Friday 10 December 2021
Winda Bestari
1918
Morowalikab.go.id - Bungku - Bertempat di ruang Media Center Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, Bupati Morowali, Drs. Taslim mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Sulawesi Tengah secara virtual Jumat, (10/12/2021). Rakor dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura dan diikuti oleh para anggota Forkopimda, Bupati dan Wali Kota se Sulawesi Tengah.
Rusdy Mastura dalam arahannya menyampaikan bahwa untuk memaksimalkan penanganan Covid -19, ia mengimbau agar Protokol Kesehatan harus terus diperketat. Menurut dia, kepatuhan seluruh elemen dalam melaksanakan Prokes akan sangat membantu penurunan kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah.
"Saya minta agar semua patuh melakukan Prokes, dimanapun dan kapanpun, tolong diperhatikan Prokesnya agar angka Covid-19 dapat berkurang bahkan menyentuh angka nol kasus di Sulawesi Tengah", pungkasnya.
Ia juga menegaskan agar vaksinasi di seluruh wilayah Sulteng dapat digenjot. Vaksinasi, kata Rusdy jangan dinilai sebagai momok, olehnya ia meminta agar seluruh stakeholders dapat berjibaku menyosialisasikan pentingnya vaksin dalam menghadapi Covid-19.
"Jangan takut divaksin. Saya minta kepada semua Kepala Daerah mohon untuk lakukan langkah inovatif yang kiranya agar memotivasi masyarakat untuk mau divaksin. Sehingga persentase vaksinasi di angka 80 persen dapat kita capai bersama", jelas orang nomor satu Sulteng tersebut.
Terakhir, berdasarkan assesmen situasi pandemi, Rusdy dalam sambutannya mengapresiasi kerja keras tiga Kabupaten yang telah berhasil berada pada level 1. Tiga Kabupaten tersebut di antaranya Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Morowali Utara.
Seperti diketahui, kondisi Covid-19 terkini di Sulteng per tanggal 8 Desember mencapai 47.174 orang total kasus positif dan saat ini yang aktif sebanyak 36 orang. Kasus sembuh 45.536 orang (96,53 persen). Kasus meninggal 1.602 orang (3,40 persen). Adapun cakupan vaksinasi dosis pertama di provinsi Sulawesi Tengah, hingga 8 Desember 2021, telah mencapai 54,2 persen dan dosis kedua mencapai 31,6 persen.