Tuesday 08 June 2021
Winda Bestari
1276
morowalikab.go.id - Bungku - Berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati, digelar sosialisasi proyek perubahan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan VII, Selasa (08/06). Kelima pejabat eselon II atau JPT Pratama selaku reformer proyek perubahan PKN II tersebut di antaranya Asisten III Bidang Administrasi Umum, Husban Laonu, S.P., M.Si., Kepala BKD, Alwan Hi. Abubakar, S.P., Kadis PMPTSP, Drs. Yusman Mahbub, M.Si., Kadis Perikanan dan Kelautan, Drs. Fajar dan Kepala DKP2KB, Ashar Ma'ruf, SE.
Wakil Bupati Morowali, Dr. H. Najamudin, S.Ag., M.Pd., menyatakan dukungannya terhadap inovasi proyek perubahan oleh lima reformer peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat II. Wabup dalam arahannya berujar, proyek perubahan menggambarkan seorang JPT Pratama memiliki wawasan luas dan mampu menjadi bagian dari birokrasi yang dapat melahirkan inovasi untuk memudahkan proses pelayanan kepada masyarakat. Khususnya di era revolusi industri 4.0, Wabup menyebut tantangannya akan semakin sulit maka dibutuhkan SDM yang mampu bertahan dalam menjawab tantangan global.
"Revolusi industri 4.0 ini, birokrasi harus mampu menyediakan pelayanan berbasis teknologi modern. Semuanya guna membangun efisiensi dan efektivitas kinerja Pemerintah. Pimpinan Jabatan Tinggi Pratama eselon II harus memiliki itu. Olehnya melalui rumusan LAN, peserta diklat PIM II dilatih dan dididik untuk terus berpikir maju sehingga melahirkan berbagai inovasi", terang Najamudin.
"Tidak hanya teori, tetapi inovasi yang mampu menjawab kelemahan dalam pelayanan masyarakat", tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh Bupati Morowali, Drs. Taslim berharap dengan inovasi itu, dapat memberikan kebermanfaatan dalam peningkatan pelayanan bagi masyarakat. Namun, tak dapat dimungkiri, Taslim menuturkan bahwa tidak semua inovasi akan langsung terbentuk sempurna. Menurut Taslim, semua harus melalui penelitian dan uji coba berkali-kali untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
"Kesemuanya tentu masih membutuhkan masukan dan perbaikan. Tingkat kesalahannya pasti ada", ujar Taslim.
Di akhir sambutannya Taslim kembali mengingatkan bahwa segala upaya kerja keras dan inovasi tersebut diharapkan dapat membantu proses pelayanan serta kelancaran tugas-tugas Pemerintah Daerah Kab. Morowali.
"Lahirnya inovasi ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan serta pelayanan bagi masyarakat Kab. Morowali", tandas Taslim.
Adapun inovasi proyek perubahan para reformer yaitu Smart KGB (Kenaikan Gaji Berkala) oleh Alwan Hi. Abubakar, S.P. Aplikasi ini menunjang pengurusan KGB bagi pegawai ASN agar secara otomatis mudah terproses melalui sistem informasi dan elektronik. Kedua, Si Jamsostek Palariz (Integrasi Sistem Pelayanan Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan, Pajak dalam Pelayanan Perizinan) oleh Drs. Yusman Mahbub, M.Si. Yang mana, melalui inovasi ini, perusahaan yang belum menjamin para tenaga kerja melalui Jamsostek tidak akan diloloskan dalam sistem OSS. Ketiga, Akurasi Zonasi Harga Satuan APBD dengan Sistem Informasi Standar Harga (SSH, SBU, HSPH, ASB). Melalui aplikasi ini, pembagian zonasi akan ditetapkan menjadi empat zona untuk standar harga/belanja. Aplikasi akan diintegrasikan dengan SIPD. Sehingga hal ini akan memudahkan proses penyusunan penganggaran dan dapat menyentuh angka riil atau valid dalam penetapan anggaran APBD. Keempat, Taspen Maket (Berantas Penyakit, Masyarakat Sehat) oleh Kepala DKP2KB, Ashar Ma'ruf, SE. Melalui aplikasi ini, akan memberikan banyak bahan edukasi bagi masyarakat tentang berbagai penyakit dan pentingnya hidup sehat. Terakhir, Smart TPI Morowali oleh Kadis Perikanan dan Kelautan, Drs. Fajar. Aplikasi ini diharapkan mampu memberikan kemudahan dan pelayanan dalam transaksi penjualan/pembelian ikan.