan salah satu teknologi ramah lingkungan, karena biogas dapat mengatasi permasalahan limbah pertanian, limbah pasar dan limbah domestik (rumah tangga). Biogas sendiri merupakan gas yang dihasilkan dari hasil fermentasi bahan organik oleh mikroba, sehingga bahan organik yang ada melalui proses fermentasi akan diuraikan oleh mikroorganisme dengan kondisi anaerob.
Kepala BPTP Sulteng, Dr. Ir. Fery Fahrudin Munir, M.Sc., mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Morowali yang memiliki kondisi lingkungan kota yang cukup bersih dari sampah. Fery menyarankan kepada Pemda untuk segera mengajukan Kabupaten Morowali mendapat penghargaan adipura.
"Selama berada disini, saat mengelilingi Kota di Kabupaten Morowali, saya menyadari bahwa lingkungannya sangat bersih dari sampah. Olehnya, saya memberi apresiasi bagi Kabupaten Morowali, sebaiknya kedepan Morowali dapat mengajukan penghargaan adipura", ucapnya.
Terkait peringatan HPSN, Fery berujar bahwa sampah merupakan potensi yang dapat dioptimalkan dalam membangun sektor ekonomi. Menurutnya, hal tersebut dapat berhasil bukan hanya melalui penggunaan teknologi tepat guna, namun kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah adalah poin utama.
"HPSN tahun ini sebagai babak baru bagi kita dalam mengelola sampah agar bernilai ekonomis. Ini bergantung pada kesadaran dan pengetahuan untuk memanfaatkan bahan organik agar dikelola menghasilkan pupuk dan biogas", terang Fery.
"Semoga teknologi biogas dapat tersebar dan bermanfaat bagi Kabupaten Morowali. Jayalah Pertanian Indonesia", tutur dia.
Sementara itu, Bupati Morowali, Drs. Taslim menyebut, dalam mengelola limbah menjadi produk organik bukanlah hal baru bagi Pemda. Beberapa wilayah di Morowali telah menjadi pilot project menggunakan pupuk organik dalam bertani. Menurutnya, jika semua limbah domestik dapat dimanfaatkan dengan baik, maka sampah tidak lagi menjadi masalah.
"Jika semua limbah rumah tangga dibuat menjadi bahan baku pupuk, maka sampah bukan lagi menjadi persoalan. Program Pemerintah sangat siap dalam menangani persoalan sampah. Tergantung dari keinginan masyarakat, apakah kita tetap bertahan dengan pola lama. Saya mengajak masyarakat untuk ayo bersama mengelola sampah dengan baik, jangan hanya bergantung pada tenaga kebersihan", urai Taslim.
"Jika itu serius dikerjakan, Insya Allah kedepan kita tidak membutuhkan TPA lagi. Sebab, semua orang akan berlomba menghasilkan pupuk organik dan biogas sebagai energi alternatif", sambungnya.
Taslim juga menegaskan HPSN bukan sebatas seremonial, namun ia menjadi momentum untuk menyamakan persepsi dan tujuan dalam menangani persoalan sampah. Ia juga mengimbau beberapa dinas teknis untuk gencar memberikan edukasi bagi seluruh elemen masyarakat akan pentingnya menjaga dan mencintai lingkungan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan motor sampah dari DLHD Morowali kepada perwakilan kelurahan di wilayah Kec. Bungku Tengah. Sebagai penutup acara, Bupati Morowali menyaksikan langsung demonstrasi tim teknis BPTP Sulteng terkait pengelolaan sampah untuk menghasilkan biogas. Diketahui, acara peringatan HPSN yang berlangsung di Pasar Sentral Bungku Tengah dihadiri oleh Kapolres Morowali, AKBP Bayu Indra Wiguna, S.IK., M.Ik, para Kepala OPD dan jajaran serta insan pers.